Share

128. Rasa Sayang

“Ingat semua pesanku tadi!” titah Qasam saat membukakan pintu mobil untuk Qizha.

Ya ampun, sudah ketahuan bucin, masih saja bersikap ketus dan dingin begini? gengsi amat sih? Pikir Qizha menatap wajah lempeng suaminya.

Qizha mengangguk. Ingat banyak pesan yang lumayan banyak dari Qasam di sepanjang jalan, yang bila ditulis ke dalam tulisan maka akan menjadi sebuah novel utuh. Haduh!

Intinya, Qizha harus menceritakan yang baik- baik saja kepada Habiba, jnagan sampai menceritakan yang jelek. Apa lagi soal kecelakaan itu, sebisa mungkin menutupi, memberikan alasan yang baik pula.

Itu sih sebenarnya tidak perlu diajarin, sebeb tanpa disuruh, Qizha sudah melakukannya sejak dulu. Kalau tidak, tentu Husein sudah mencabut kesempatan emas bagi Qasam untuk menjadi sosok yang dipercayai memimpin di banyak perusahaan.

Qasam eraih pundak Qizha dan membimbingnya keluar dari mobil, lalu menuntun wanita itu.

“Duh, payah mau jalan. Kruknya mana?” tanya Qizha. Kesultan melangkah jika hanya ditu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah akhirnya qasam mulai luluh dan mencintai qizha
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Cie..cie Qasam gengsi d pelihara...hati" ga bs jauh dr Qizha...
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
impian kmu terwujud qizha, qasam sekarang udh bucin gk bohongan lg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status