Share

18. Menjalankan Rencana

"Aku selalu takut dibonceng pakai motor ini," keluhku seraya duduk dengan waspada di atas sepeda motor butut milik Abra.

"Aku tahu. Besok aku akan beli motor yang baru," ujar Abra sembari mengenakan helmnya.

"Alasan apa yang akan kamu gunakan kalau bapakku bertanya?" tanyaku lagi.

"Hutang!" jawab Abra dengan santai.

"Ah~" Aku pun tanpa sadar mengangguk sebagai tanda mengerti.

"Udah siap belum?" tanya Abra yang hendak memulai ancang-ancang untuk menarik gas.

"Udah," jawabku setelah menelan ludah dengan tidak nyaman.

Tidak lama kemudian, sepeda motor butut milik Abra sudah meluncur di atas jalanan. Dan butuh waktu sekitar 30 menit berkendara dari rumah hingga kami tiba di kos-kosan itu.

"Alhamdulillah. Fiuh~" gumamku seraya mengusap peluh tak kasat mata dari dahiku. Jantung yang sempat menegang pun kini mulai rileks ketika kami selamat sampai tujuan.

"Itu Pak Rahmat yang sebelumnya aku mintai tolong untu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status