Home / Romansa / Suami Perkasa / Aku Akan Ceritakan

Share

Aku Akan Ceritakan

last update Last Updated: 2025-09-29 00:24:24

Beberapa hari kemudian, Carlos membawa Pedro kembali. Ia ingin semua terungkap di depan Elina. Malam itu, di ruang kerja rumah besar mereka, Elina duduk gemetar di sofa. Mariana ada di sana, wajahnya masih penuh percaya diri. Carlos berdiri di depan keduanya, Pedro duduk gelisah di sudut ruangan.

“Elina,” suara Carlos dalam, “aku ingin kau dengar sendiri. Pedro, katakan!”

Pedro menarik napas panjang. “Señora Elina… maafkan aku. Aku tak pernah menyentuhmu. Aku gay. Aku bahkan tidak mungkin tidur dengan perempuan. … Mariana yang memintaku. Aku dibayar untuk menakutimu. Aku minta maaf.”

Elina membeku. “Apa… apa maksudmu? Jadi semua ini… bohongan?”

Carlos menatap Mariana dengan api di matanya. “Sekarang giliranmu, Mar. Katakan yang sebenarnya.”

Di ruang kerja itu, udara begitu tegang hingga terasa menyesakkan. Elina duduk terpaku, jantungnya berdebar kencang. Air matanya masih membasahi wajah, sementara Carlos berdiri dengan sorot mata tajam, menunggu Mariana berbicara.

“Bic
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Perkasa   Apemku

    Mariana duduk santai di sofa ruang tamu, kaki selonjor ke meja kopi yang penuh remah-remah biskuit sisa semalam. HP Edgar ada di tangannya—bukan karena mau kepo, tapi karena tadi ia transfer lewat m-banking. Biasa lah… saldo Mariana tinggal empat puluh ribu,semenjak menikah dengan Edgar,fasilitas Mariana dicabut bapaknya. Kayak hubungannya yang tinggal ampas kopi. HP itu jadi korban, bukan karena ia niat ngintip, tapi karena ia yang pegang, dan… manusiawi banget kalau jempol kebablasan ke notifikasi. Pas lagi scroll pelan-pelan, sok nggak niat, sok santai… ada satu notifikasi yang nongol kayak setan dari masa lalu. > Dinda: Edgar, gimana tadi… Apemku enak nggak? Mariana mendadak bengong. Apemku? Apemku??? Apa-apaan ini? Kenapa terdengar begitu… menjijikkan dan sensual sekaligus? Mariana diam. Otaknya langsung loading. Mulut kaku. Mata nanar. Makhluk apakah itu, Edgar? A-P-E-M-K-U? Mariana nggak langsung marah. Nggak. Ia bahkan nggak teriak. Nggak banting HP. Cuma diam. Tapi d

  • Suami Perkasa   Datanglah ke Carlos

    Senja merayap turun ketika Mariana menatap Edgar, suaminya, dengan sorot mata penuh kenal. Ia mencondongkan tubuh, seolah hendak membocorkan rahasia yang tidak semua laki-laki sanggup mendengar. “Kalau kamu mau belajar soal… kekuatan laki-laki,” katanya perlahan, “datanglah ke Mas Carlos.” Edgar mengangkat alis. “Carlos? kakakmu yang nikah enam kali itu?” Mariana tersenyum kecil. Senyum yang mengandung gosip, nostalgia, dan sedikit kasih sayang terhadap kakaknya yang satu itu. “Dulu, iya. Tapi masa lalunya sudah jadi legenda keluarga. Sekarang dia hanya setia pada satu istri. Kamu bakal heran lihat perubahannya.” Edgar terdiam sejenak. Sulit membayangkan lelaki yang pernah heboh dengan empat istri serentak itu kini menjelma menjadi lambang stabilitas rumah tangga. Tapi Mariana melanjutkan pembicaraan dengan, ringan tapi pasti: “Dia lagi di kafe barunya. *Café Del Corazón*. Kamu nggak mungkin kelewatan. Dari luar saja sudah seperti hotel butik.” Ada nada bangga di sua

  • Suami Perkasa   Dikunyah Jin

    Jam 21:30. Kamar terasa hening sampai hampir menakutkan, sepi yang membuat setiap detik terdengar terlalu jelas. Lampu kuning remang menyapu sudut-sudut ruangan dengan cahaya yang lembut, tapi cukup untuk menyorot bayangan kami di kasur. Aroma minyak nyong nyong masih tersisa di bantal, menguar samar, membawa kenangan pagi yang hangat dan menenangkan. Mariana baru saja selesai mandi, rambut dibungkus handuk yang mulai basah, daster longgar yang di kenakan melorot setengah ke bahu—sinyal tak tersurat, tapi jelas: “Ayo, kita mulai.” Edgar duduk di ujung kasur, tubuh tegap tapi tegang, wajahnya tampak serius tapi matanya berkilat. Ada sesuatu yang berbeda malam ini. Momen ini sudah lama dinanti, semacam ritual yang ia sebut sebagai “momen malam pertama.” “Sayang,” katanya sambil menyunggingkan senyum penuh percaya diri, “Aku siap. Aku minum jamu Afrika.” Mariana berhenti memegang daster, menatapnya dengan mata membelalak. “JAMU APA?!” Dia buru-buru mengeluarkan botol plastik d

  • Suami Perkasa   Pernikahan

    Pernikahan Edgar dan Mariana akhirnya terlaksana. Tanpa bantuan sedikit pun dari Eduardo, tapi Edgar membiayai semuanya dengan tabungan dan hasil kerja keras. Pestanya tidak super mewah seperti pesta keluarga konglomerat, tapi tetap elegan: dekorasi anggun, catering enak, musik live, dan gaun cantik yang disewa dari butik terkenal. Bahkan ibunya Edgar berkata, “Wah, kayak pesta artis!” meski sebenarnya pencahayaan ballroom sempat kedap-kedip seperti lampu disko. Eduardo hadir, tentu saja. Duduk di bangku VIP dengan ekspresi datar, seperti sedang menilai prospek investasi tambang baru. Tapi di balik tatapan tajamnya, jelas terlihat ia mulai menerima—pelan-pelan—keputusan putrinya. Setelah pesta usai, hidup baru mereka dimulai. --- Edgar membawa Mariana ke rumah kecil sederhana yang ia beli dari hasil kerja keras bertahun-tahun. Rumah satu lantai, dua kamar, dapur mungil tapi rapi, dan halaman kecil yang ditanami tanaman lidah mertua (ironi yang tidak disengaja). Mariana t

  • Suami Perkasa   Akhirnya

    Edgar duduk di tepi ranjang rumahnya yang baru—kalau ranjang itu bisa disebut ranjang. Setiap kali ia menggeser badan, per-nya berdecit seperti tikus protes.Tapi ia menghela napas dan menoleh pada laptop yang penuh tabungan digital , bukti transaksi hasil menjual apartemennya.“All for love,” katanya sambil menatap angka itu.10 miliar.Dulu angka itu membuatnya nyaris mati berdiri di depan Eduardo. Sekarang… yah masih bikin pusing, tapi setidaknya angkanya sudah ada.Edgar adalah direktur—memang, benar. Tapi direktur perusahaan kecil. Kecil sampai divisi keuangannya cuma satu orang: dirinya sendiri.Tapi ia kerja keras. Lembur sampai pagi, ambil proyek tambahan, batal nongkrong, dan akhirnya… ia punya modal untuk melamar Mariana lagi.Hari Lamaran KembaliOrang tua Edgar ikut. Ibunya membawa kue bolu, ayahnya membawa map—katanya untuk dokumen penting, padahal isinya cuma fotokopi KTP dan KK.Dalam mobil, ibunya bertanya pelan,“Ger… ini keluarganya Marni tinggal di mana? Kamu belum

  • Suami Perkasa   Kenapa Carlos Boleh

    Sore itu, setelah keluarga Edgar pulang, suasana rumah keluarga Mariana terasa berat. Carlos duduk santai di ruang tamu sambil menyeruput teh, seolah tak terjadi apa-apa. Elina di sampingnya menatap Mariana yang masih berdiri di depan ayahnya — mariana wajahnya memerah karena menahan amarah. “Ayah serius nolak Edgar?” suara Mariana bergetar. Ayahnya, hanya menutup map di tangannya dengan tenang. “Sudah Ayah bilang, Nak. Cinta saja tidak cukup. Hidup itu bukan dongeng.” “Tapi Edgar bukan datang bawa janji kosong, Yah! Dia datang dengan keberanian!” Pak Surya mendongak pelan, matanya tajam tapi suaranya datar. “Berani saja tidak membuat seseorang siap jadi suami.” Mariana mengepalkan tangan. “Tapi kenapa waktu Mas Carlos mau nikah sama Elina, Ayah gak keberatan? Padahal Elina waktu itu jauh lebih miskin daripada Edgar, meskipun perusahannya kecil edgar kan masi direktur!” Carlos yang lagi ngunyah kue langsung tersedak. “Eh, kok aku diseret-seret nih?” Elina memel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status