Share

Suami Selebku Menolak untuk Cerai
Suami Selebku Menolak untuk Cerai
Auteur: Ciara

Bab 1

Auteur: Ciara
Di hari peringatan pernikahan, aku masuk rumah sakit karena mengalami pendarahan lambung.

“Wah! Aku baper banget! Yang satu aktor terkenal, yang satu aktris yang baru naik daun. Pasangan yang sama-sama kuat seperti ini benar-benar seperti cerita novel yang jadi kenyataan!”

“Berciuman di bawah kembang api dan tepi danau. Romantis banget!”

“Dengar-dengar, mereka sudah pacaran dari waktu sekolah. Sayangnya ... status sosial mereka nggak sepadan. Jadinya, Elisa mau nggak mau mengakhiri hubungan ini dengan pergi ke luar negeri ....”

Di koridor luar kamar rawat inap, dua orang perawat sedang mendiskusikan gosip malam ini. Jika tokoh utama pria dalam cerita ini bukanlah suamiku, itu memang adalah hal yang sangat romantis.

Berciuman ....

Aku hampir lupa kapan terakhir kalinya aku bergandengan tangan dengan Liam. Suara di luar masih berlanjut, sedangkan hatiku terasa nyeri seperti ditusuk jarum.

Ponselku tiba-tiba berdering. Ketika melihat layar yang menunjukkan nama “Sayang”, ada secercah harapan yang timbul dalam hatiku. Namun, begitu aku mengangkat telepon itu, yang terdengar malah adalah seruan marah Liam.

“Aku cuma suruh kamu pergi negosiasikan sebuah kerja sama, tapi kamu malah gagal mendapatkannya. Kalau kamu rasa dirimu nggak mampu, ngomong dong! Kok bisa ada orang yang begitu nggak berguna sepertimu!”

Senyumku seketika membeku. Sebelum aku sempat mengucapkan kata-kata “selamat hari jadi”, kata-kata itu sudah tercekat di tenggorokanku.

Dulu, demi mendapatkan setiap kesempatan untuk Liam, aku menemani klien minum-minum nyaris setiap siang dan malam. Malam ini, aku bahkan minum sampai tukak lambungku kambuh dan aku berlutut di hadapan mereka.

Sebelum pingsan, aku melihat wajah rekan bisnis di seberangku yang penuh dengan ejekan.

“Elisa cantik, tenang saja. kami sudah permainkan orang itu habis-habisan!”

“Untung saja Elisa berhasil mendapatkan kerja sama itu untukku. Kalau nggak, aku benar-benar akan malu dibuatmu!”

Suara Liam bercampur dengan suara sekelompok orang itu. Ketika terdengar suara Elisa memanggilnya, Liam langsung memutuskan sambungan teleponku dengan terburu-buru.

Lambungku terasa sakit dari waktu ke waktu. Obat pereda rasa sakit dalam infusku terasa seperti sudah kehilangan efeknya. Namun, rasa sakit di lambungku masih belum apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit di hatiku.

Sekitar semenit kemudian, Liam mengirim pesan kepadaku lagi.

[ Pergi ambil kontraknya! Malam ini, kamu harus membawa pulang kontrak itu! ]

Ketika melihat perawat berjalan masuk untuk menukar obatku, aku memejamkan mata dan membenamkan kepalaku ke bantal. Aku tidak ingin orang lain melihatku berlinang air mata.

“Tolong bantu uruskan prosedur keluar rumah sakitku, ya.”

Melihat wajahku yang pucat pasi karena kesakitan, perawat itu merasa agak ragu. “Keadaanmu begitu parah, kamu mana boleh pulang dulu. Kalau nggak, suruhlah walimu datang menjemputmu. Soalnya, kalau terjadi sesuatu padamu, aku yang harus tanggung jawab.”

Aku pun tertawa. Apa aku punya wali? Dia tidak peduli pada penyakitku, apalagi diriku. Dia sama sekali tidak menghargaiku, bahkan bisa berkencan dan berciuman dengan orang lain di tepi danau.

Setelah menikah lima tahun, perhatian suamiku terhadapku bahkan masih tidak bisa dibandingkan dengan perhatian seorang perawat asing.

Setelah teringat ucapan Liam tadi, aku menahan rasa sakit dan menandatangani formulir keluar dari rumah sakit.

“Bu Evelyn, kembang apinya sudah siap. Kapan kamu mau kami mengantarnya ke rumah?”

Liam menyukai kembang api. Aku awalnya berniat untuk memberikan sebuah pertunjukan kembang api kepadanya untuk memperingati ulang tahun pernikahan kami. Sekarang, dia sepertinya sudah tidak ingin melihat pertunjukan kembang api lagi.

“Dibuang saja.”
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Suami Selebku Menolak untuk Cerai   Bab 8

    Setelah hari itu, Liam tidak pernah muncul di hadapanku lagi. Sebaliknya, Edward akan datang ke perusahaan untuk mencariku dengan alasan yang berbeda setiap hari.Sejak ciuman waktu itu, ada semacam atmosfer yang tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata yang menyelimuti kami. Namun, akal sehatku memberitahuku bahwa aku tidak boleh membuang-buang waktunya.Sore ini, Edward membawa makanan yang dimasaknya sendiri ke kantorku.“Pembantu rumahku masak kebanyakan. Ayo temani aku makan.”Melihat raut wajahnya yang penuh siasat, aku mengangguk. Mungkin karena tidak menyangka bahwa hari ini aku akan menyetujui permintaannya dengan semudah itu, Edward merasa agak terkejut.Saat makan sampai setengah, aku akhirnya berkata, “Edward, aku nggak layak menerima perlakuan seperti ini darimu. Kamu ... bisa dapatkan orang yang lebih baik.”Gerakan Edward yang sedang mengambil sayur terhenti sejenak. Matanya juga seketika memerah. Tepat ketika aku mengira dia tidak akan membalas ucapanku, Edward meng

  • Suami Selebku Menolak untuk Cerai   Bab 7

    “Jangan suka nuduh orang lain jadi orang ketiga. Kenapa kamu nggak ucapkan kata-kata itu pada Elisa yang berdiri di belakangmu? Bukannya dia barulah orang ketiga yang membuat kita cerai!”Suaraku tidak besar, tetapi cukup besar untuk didengar para rekan kerja yang suka bergosip.Liam boleh menindasku, tetapi Edward tidak bersalah. Mungkin karena tidak menyangka aku akan membela Edward, mata Liam langsung memerah.“Kamu ... kenapa kamu mengatai aku seperti itu?”Suara Elisa terdengar penuh kesedihan. Air matanya juga hampir bergulir. Aku mengabaikannya, lalu menarik tangan Edward yang sedang berpura-pura menonton pertunjukan di samping.Ketika aku berjalan melewati Liam, dia malah menahan tanganku. Hanya dalam waktu semenit, pria di hadapanku itu sudah kembali rasional.“Kalau kamu nggak mau dia dipecat dari perusahaan ini, sebaiknya kamu batalkan perceraian kita.”Dulu, Liam paling benci menyelesaikan masalah dengan mengandalkan koneksi. Sekarang, dia ternyata juga menjadi orang yang p

  • Suami Selebku Menolak untuk Cerai   Bab 6

    Aku merasa heran. Namun, begitu memikirkan aku akhirnya terlepas dari Liam, aku pun merasa bersemangat sampai tidak bisa tidur. Tak disangka, di pesta penyambutan karyawan baru perusahaan, aku malah bertemu dengan Elisa dan Liam lagi.Elisa berjalan ke hadapanku dengan membawa segelas alkohol. “Kak Evelyn, terima kasih atas bantuanmu sebelumnya.”Asistennya Elisa berdiri tidak jauh di belakang. Tatapannya dipenuhi dengan ejekan. “Bu Evelyn datang bersama Kak Liam? Oh salah, Bu Evelyn sudah dipecat.”Elisa berpura-pura marah dan menyuruh asistennya untuk diam. “Ngomong apa sih kamu! Memangnya siapa saja bisa tahu jadwal Kak Liam?”Ucapan Elisa memang benar. Ketika masih bekerja sebagai asisten Liam, aku juga belum tentu tahu di mana Liam berada, apalagi setelah bercerai. Namun, ketika melihat tampang sombong Elisa, ada sebuah pemikiran yang tiba-tiba muncul di benakku.“Apa Liam masih nggak bersedia kasih kamu status?”Ucapanku langsung membuat Elisa terpaku di tempat. Aku pun tertawa.

  • Suami Selebku Menolak untuk Cerai   Bab 5

    “Kamu benar-benar mau ... cerai denganku? Sudah kubilang, aku nggak akan menceraikanmu. Kamu jangan berharap lagi.”Aku pun tersenyum, lalu teringat ucapan Liam begitu kembali tadi.“Bukannya kamu mau aku bantu Elisa?”Seolah-olah sudah bisa menebak apa yang akan kukatakan, Liam langsung menggigit bibirnya. Setetes air matanya langsung mengalir tanpa aba-aba. Dulu, aku paling takut melihatnya menangis. Setiap kali, aku akan merasa sangat sakit hati dan berharap diriku bisa menggantikannya menanggung kesedihan itu. Sekarang, aku sama sekali tidak bergeming setelah melihat air matanya.“Berhubung kamu sudah terima surat cerainya, bacalah isinya, lalu tanda tangan. Asal kamu tanda tangan, aku akan bantu Elisa untuk klarifikasi masalah itu.”Setelah mendengar ucapanku, surat cerai itu langsung terlepas dari genggaman Liam. Aku tahu seberapa besar pengaruh masalah kali ini terhadap Elisa. Dia pada dasarnya adalah aktris yang disokong oleh para kapitalis. Sekarang, dia malah merusak reputa

  • Suami Selebku Menolak untuk Cerai   Bab 4

    “Aku nggak mau ce ....”Sebelum Liam menyelesaikan kata-katanya, ada seorang perawat yang berjalan masuk. Dia pun segera menutup mulutnya.Aku lagi-lagi menertawakan diriku sendiri. Dia benar-benar sangat takut hubungan kami diketahui orang lain.Ketika mengganti obatku, mata perawat itu malah tidak berhenti melirik aku dan Liam. Tatapannya yang penuh dengan keinginan untuk bergosip membuat Liam mengernyit.“Dia itu cuma asistenku. Jangan lihat lagi.”Begitu gerak-geriknya ketahuan, perawat itu seketika merasa malu dan buru-buru keluar setelah mengganti obatku.Pada detik sebelumnya, Liam baru menolak untuk bercerai denganku. Namun, pada detik selanjutnya, dia malah mengatakan pada orang lain bahwa hubungan kami hanya sebatas teman, hanya sebatas atasan dengan bawahan.Ketika dia hendak menggenggam tanganku lagi, aku langsung menepisnya. “Sudah kubilang, jangan sentuh aku. Kamu membuatku merasa jijik.”Begitu mendengar ucapanku, Liam langsung menggigit bibirnya dengan kuat dan matanya

  • Suami Selebku Menolak untuk Cerai   Bab 3

    Dari sudut mataku, aku melihat Liam yang menggosok ujung jarinya. Itu adalah tanda dia merasa tidak senang.Ketika aku sedang makan, asistennya Elisa tiba-tiba berjalan ke sisiku. Sebelum aku sempat mendongak, dia sudah melempar sebuah kain ke supku sehingga tubuhku terciprat minyak.“Nanti, pergi bersihkan mobil Elisa.”Hari ini, hujan turun sangat deras. Bagian luar mobil Elisa dipenuhi dengan lumpur. Aku tidak menanggapi ucapannya, hanya menyeka tanganku dengan acuh tak acuh. Melihat aku yang tidak bergeming, asistennya Elisa itu melangkah maju dan berseru di samping telingaku, “Kamu tuli? Memangnya kamu nggak bisa jawab, kamu dengar omonganku atau nggak? Dasar orang nggak berpendidikan!”Seusai berbicara, dia mengulurkan tangannya ke arah kerah bajuku.Aku menunduk pada Liam karena aku mencintainya. Namun, itu tidak berarti bajingan mana saja bisa bertindak seenaknya terhadapku. Aku langsung mengambil sisa makananku dan menuangkannya ke kepala asistennya Elisa.“Memangnya ayahmu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status