Short
Cinta yang Melintasi Waktu

Cinta yang Melintasi Waktu

By:  HibicusCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah kematian cinta pertamanya, Atmaja membenciku selama sepuluh tahun. Aku berusaha menyenangkannya dengan segala cara, tetapi dia hanya mencibir, "Kalau kamu benar-benar mau menyenangkanku, lebih baik kamu mati saja." Hatiku terasa sakit. Akan tetapi, ketika balok rumah yang terbakar jatuh menimpaku, dia malah meninggal demi menyelamatkanku. Sebelum meninggal, dia berbaring dalam pelukanku, lalu menggunakan sisa tenaganya untuk menepis tanganku. "Lestari, alangkah baiknya apabila aku tidak bertemu denganmu di kehidupan ini ...." Di upacara pemakaman, orang tua Atmaja menangis tersedu-sedu. "Atmaja, ini salah Ibu. Ibu tidak seharusnya memaksamu menikahinya. Kalau dulu aku kabulkan keinginanmu dan membiarkanmu menikahi Intan, apakah akhir hari ini akan berbeda?" Ayahnya Atmaja memelototiku dengan penuh kebencian. "Atmaja sudah selamatkan kamu tiga kali, kenapa kamu hanya bawakan bencana baginya? Kenapa bukan kamu yang meninggal?" Semua orang merasa menyesal karena Atmaja menikahiku, termasuk aku sendiri. Akhirnya, aku melompat dari Menara Bintang dan kembali ke sepuluh tahun yang lalu. Kali ini, aku memutuskan untuk mengakhiri seluruh ikatanku dengan Atmaja dan mengabulkan keinginan semua orang.

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah kematian cinta pertamanya, Atmaja membenciku selama sepuluh tahun.

Aku berusaha menyenangkannya dengan segala cara, tetapi dia hanya mencibir, "Kalau kamu benar-benar mau menyenangkanku, lebih baik kamu mati saja."

Hatiku terasa sakit. Akan tetapi, ketika balok rumah yang terbakar jatuh menimpaku, dia malah meninggal demi menyelamatkanku. Sebelum meninggal, dia berbaring dalam pelukanku, lalu menggunakan sisa tenaganya untuk menepis tanganku.

"Lestari, alangkah baiknya apabila aku tidak bertemu denganmu di kehidupan ini ...."

Di upacara pemakaman, orang tua Atmaja menangis tersedu-sedu.

"Atmaja, ini salah Ibu. Ibu tidak seharusnya memaksamu menikahinya. Kalau dulu aku kabulkan keinginanmu dan membiarkanmu menikahi Intan, apakah akhir hari ini akan berbeda?"

Ayahnya Atmaja memelototiku dengan penuh kebencian.

"Atmaja sudah selamatkan kamu tiga kali, kenapa kamu hanya bawakan bencana baginya? Kenapa bukan kamu yang meninggal?"

Semua orang merasa menyesal karena Atmaja menikahiku, termasuk aku sendiri. Akhirnya, aku melompat dari Menara Bintang dan kembali ke sepuluh tahun yang lalu.

Kali ini, aku memutuskan untuk mengakhiri seluruh ikatanku dengan Atmaja dan mengabulkan keinginan semua orang.

...

"Lestari, kamu hebat sekali! Kamu bahkan mampu buat orang tuaku ancam aku dengan kematian demi paksa aku untuk nikah sama kamu. Kamu kira, kamu bisa bahagia dengan menikahiku?"

Suara rendah dan dingin pemuda itu terdengar di telingaku. Aku membuka mata secara perlahan, lalu menatap Atmaja dengan terkejut. Dia berdiri di hadapanku dengan mengenakan jubah merah pas badan. Sorot matanya terlihat tidak terkekang, sikap dan tutur katanya sepenuhnya berbeda dengan Atmaja sepuluh tahun lagi.

Ini adalah Atmaja yang berusia 18 tahun. Aku benar-benar sudah kembali ke sepuluh tahun yang lalu.

Aku menahan kepahitan di hatiku dan menatapnya dengan serakah.

"Kamu tidak mau menikah denganku karena orang yang benar-benar ingin kamu nikahi itu Intan, 'kan?"

Atmaja mencibir, "Memangnya kenapa? Kamu bisa mewujudkannya?"

Aku menjawab dengan serius, "Bisa."

Orang tuaku gugur di medan perang demi melindungi kerajaan. Sebagai balas jasa, Kaisar pun memberiku dekret pernikahan. Tidak ada nama siapa pun yang tertulis dalam dekret tersebut. Jadi, aku bisa menikahi siapa pun yang kuinginkan, juga bisa menghibahkan pernikahan itu kepada siapa pun.

Atmaja tertegun sejenak, lalu tertawa terbahak-bahak.

"Kamu pakai dekret pernikahan untuk menekanku, sedangkan orang tuaku juga memaksaku menikahimu. Pernikahan kita sudah tidak bisa diubah. Sekarang, kamu bilang mau wujudkan keinginanku? Bagaimana kamu mau mewujudkannya? Lestari, aku tidak punya waktu untuk main tarik-ulur denganmu. Kamu bawa saja sendiri dekret itu ke istana. Aku akan tunggu kamu di sini."

Setelah itu, Atmaja berbalik dan bersandar di dinding istana. Ketika menemukan rasa jijik di matanya, hatiku bagaikan ditusuk jarum.

Baik di kehidupan ini maupun kehidupan lampau, aku telah mencintai Atmaja selama bertahun-tahun.

Dia pernah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku sebanyak dua kali. Aku pun keliru dan mengira dia diam-diam menyukaiku. Aku dengan gembiranya memohon kepada Kaisar untuk menikahkan kami dan aku akhirnya menjadi istrinya. Setelah cinta pertamanya meninggal, aku baru menyadari bahwa dia mencintai orang lain.

Sepuluh tahun cintaku adalah sepuluh tahun siksaan baginya.

Di masa lampau, aku melakukan sangat banyak perbuatan baik dan amal. Akhirnya, aku bisa menukar nyawaku demi memohon kesempatan bagi Atmaja untuk terlahir kembali.

Sebelum aku terlahir kembali, biksu sempat memperingatiku, "Dalam 24 jam setelah terlahir kembali, kamu harus wujudkan tiga penyesalannya dan segera pergi. Setelah itu, jalan kalian akan terpisah. Dia juga tidak akan mati di usia 30 karenamu. Kalian akan memiliki takdir masing-masing selama sisa hidup kalian."

"Tapi, kelahiran kembali ada konsekuensinya sendiri. Jadi, Nona pertimbangkanlah dengan saksama."

Selama Atmaja bisa tetap hidup, aku tidak takut dengan konsekuensi apa pun.

Aku menemui Kaisar, lalu memintanya untuk menikahkan Atmaja dan Intan.

Aku tahu apa tiga penyesalan Atmaja. Penyesalan itu tertulis dalam buku catatannya.

[ Menyesal menikahi Lestari. Menyesal tidak menentang pengaturan orang tua. Menyesal tidak dapat menyelamatkan Intan. ]

Sekarang, penyesalan pertama Atmaja telah terpenuhi. Aku meninggalkan istana dengan membawa dekret kekaisaran dan menyerahkannya kepada Atmaja.

Dia menatapku dengan penuh ejekan, seolah-olah aku telah berhasil memaksanya menikah. Kemudian, dia mengulurkan tangan untuk membuka dekret itu.

Namun, aku menahan tangannya dan tersenyum lembut. "Lihatnya besok saja. Akan ada kejutan."

Atmaja melirikku dan berujar, "Membosankan! Mau lihatnya hari ini atau besok, bukannya aku akan tetap menikah denganmu? Kenapa kamu bertingkah aneh hari ini? Kamu sudah gila saking senangnya karena bisa menikah denganku?"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status