Suami Wasiat Kakek

Suami Wasiat Kakek

Oleh:  YL Wanodya  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
22 Peringkat
115Bab
5.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Katarina, seorang gadis kecil berusia 7 tahun tidak pernah menyangka kalau hidupnya sebagai gelandangan akan berubah drastis hanya dalam semalam. Dari seorang gadis kecil yang menyusuri jalanan kota Malang dari waktu ke waktu menjadi cucu angkat kakek Rio yang kaya raya. Kehidupannya yang tenang kembali bergejolak ketika dia berusia 21 tahun. Kakek angkatnya mengidap penyakit serius! Di sisa waktunya, sang kakek ingin mewariskan semua harta kekayaannya kepada Katarina dengan satu syarat. Yaitu menikahi Rafka, cucunya. Kehidupan rumah tangga yang Katarina bayangkan dipenuhi dengan romansa. Namun sayangnya, tidak. Katarina justru menghadapi sikap dingin Rafka. Ditambah lagi hasutan ayah mertua yang ingin merebut semua harta warisan. “Rafka, lihatlah foto-foto bukti perselingkuhan Istrimu ini! Ayah tidak mau tahu, ceraikan dia sekarang juga!” Katarina terbelalak ketika melihat foto-fotonya dengan seorang pria melayang di udara dan jatuh begitu saja ke lantai. “Ayah, aku yakin ada kesalahpahaman di sini ….” Akankah Katerina bercerai dengan Rafka? Atau mereka justru bersatu melawan ketidakadilan yang dialami Katarina? ** Find me on IG @Yl_Wanodya **

Lihat lebih banyak
Suami Wasiat Kakek Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ayu Anggita
Keren ... Enggak ngebosenin deh
2023-10-15 18:30:47
1
user avatar
Aksara Kata
wah keren abis sihh nggak bosen untuk dibaca, nggak rugi buka tiap babnyaa. bikin canduu bangettt nggak ketolong ...
2023-08-27 08:30:40
1
user avatar
Lynelle Kim
semangat thot......
2023-08-18 04:38:08
1
user avatar
Yeni_Lestari87
ceritanya bagus. aku sukaa. ditunggu lanjutannya kakkk
2023-08-14 14:05:02
1
user avatar
Summer Rain
bagus banget bukunya! nggak nyesel deh baca ini ...
2023-06-22 20:05:27
2
user avatar
Bluemoongirl
Seru novelnya. Bikin ketagihan teruss bacanya
2023-06-21 21:14:12
3
default avatar
Fifi Rindu Fifi
katarina, kamu akan menemukan kebahagiaan mu. percaya sama aku, Tuhan itu maha baik
2023-06-21 20:25:34
2
user avatar
Ryoum ei
seru sekali. next author
2023-06-21 12:29:21
1
user avatar
Nana Rose
Katarina....semangattttt harus happy ending ya thor... kasihan katarina
2023-06-19 21:44:35
1
user avatar
Jemibacon
bikin penasaran stiap baca babnya
2023-06-17 13:09:39
1
user avatar
Yeni_Lestari87
kasihan Katarina semangat updatenya kakkk
2023-06-16 17:53:25
1
user avatar
Zainab
antara bahagia dan juga berduka
2023-06-16 14:01:24
1
user avatar
VBeytha
Semangat update Thor!
2023-06-15 22:14:42
1
user avatar
Lucky Number 12
lho ternyata suaminya...
2023-06-15 20:51:43
1
user avatar
Meriatih Fadilah
lanjut dong kak
2023-06-15 18:38:33
1
  • 1
  • 2
115 Bab
Wasiat Kakek
“Saya terima nikah dan kawinnya Katarina Gayatri binti almarhum Abiraya dengan mas kawin tersebut, tunai.” Tanpa gugup dan gusar Rafka mengucapkan kobul dengan lantang.“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu dengan lantang.“Sah!” seruan beberapa saksi membuat suasana ruang inap VIP rumah sakit Bayangkara ramai dengan tangis haru.‘Tidak kusangka Mas Rafka begitu tampan. Selama ini, aku hanya melihat wajahnya dari foto yang diberikan Kakek,’ batin Katarina. Ia sesekali melirik Rafka dari ujung mata kanannya.Saat kata sah sudah terucap dengan lantang, penghulu langsung merapal doa untuk keduanya. Suasana berubah tegang saat keadaan Rio mulai mengkhawatirkan. Napasnya mulai tersenggal tangan yang mulai dingin. Membuat Katarina ingin segera berlari keluar ruangan untuk memanggil dokter. Namun, tangan Rio selalu menahan dengan sekuat tenaga.Tatapan sayu dari Rio membuat Katarina tidak berkutik. Tubuh laki-laki paruh baya itu semakin dingin. Kini Katarina dan Rafka duduk di samping brank
Baca selengkapnya
Satu Keanehan
Suasana pemakaman Rio dipenuhi dengan tangis haru, Katarina masih tidak menyangka dengan kenyataan yang ada di hadapannya saat ini. Saat beberapa orang mulai pergi hingga menyisakan Katarina dan Rafka. Terik yang cukup menyengat itu tidak membuat Katarina beranjak dari pusaran makam Rio.“Ayo pulang, kakek akan sedih kalau kamu seperti ini!” tegas Rafka dengan menarik tangan Katarina.“Kamu tidak akan tahu yang aku rasakan, Raf!” Kalimat yang terlontar dari mulut Katarina dengan ketus.“Aku juga kehilangan sama sepertimu, tapi jangan menyiksa dirimu sendiri begini! Kamu kira aku tidak sedih kakekku meninggal? Kamu kira aku diam saja itu tidak punya perasaan?! Aku juga sedih tapi aku tidak lebay seperti kamu,” tutur Rafka panjang lebar.Untuk pertama kali, Katarina mendengar laki-laki itu mengoceh panjang lebar. Biasanya ia hanya mendengar ucapan singkat dan ketus. Akan tetapi saat ini ia dibuat melongo saat laki-laki di belakangnya mampu mengutarakan apa yang ia rasakan.“Aku kehilang
Baca selengkapnya
Di Sudut Cafe Bersama Rengga
‘Aku gak jadi lembur, ada urusan sama Rengga.’- Rafka.Sebuah pesan yang masuk ke ponsel Katarina, bukan yang pertama kali sejak satu bulan ini. Katarina yang masih berjalan gusar, berpikir apa saja yang dilakukan Rafka dan Rengga akhir-akhir ini.“Hem, sebenarnya apa yang ia lakukan dengan Rengga? Kenapa ia lebih sering bersama Rengga yang notabene hanya teman,” gumam Katarina bertanya-tanya.Tanpa basa-basi ia mengambil tas slempangnya dan keluar kamar, ia bergegas memesan taxi online dan mencari keberadaan Rafka. Beberapa kali ia berusaha meminta temannya melacak lokasi Rafka, satu pesan yang masuk ke ponselnya berisi share lokasi Rafka saat ini.Suasana Kota Malang saat ini sangat ramai dan macet, beberapa kali Katarina mendengus kesal saat taxi online yang ia tumpangi terjebak macet. Perasaannya gusar dan tidak nyaman, berpikir keras apakah Rafka masih disana atau sudah pergi.“Maaf ya, Kak. Jalanan cukup macet, sepertinya kita akan terlambat beberapa menit ke lokasi,” ungkap sop
Baca selengkapnya
Suamiku Homo?
“Stop!” teriak Rafka yang baru saja masuk ke dalam ruang tamu.Katarina menoleh dengan cepat saat mendengar suara suaminya dengan keras, ya laki-laki itu datang di waktu yang tepat. Pertemuan yang kembali gagal, entah percakapan apa yang akan Pramana rancang saat itu.“Ada apa, Rafka? Ayah hanya ingin mengobrol dengan cucu pungut Kakek Rio. Ayah tidak ingin mengobrol denganmu sama sekali,” jelas Pramana dengan tegas.“Cucu pungut, cucu pungut! Dia istriku ayah!” gertak Rafka dengan tegas.Laki-laki es batu itu menarik tangan kanan Katarina untuk ikut masuk ke kamar, dengan langkah sedikit terburu-buru Katarina mengikuti langkah cepat Rafka. Suaminya benar-benar tidak ber-perikeistrian, langkahnya sama sekali tidak menoleh ke arah Katarina.“Mas Rafka!” panggil Katarina dari belakang.Laki-laki itu menoleh cepat ke arah wanita di belakangnya, “Ada apa?” tanyanya singkat dan ketus.“Umm …, tidak jadi. Terima kasih ya, a-aku tidak tahu kenapa ayah beberapa kali memanggilku saat kamu tida
Baca selengkapnya
Sebuah Rencana Terselubung
Bibirnya terasa kelu saat matanya mendapati seorang pria yang sangat ia kenal, Refaldy sahabatnya saat SMA.“Kamu bikin aku jantungan!” pekik Katarina keras.“Kamu tumben ke sini?” tanya Refaldy pelan.Katarina hanya memberikan isyarat untuk sahabatnya itu duduk, ia masih sibuk memilih menu yang ada di buku yang ia baca sedari tadi.“Kak, maaf ini bukunya terbalik,” tunjuk seorang pelayan yang menunggu menu pilihan Katarina.“Kata, kamu belum sarapan atau baru bangun tidur tanpa cuci muka sudah pergi ke sini?” tanya Refaldy dengan terkekeh.Katarina dengan segera membaik buku menu itu dengan benar, jujur sejak tadi ia sama sekali tidak fokus pada jajaran menu yang ada di buku itu. Matanya masih mencuri pandang ke arah Rafka dan Rengga yang duduk tidak jauh dari tempat duduknya.“Kata!” panggil Refaldy dengan tangan melambai-lambai di depan wajah Katarina.“Refal, sebentar ….” putus Katarina dengan menggantung.“Pesan ini aja, Kak,” Refaldy menunjuk dua menu untuknya dan Katarina.“Mak
Baca selengkapnya
Ancaman dari anak laki-laki
“Berhenti!” teriak laki-laki itu dengan tegas.Suara yang sangat Katarina kenal, beberapa orang di dalam ruangan itu menoleh ke arah sumber suara. Rafka yang berjalan dengan tegap diikuti beberapa bodyguardnya, tatapannya nyalang pada Pramana dan beberpa orang suruhannya. Tanpa sepatah kata, Rafka perlahan melepaskan ikatan yang terikat pada tangan Katarina.Mata Katarina kini mulai buram, “Mas Raf, i-ni beneran kamu.”Wanita itu tidak lagi sadarkan diri dengan tubuh dan wajah yang penuh lebam, dengan sigap Rafka menggendong tubuh Katarina. Langkahnya sempat terhenti sebelum ke luar ruangan itu, matanya menatap Pramana dengan nyalang.“Ayah, nanti kita bicara!” ungkap Rafka tegas dengan langkah pelan ke luar ruangan.Bodyguardnya dengan sigap menyiapkan mobil untuk membawa Katarina ke rumah, sepanjang perjalanan ke rumah Rafka sangat khawatir. Jika ia lengah beberapa waktu saja pasti sangat fatal.“Bibi, tolong siapkan alat buat membersihkan luka istriku,” titah Rafka dengan menggendo
Baca selengkapnya
Siapa itu Atalas?
"Hai, Rafka. Apakah ini istrimu?" tanya seorang laki-laki yang tiba-tiba mengulurkan tangan pada Katarina, ia gugup dan bingung saat itu.“Iya, dia istriku Katarina,” ucap Rafka dengan menjabat tangan lelaki yang baru datang itu.“Oh, hai Katarina. Aku Atalas, sepupu Rafka salam kenal ya,” sapa Atalas yang terlihat kikuk dengan perlakuan Rafka.Katarina hanya bisa tersenyum, sikap Rafka yang suka berubah-ubah membuatnya bingung. Kini ruang makan tidak lagi sepi, Atalas yang sibuk mengobrol dengan Elegi yang membahas masa kecil keduanya. Rafka masih terlihat canggung dan malas untuk berkomunikasi.“Ikut aku!” Tangan lelaki itu mulai menarik tangan Katarina secara paksa.“Ke mana sih, Mas? Jangan kasar begini, sakit!” kelit Katarina menarik tangannya dari genggaman Rafka.Secara sengaja Rafka melepaskan tangan Katarina hingga ia hampir terjatuh, tubuhnya sempat terhuyung ke belakang. Untung saja dengan sigap Rafka menarik pinggang Katarina. Tatapan mata tidak dapat ter-elakkan saat itu.
Baca selengkapnya
Satu Bentakan dari Rafka
Deg!Jantung Katarina seperti dihunus pedang panjang secara tiba-tiba, ia tidak terbiasa mendengar gombalan lelaki selain Refaldy. Kali ini Atalas berhasil membuat Katarina tersenyum simpul dengan pipi yang merah.“Kakak ipar, kamu tidak apa-apa?” tanya Atalas sembari mengusap pelan pipi Katarina.“Tidak apa-apa, Atalas.” Seorang Katarina yang memiliki love language phisical touch mendadak luluh begitu saja.Di balik cendela, Pramana mengambil beberapa foto kemesraan Atalas dan Katarina, yang akan ia jadikan senjata untuk menjebak Katarina.“Mangsa mulai terjebak perangkap,” gumak Pramana dengan terkekeh pelan.“Ayah!” teriak Elegi saat melihat Pramana berdiri di balik cendela.“Elegi, ngapain kamu disini?!” tanya Pramana dengan ketus.“Aku baru saja mau ke dapur, seharusnya aku yang tanya kenapa ayah berdiri disini? Liatin halaman lagi,” jawab Elegi sembari ikut menatap apa yang Pramana lihat.“Ayah liatin Atalas sama Kak Kata yah?” tanya Elegi lagi.“Bukan urusanmu!” Pramana beranja
Baca selengkapnya
Atalas lagi
Pramana masuk ke dalam ruang keluarga dalam keadaan murka, entah apa yang membuatnya murka hingga seperti saat ini. Elegi dan Katarina hanya bisa melihat sumber suara dengan terkejut, satu teriakan Pramana membuat keduanya terdiam pasi.“Ngapain kamu?” teriak Pramana sembari menunjuk Katarina dengan jari telunjuknya.“Aku hanya menonton televisi bersama Elegi, ayah.” Katarina sedikit gugup, tubuhnya mulai bergetar perlahan.“Masuk kamar!” lagi teriakan Pramana memekik ditelinga Katarina.Tidak berselang lama dari kemurkaan Pramana, Atalas yang baru saja datang itu langsung menjadi pahlawan kesiangan. Ia berjalan mendekati Pramana dengan wajah sok peduli.“Ada apa, Paman?” tanya Atalas dengan wajah panik.“Tidak apa, aku hanya muak melihat wajahnya!” belum sempat Katarina meninggalkan ruangan itu, Pramana sudah menunjuknya lagi dan lagi.“Oh, Kak ....” ucapan Atalas terhenti.“Ya, Atalas, aku memang tidak diharapkan ada di sini, aku bisa pergi ke kamar,” pamit Katarina dengan mata yang
Baca selengkapnya
Tidak dianggap ada
-Kak, kamu masih kesepian?- Atalas.Katarina membelalakkan dua bola matanya karena kaget dengan pesan yang dikirimkan Atalas. Ia memang sedang kesepian karena Rafka masih sibuk dengan laptopnya.“Dik, mungkin aku akan pergi ke Surabaya tiga hari,” ucap Rafka tanpa menatap lawan bicaranya.“Boleh aku ikut, Mas?” tanya Katarina pelan.Rafka kini mendongakkan kepalanya, menatap Katarina dengan penuh selidik. Satu gelengan kepala Rafka membuatnya sedikit kesal. Katarina kembali menarik napasnya pelan.“Aku akan pergi bersama Rengga untuk urusan bisnis, ngapain kamu ikutan. Nanti ngerepotin aku lagi,” keluh Rafka.Katarina menatap Rafka dengan sangat dalam, lelaki yang ada di depan laptop saat ini benar-benar pilihan Rio. Ia mengulas tawa sebagai penutup kesedihannya.“Memangnya Rengga lebih penting dari aku ya, Mas?” tanya Katarina penuh selidik.“Kamu sendiri tahu kalau Rengga itu partner bisnis aku, memangnya kenapa dengan Rengga?” kelit Rafka dengan berbagai pertanyaan.“Oh iya, Rengga
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status