Share

129. Maaf

Qizha malah terbengong menatap Qasam yang sedang berusaha menyuapinya. “Ini beneran kamu mau nyuapin aku?”

“Menurutmu? Apakah arah sendok ini ke mulutku? Jelas ini sendok mengarah ke mulutmu, tentu saja ini untukmu!” sahut Qasam.

Qizha tersenyum dan menyantap makan dengan lahap. “Sebenarnya yang sakit itu kakiku, bukan tangan. Aku masih bisa makan sendiri, kok.”

Qasam membelalak. “Maksudmu, kamu menolak disuapi olehku?”

“Bukan begitu. Cuma penjelasan aja itu tadi.”

“Terlanjur, makanannya juga sudah habis.” Qasam meletakkan piring yang sudah kosong ke meja. Dia mengambilkan minum dan memberikannya kepada Qizha.

“Ternyata begini rasanya diperhatiin suami. Aku bahagia.” Qizha menatap Qasam haru.

Sunyi. Keduanya membisu.

Suasana jadi terasa kaku.

“Beri aku penjelasan, kenapa kau meracuni Qansha, adikku?” tanya Qasam.

“Jawaban dan penjelasanku nggak akan berubah. Percaya atau nggak percaya, kenyataannya adalah aku nggak tahu apa- apa soal itu. aku dijebak. Ayah yang memi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
akhirnya cinta membuat qasam luluh hatinya dan mau mendengarkan perkataan qizha
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah.akhirnya ketulusan dan pengorbanan qizha selama ini berbuah manis.semoga setelah ini qizha bisa merasakan bahagia
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
terharu 🥹🥹
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status