Share

2. Bertukar Pengantin

Clara benar-benar takut dan malu kalau saat di atas Altar nanti dia akan di seret oleh keluarganya, karena laki-laki yang di sampingnya adalah Yordan. Apa lagi saat keluarganya mengetahui kalau pengantin laki-laki bukan Tarra, melainkan pria lain.

Dia juga mencari keberadaan kakaknya dan  tidak menemukannya. 

Namun, Yordan terus-menerus menuntun Clara menuju Altar

Sampai di atas Altar akhirnya Clara menoleh ke arah kanannya dan di sana sudah ada sang kakak dengan istri dan anaknya.

Haris selaku kakaknya agak bingung kenapa sang adik membawa Yordan di atas Altar, tapi dia tidak menghiraukan. Apa lagi dia sepertinya setuju ketika sang adik menikah dengan Yordan dari pada dengan Tarra.

"Di mana ibu dan ayah?" tanya Clara sambil menatap Haris, tapi dia tidak mengeluarkan suaranya hanya membuka mulutnya saja.

"Ibu dan ayah keluar karena ada beberapa masalah dalam perusahaannya, jadi mereka menyuruh kalian segera menikah," jawab Haris tanpa bersuara juga dan hanya membuka mulutnya saja.

Clara dan Haris hanya menggerakkan gerakan mulut saja tanpa bersuara, lalu akhirnya mereka memulai acara pernikahan mereka.

Entah apa yang ada di dalam pikirannya Clara, dia benar-benar pasrah dengan semuanya.

Sekilas Clara melirik ke arah sekitar untuk mencari keberadaan Tarra, tapi hasilnya nihil. Tarra benar-benar sudah mengakhiri hubungan dengannya, dia juga tidak mau membuat malu nama keluarga.

Di acara pernikahan ini sudah banyak sekali rekan kerja keluarganya, dia tidak ingin membuat nama keluarganya jelek. Sudah pasti para tamu undangan juga belum begitu mengenal wajah Clara dan Tarra.

Akhirnya janji suci pernikahan di mulai, tapi sebelum di mulai. Yordan sudah mengganti nama Tarra dengan namanya sendiri, dia tidak mau menikahi Clara dengan nama laki-laki lain.

Clara hanya bisa diam seperti patung di sampingnya Yordan, entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

'Tuhan, apa ini jalan yang terbaik untuk aku menikah dengan Yordan?' tanya Clara di dalam hatinya.

Di gedung sebelah, tepatnya Tarra dan Yolla yang baru saja melangsungkan pernikahan mereka dengan lancar. Akhirnya, Tarra dan Yolla sudah resmi menjadi sepasang suami-istri.

"Aku mencintaimu, Yolla!" Tarra langsung mengecup bibirnya Yolla dengan lembut dan cukup lama.

Setelah Tarra melepaskan kecupannya di bibir Yolla, Yolla langsung berkata. "Aku juga mencintaimu, Tarra!" Yolla tersenyum manis setelah mengucapkan itu.

Di sebuah gedung tempat Clara dan Yordan menikah, ternyata mereka juga sudah menyelesaikan janji suci pernikahan mereka.

Akhirnya, Clara dan Yordan sudah resmi menjadi sepasang suami-istri.

Para tamu undangan bersorak-sorai gembira dan memberikan tepukan tangan yang meriah. Saat keluarga Ferdinan melihat pengantin laki-laki, mereka langsung syok.

Clara bukan menikah dengan Tarra, entah dia menikah dengan siapa.

"Hah? Siapa laki-laki itu?" tanya Adinda selaku ibu kandungnya Tarra.

"Aku tidak tau sayang," jawab Arya selaku ayah kandungnya Tarra dan dia juga mendelik bahunya, karena dia benar-benar tidak mengenal siapa laki-laki yang ada di sampingnya Clara.

"Laki-laki itu pegawai di perusahaan kita," sambung Samuel.

"Benar, itu Yordan!" Nathan ikut mengeluarkan suaranya dan pastinya ia juga mengenali siapa Yordan.

Samuel adalah anak pertama keluarga Ferdinan dan Nathan adalah anak kedua keluarga Ferdinan.

Mereka berdua sudah menikah, dan kini Tarra anak bungsu keluarga Ferdinan yang menikah dengan Clara. Namun, Tarra tidak ada di ruangan ini.

Semua keluarga Ferdinan langsung bergegas keluar dari ruangan itu, mereka langsung mencari keberadaan Tarra dan menghubungi beberapa orang kepercayaan mereka masing-masing.

Saat keluarga Ferdinan keluar dari ruangan itu, mereka melihat Tarra tengan merangkul mesra pinggang seorang wanita.

Adinda dengan cepat berlari menghampiri anaknya dan menarik tangannya, dia sama sekali tidak menghiraukan beberapa sorot mata yang sedang memperhatikan gerak-geriknya.

"Kenapa kau merangkul wanita lain!" sentak Adinda yang sudah berdiri di hadapannya Tarra.

Arya dan kedua kakaknya Tarra langsung menghampiri mereka dan Yolla yang melihat keluarga Tarra sedikit menundukkan kepalanya, dia malu.

"Siapa dia!" Arya menunjuk telunjuk kirinya kearah Yolla dengan sorotan mata yang menyeramkan.

"Dia istriku!" Tarra kembali merangkul pinggang Yolla dengan mesra.

Keluarga Ferdinan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya masing-masing, mereka tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam pikirannya Tarra karena isa-bisanya Tarra menikahi wanita lain di hari pernikahannya dengan Clara.

"Kau benar-benar membuat ibu malu!" teriak Adinda pada anak bungsunya.

Beberapa orang yang ada di luar ruangan langsung menatap tajam ke arah mereka, ada beberapa orang juga yang merekam adegan itu dan sudah pasti setelah ini akan ada video yang membuat keluarga Ferdinan malu.

"Bu, Tarra tidak salah. Aku yang salah," ucap Yolla yang mencoba membela Tarra.

"Diam kau jalang, aku tidak bicara denganmu!" hina Adinda pada Yolla.

Yolla yang mendengar kata itu langsung menundukkan kepalanya dan tidak di sangka air matanya tiba-tiba saja menetes.

Tarra langsung menyembunyikan Yolla di belakang tubuhnya, dia tidak mau istrinya sakit hati.

"Bu, apa ibu tidak malu?" Tarra menatap ibunya dan melirik ke arah sekitar.

Adinda dan yang lainnya ikut melirik ke arah sekitar, sudah banyak sorot mata yang memperhatikan mereka.

Akhirnya, mereka memilih pergi dari gedung itu dan langsung menarik Tarra pulang ke rumah.

"Ya Tuhan, sepertinya keluarganya Tarra tidak menginginkan kehadiran diriku," batin Yolla dengan sedih.

***Di gedung lain***

Clara dan Yordan masih berada di dekat Altar, beberapa tamu undangan mengucapkan selamat pada mereka. Haris, Elia dan Shana langsung menghampiri mereka.

"Tante Clara, selamat ya!" Shana mengucapkan selamat pada Clara lalu melirik ke arah Yordan. "Akhirnya tanteku menikah dengan om tampan," celetuk Shana.

Haris dan Elia hanya tersenyum saat mendengar perkataan anaknya, mereka benar-benar tidak menyangka kalau Clara bisa menikah dengan Yordan.

Namun, setelah ini pasti akan ada perang antara dua keluarga.

"Kak, aku takut." Clara menggenggam erat lengannya Haris, lalu kedua matanya Clara mulai berembun.

Haris menyentuh pundaknya Clara dan berkata. "Aku akan mencoba menenangkan ayah dan ibu di rumah, sebaiknya setelah ini kita pulang." Haris sepertinya ingin membela sang adik, walau bagaimanapun Haris senang kalau adiknya tidak jadi menikah dengan Tarra.

Waktu terus berputar dan acara pernikahan Clara dan Yordan selesai, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.

Di dalam mobil, Clara memainkan ponselnya dan membuka sebuah akun sosial media, dia membuka I*******m dan melihat Tarra sudah memposting sebuah foto.

Foto pernikahannya dengan Yolla.

Tiba-tiba saja tangannya Clara bergetar dan tak kuasa dia melihat foto itu.

"Dia sangat bahagia menikahi wanita itu," gumam Clara lalu melirik Yordan, yang mungkin juga sama patah hatinya dengan dia saat ini.

"Apakah ini yang dinamakan bertukar pengantin?" 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status