Share

Part 233. Rindu Ingin Pulang

"Mi, Mami!"

Sekali lagi terdengar suara panggilan dari luar kamar Sarmila.

"Masuk, Mas," ujar Sarmila, sambil menghapus basahan air mata dari pipinya.

Pintu kamar terbuka, Bayu langsung masuk ke dalam kamar dan duduk di samping sang mami.

"Bayu minta maaf, Mih. Bayu tidak bermaksud melukai hati Mamih." ucap Bayu, sembari memegang jemari Sarmila.

"Tidak apa-apa, Mas. Mungkin mamih saja yang lagi baperan, jadi mudah tersinggung."

"Bayu tidak bermaksud untuk menyalahkan, Mamih. Bayu hanya tidak ingin, di hati Mamih masih menyimpan dendam kepada orang yang sudah tiada."

Sarmila terdiam mendengar penjelasan dari putranya tersebut.

"Hidup kita akan jauh lebih tenang jika mau mengikhlaskan semua yang terjadi, Mih. Perjalanan hidup kita, semua sudah digariskan oleh Allah, bahkan sebelum kita dilahirkan. Mengikhlaskan adalah salah satu cara kita menerima sebuah ketetapan yang tidak mungkin lagi bisa diubah, karena semuanya sudah terjadi, Mih"

Bayu berucap dengan perlahan, sambil terus men
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status