Share

130. Kedok Terbongkar

Qizha senyum- senyum sendiri di depan cermin, menatap wajahnya. Kelihatan lebih bersinar.

Sejak semalam, Qasam memeluknya sepanjang tidur. Tak hanya itu saja, Qasam juga tadi membimbingnya saat turun ke lantai bawah untuk makan.

Dan satu lagi, Qizha ingat perkataan Qasam tadi sebelum pergi ke kantor. Pria berpakaian stelan jas lengkap itu berkata, “Tidak perlu bekerja. Stay di rumah saja.”

“Pekerjaanku bagaimana?” tanya Qizha tadi.

“Sebelum ada kamu, perusahaanku tetap jalan. Jadi jangan cemas. Tanpa kamu, perusahaan tetap beregrak kok.”

“Dih, kamu melarang aku kerja, tapi kalimatmu itu sama saja kayak bilang kalau aku tuh nggak berarti apa- apa di perusahaanmu.”

Qasam balik badan hanya untuk menyembunyikan senyumnya sambil emmasang dasi. Pria itu mencari pakaian sendiri tanpa bantuan Qizha.

“Aku pergi kerja. Aku tidak mau mendengar ada masalah di rumah!” pesan Qasam.

“Masalah apa maksudmu?”

“Entah itu kau terjatuh, kakimu patah, atau apa saja.”

“Oh.” Qizha tersenyum senang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
Agatha ini g'kapok-kapok ya masih saja selalu mencari cara untuk membalas dendam kepada husein dan keluarganya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
oohh.. ternyata dalang dibalik kejadian penusukan qizha itu adalah agatha.jahat banget sih,agatha
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
hati2 qizha, lbh baik sina dpecat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status