Beranda / Romansa / Suami Perkasa / Godaan di Kolam

Share

Godaan di Kolam

Penulis: Meri Nakashima
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-14 10:57:56

---

Sore itu, matahari mulai turun di ufuk barat, memantulkan cahaya hangat ke kolam renang di rooftop apartemen Naomi Yamadera. Naomi, mengenakan bikini hitam dengan potongan sensual yang menonjolkan lekuk tubuhnya ramping dan payudaranya yang penuh, berjalan di tepi kolam sambil tersenyum tipis. Rambut hitamnya yang panjang basah tersampir di bahu, menambah kesan menggoda yang sulit diabaikan.

Farel berdiri di tepi kolam, matanya tak lepas dari Naomi. “Kau benar-benar santai ya di sini,” katanya, suara sedikit serak karena napas yang berat.

Naomi tersenyum, mencondongkan tubuhnya ke Farel. “Santai? Hmm… mungkin aku memang suka air. Tapi kau… kau terlihat tegang, Farel. Harusnya kau bisa menikmati waktu bersamaku, bukan cuma menatap.”

Farel tersenyum tipis, mencoba mengalihkan pandangannya, tapi tubuh Naomi begitu dekat, wangi parfum dan aroma kulitnya membuat pikirannya samar.

“Kau mau berenang?” Naomi bertanya, melompat ke air dengan lompatan yang anggun. Gelombang keci
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Perkasa   Aku Atau Naomi

    Sukma baru saja sampai di apartemennya ketika pintu diketuk keras. Ketukan itu berulang, semakin mendesak. Ia tahu siapa yang berdiri di baliknya. Dengan napas yang ditahan, ia membuka pintu. Farel berdiri di sana, wajahnya merah, napasnya memburu. “Kita perlu bicara,” katanya singkat, nada suaranya menahan marah. Sukma menyandarkan tubuh di kusen pintu, menyilangkan tangan di dada. “Bicara soal apa? Soal video yang kau buat dengan Naomi? Atau soal bagaimana aku memanfaatkannya?” Farel melangkah masuk tanpa diminta. “Kau sengaja mempermalukan aku di depan semua orang! Kau tahu itu bisa menghancurkan pekerjaanku?” Suaranya meninggi, tapi ada retakan di sana—retakan antara marah dan panik. Sukma menutup pintu perlahan, tatapannya tajam. “Oh, jadi sekarang kau peduli soal pekerjaan? Di mana pedulimu waktu kau memutuskan tidur dengan Naomi? Waktu kau membiarkan dia merekam semua itu? Kau pikir aku cuma akan diam?” Farel menatapnya, rahangnya mengeras. “Aku… aku salah. Tapi kau

  • Suami Perkasa   Kau Inginkan Perang

    --- Farel duduk di kursinya dengan rahang mengeras, ponsel di tangannya bergetar tanpa henti. Pesan masuk, tautan-tautan video, tangkapan layar—semuanya sama: dirinya bersama Naomi di ranjang, tubuhnya terbuka untuk dunia. Ia merasa mual. Rasa malu bercampur amarah menyesak di dada, tapi ada satu hal yang membuatnya heran—kapan momen itu direkam? Ia tidak pernah setuju, tidak pernah sadar. Dengan langkah lebar dan napas berat, Farel keluar dari kantornya, meninggalkan tatapan penasaran rekan-rekan kerja. Ia menekan nomor Naomi di ponsel, suaranya meledak begitu sambungan terhubung. “Naomi! Apa-apaan ini?! Sejak kapan kau merekam kita?” Dari seberang, suara Naomi terdengar tenang, hampir seperti ia sudah siap dengan jawaban. “Tenang dulu, Rel. Kita bisa bicarakan ini.” “Tenang? Videonya ada di mana-mana! Kau pikir aku bisa tenang?” Farel berjalan cepat menuju parkiran, mencoba menahan diri untuk tidak berteriak di tempat umum. Naomi menghela napas. “Ya, aku yang merekam. Dan ya…

  • Suami Perkasa   Bintang Film Dewasa

    --- Malam itu, setelah keluar dari Kafe Kelinci, Sukma pulang ke apartemennya dengan langkah mantap. Dari luar, ia tampak seperti perempuan yang baru saja memenangkan pertempuran. Namun, begitu pintu apartemen tertutup di belakangnya, ia berhenti sejenak, memejamkan mata, menarik napas panjang. Wajahnya tetap tenang, tetapi di baliknya, hatinya berdenyut pedih. Ia meletakkan mantel di gantungan, berjalan langsung ke meja kerjanya. Di sana, laptop menunggu dengan layar gelap. Sukma duduk, menekan tombol daya, dan cahaya biru menyinari wajahnya. Jemarinya membuka folder di ponsel—video yang tadi sore dikirim Naomi. File itu masih sama: tubuh Farel dan Naomi saling membelit, suara yang memekakkan hati, adegan yang terlalu intim untuk dilihat oleh mata publik. Sukma menontonnya sekali lagi, kali ini tanpa air mata. Bukan untuk menikmati, tapi untuk mengunci rasa marahnya. Pandangannya dingin, bibirnya melengkung tipis. “Kau mau bermain denganku, Naomi? Baik… kita bermain,” bisikny

  • Suami Perkasa   Vidio Panas

    ---Sukma memandangi layar ponselnya dengan tangan bergetar. Ruang tamu yang biasanya terasa hangat mendadak dingin. Video yang baru saja ia terima dari Naomi Yamadera memutar tanpa ampun—adegan ranjang, tubuh Farel dan Naomi yang saling menempel, desahan yang ia dengar dari Farel selama mereka menikah. Pandangan Sukma kabur oleh air mata yang mendesak keluar. Bahunya bergetar, napasnya terputus-putus. Sakit itu menohok di dada, rasa yang sudah lama ia pendam kini menyeruak.Ia mematikan layar, lalu menekup wajah dengan kedua tangan. Beberapa menit ia terisak, merasakan amarah dan sedih bercampur menjadi satu. Farel… nama itu saja cukup untuk membuat dadanya sesak. Bukan karena ia tak tahu Farel sudah berubah, tapi melihatnya bersama perempuan itu—dan perempuan itu adalah Naomi—membuat luka lama terbuka. Luka yang selama ini ia tutupi dengan tawa tipis dan sikap dingin.Tangannya meraih ponsel lagi. Kali ini, bukan untuk memutar video, tapi untuk menghubungi sang pengirim. Jemarinya b

  • Suami Perkasa   Merasakan Malam Ini

    Setelah berenang, Naomi menarik Farel masuk ke kamar tidurnya yang luas, lampu-lampu temaram memantul lembut di cermin dan permukaan kayu gelap. Tirai tipis menutupi jendela, cahaya kota menyelinap, memberi nuansa hangat dan intim. Naomi menutup pintu, menatap Farel dengan mata yang bersinar penuh misteri dan gairah. “Aku ingin kau rasakan semuanya malam ini… tanpa gangguan, tanpa bayangan masa lalu,” bisiknya, suara lembut tapi menggoda. Farel masih terengah, napasnya belum stabil. Tubuhnya basah dari kolam, tapi aroma Naomi yang lembut dan wangi membuatnya semakin tergila-gila. Naomi melangkah pelan, memutar tubuhnya, memperlihatkan lekuk tubuh yang basah dari bikini yang menempel sempurna. “Lihat… aku hanya untukmu, Farel,” ujarnya, suaranya bergetar halus. Tangannya meraih tangan Farel, menariknya lebih dekat. Farel menatap Naomi, jantungnya berdegup kencang. Segala pertahanan rasionalnya runtuh. Perlahan, Naomi menempelkan bibirnya ke bibir Farel, ciuman pertama yang le

  • Suami Perkasa   Godaan di Kolam

    --- Sore itu, matahari mulai turun di ufuk barat, memantulkan cahaya hangat ke kolam renang di rooftop apartemen Naomi Yamadera. Naomi, mengenakan bikini hitam dengan potongan sensual yang menonjolkan lekuk tubuhnya ramping dan payudaranya yang penuh, berjalan di tepi kolam sambil tersenyum tipis. Rambut hitamnya yang panjang basah tersampir di bahu, menambah kesan menggoda yang sulit diabaikan. Farel berdiri di tepi kolam, matanya tak lepas dari Naomi. “Kau benar-benar santai ya di sini,” katanya, suara sedikit serak karena napas yang berat. Naomi tersenyum, mencondongkan tubuhnya ke Farel. “Santai? Hmm… mungkin aku memang suka air. Tapi kau… kau terlihat tegang, Farel. Harusnya kau bisa menikmati waktu bersamaku, bukan cuma menatap.” Farel tersenyum tipis, mencoba mengalihkan pandangannya, tapi tubuh Naomi begitu dekat, wangi parfum dan aroma kulitnya membuat pikirannya samar. “Kau mau berenang?” Naomi bertanya, melompat ke air dengan lompatan yang anggun. Gelombang keci

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status