Share

Kegaduhan di meja makan

“Ngapain kamu? Teriak malam-malam, nanti orang pada curiga sama kamu!” hardik Rafka keras.

Katarina masih diam dan berharap Rafka akan mendekatinya, merasakan indahnya hubungan keduanya. Dekapan Rafka yang hangat dengan tatapan teduh bak kutub itu. Sepertinya Katarina terlalu berkhayal dengan suaminya yang seperti kutub utara yang enggan mencair itu.

“Katarina!” teriak Rafka keras.

“Kamu ini ditanya malah melamun! Jangan berisik aku mau tidur!” pekiknya keras.

Katarina masih asik dengan khayalannya, tidak peduli Rafka sudah berteriak kencang pagi itu. Kehalusannya sudah tidak dapat dihentikan begitu saja. Harapannya pupus saat ia teringat jika Rafka memang se-dingin itu kata Elegi.

“Kalau halu jangan ketinggian! Jatuhnya sakit,” gerutu Katarina lirih.

Kini ia menarik selimut hingga setinggi dada, beberapa kali ia mengalihkan pandangannya dari atap kamar ke arah Rafka. Lelaki yang napasnya terlihat teratur itu membuat Katarina tidak mampu berkata-kata. Seorang lelaki tampan itu kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status