Share

Bab 61

Author: Gilva Afnida
last update Huling Na-update: 2025-09-07 21:00:45

"Ehem, maaf Pak Edgar, sepertinya saya mengganggu." Ethan yang baru saja membuka pintu, terlihag panik dan buru-buru menutup pintu. Sempat kulihat telinganya memerah, mungkin karena malu.

Aku dan Mas Edgar terdiam, menatap ke arah pintu kamar selama beberapa detik karena sama-sama terkejut. Otakku masih sibuk mencerna apa yang barusan terjadi. Setelah tersadar, aku segera menjauhkan diri lalu membenahi kancing bajuku yang sudah terbuka tiga biji bagian atas.

"A-aku keluar dulu menemui Ethan," kata Mas Edgar dengan air muka yang sedikit tegang.

Aku hanya mengangguk dan melihatnya berjalan cepat keluar kamar. Helaan napas panjang pun keluar dari mulutku.

Perasaan malu dan juga kesal bercampur menjadi satu. Maksudku... kenapa saat aku sedang berciuman selalu kepergok oleh orang lain?

Dulu kepergok oleh Daniel, sekarang Ethan?

Huh... memikirkannya terus menerus semakin membuatku ingin menyembunyikan diri di balik selimut. Lain kali aku harus memastikan mengunci p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
listiani darmawan
lanjut dong thor
goodnovel comment avatar
Diana Susanti
ternyata,,, hadeeeh
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Suami Wasiat Sahabatku   Bab 61

    "Ehem, maaf Pak Edgar, sepertinya saya mengganggu." Ethan yang baru saja membuka pintu, terlihag panik dan buru-buru menutup pintu. Sempat kulihat telinganya memerah, mungkin karena malu.Aku dan Mas Edgar terdiam, menatap ke arah pintu kamar selama beberapa detik karena sama-sama terkejut. Otakku masih sibuk mencerna apa yang barusan terjadi. Setelah tersadar, aku segera menjauhkan diri lalu membenahi kancing bajuku yang sudah terbuka tiga biji bagian atas."A-aku keluar dulu menemui Ethan," kata Mas Edgar dengan air muka yang sedikit tegang.Aku hanya mengangguk dan melihatnya berjalan cepat keluar kamar. Helaan napas panjang pun keluar dari mulutku.Perasaan malu dan juga kesal bercampur menjadi satu. Maksudku... kenapa saat aku sedang berciuman selalu kepergok oleh orang lain?Dulu kepergok oleh Daniel, sekarang Ethan?Huh... memikirkannya terus menerus semakin membuatku ingin menyembunyikan diri di balik selimut. Lain kali aku harus memastikan mengunci p

  • Suami Wasiat Sahabatku   Bab 60

    "Kalau aku baik-baik saja, enggak mungkin aku sampai ada di sini, Mas," kataku ketus, memalingkan wajah.Kesal rasanya jika mengingat kembali perlakuannya sewaktu di atas ranjang. Padahal biasanya Mas Edgar selalu berlaku lembut, hangat dan romantis di atas ranjang. Tapi tadi malam, benar-benar mimpi buruk bagiku. Sekujur tubuhku rasanya sakit, terutama bagian selangkanganMemang pernah dia melakukan hubungan intim denganku secara paksa dan kasar, namun itu karena dia sedang marah. Sepertinya yang kemarin itu dia sedang tidak marah. Entah kemarin itu dia kerasukan setan apa sampai tega-teganya menggauliku secara brutal.Aku merasakan perutku diusap-usap yang membuatku menoleh lalu bertemu dengan tatapan penyesalan yang terpancar dari netra kehitaman pekat milik Mas Edgar."Maafkan aku, Sayang. Untung saja anak kita gak apa-apa. Semalam aku benar-benar gak bisa mengendalikan diri. Aku udah... menyakitimu tanpa sadar."Aku menatap lurus ke arahnya, merasa aneh mend

  • Suami Wasiat Sahabatku   Bab 59

    Mas Edgar masih tertidur pulas, kedua matanya masih terpejam dengan napas yang nampak teratur. Tidurnya sangat nyenyak hingga aku tak tega untuk membangunkannya.Akhirnya aku meletakkan kembali obat ke atas nakas dan memilih untuk membaringkan tubuhku di atas ranjang, menemani Mas Edgar yang masih nyenyak.Tubuhku sudah terasa segar tapi aku hanya ingin berbaring di sampingnya sambil memandangi ciptaan Tuhan yang begitu sempurna di mataku.Dari posisinya yang tidur menyamping, aku dapat melihat wajahnya dengan jelas. Kedua alis mata hitam yang tebal, garis hidung yang tinggi, bibir tipis merah muda. Ah, aku baru menyadari ketampanannya yang begitu sempurna. Sangat jauh jika dibandingkan dengan mantan kekasihku dulu.Tanpa sadar, jariku menyusuri setiap inchi bagian wajahnya. Dalam hati ada perasaan iri karena dia dianugerahi wajah yang mulus dan lembut tanpa perlu perawatan banyak sepertiku. Setahuku, Mas Edgar hanya merawat wajahnya dengan mencuci muka saja. T

  • Suami Wasiat Sahabatku   Bab 58

    "Gosip?" Suaraku kembali meninggi. Karena pesan-pesan misterius yang dikirim oleh nomor tak dikenal itu, membuat emosiku jadi tidak stabil. Padahal sudah lama aku tidak ribut dengan Mas Edgar.Aku pun segera mengeluarkan ponsel dan menyodorkan pesan misterius itu pada Mas Edgar. "Nih, lihat sendiri."Mas Edgar melihat ponsel yang kusodorkan dengan kening mengerut dalam. "Apa-apaan ini?""Lihat sendiri kan sekarang? Itulah alasan aku jadi nekat untuk menyusulmu ke Surabaya, Mas. Aku kepengen buktiin sendiri apa yang sebenarnya terjadi..." Helaan napas panjang keluar dari mulutku. "...yah meski akhirnya gak berhasil karena ditahan karyawanmu yang tidak sopan itu."Kulihat mata Mas Edgar masih tak lepas dari ponselku. Dia seperti sedang meneliti, berulang kali membesarkan layar ponsel untuk melihat fotonya agar lebih jelas. Wajahnya nampak menggelap dengan rahang yang mengeras. "Apa nomor ini juga yang mengirimkan foto ciumanku dengan Naomi dulu?" tanya Mas Edgar."Iya, tapi sayangnya

  • Suami Wasiat Sahabatku   Bab 57

    Dari ekor mata, dapat kulihat wajah Syana yang memucat. Bibirnya yang mengering mulai mengigiti kuku-kuku jarinya yang panjang."Tanya saja dengan stafmu yang perempuan itu, Mas," ucapku sambil mengendikkan dagu ke arah Syana.Mas Edgar mengikuti arah pandangku. Hal itu membuat Syana semakin gelisah di tempatnya."A, e... s-saya..." Syana berkata dengan gagap sampai tak mampu mengungkapkan kalimatnya secara penuh."Ada yang bisa jelasin ke saya apa yang sebenarnya terjadi?" Suara Mas Edgar yang lantang dan tegas seketika membuat para bawahannya menundukkan kepala.Aura di sekelilingnya berubah menjadi dingin dan mencekam.Aku tertegun. Merasa sudah lama tidak melihat aura angker yang dulu selalu menyelimutinya di masa awal pernikahan kami.Salah seorang staf yang mungkin dudukannya lebih tinggi dari Syana pun menjelaskan pokok permasalahan yang sedang terjadi."Dari apa yang saya lihat..."Staf tersebut mulai bercerita secara detail mulai dari awa

  • Suami Wasiat Sahabatku   Bab 56

    Aku memperhatikan ke arah sekeliling. Banyak orang mulai memperhatikan ke arahku, bahkan menghentikan aktivitas mereka karena tertarik dengan suara Syana yang keras. Terlebih seorang satpam sampai turun tangan.Sialan betul memang si Syana itu..."Memang benar kalau istrinya Mas Edgar sudah meninggal, tapi aku ini istri barunya. Apa kamu gak diundang sewaktu pernikahan kami diadakan?" tanyaku, masih berusaha bersikap tenang.Kilatan mata Syana yang sombong itu terlihat bergetar. Sepertinya dia mulai panik dengan ucapanku barusan."M-mana mungkin... kalau memang Pak Edgar sudah menikah, harusnya para karyawan di sini pada tahu soal beritanya. Tapi nyatanya, mereka semua sepertinya gak ada yang tahu tuh."Aku mengetatkan rahang karena merasa kesal. Wanita di depanku ini benar-benar keterlaluan. Memang benar berita soal pernikahan Mas Edgar tidak tersebar luas. Aku yang meminta Mas Edgar untuk tidak menyebarluaskan berita tersebut karena belum siap kalau melihat wa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status