Share

5. Kanya

Menaiki pesawat Surabaya—Jakarta benar-benar membuat Arion pusing. Dia kembali teringat saat-saat bersama ayah dan ibunya. Dulu, mereka sering bolak-balik Jakarta—Surabaya untuk mengunjungi nenek.

Arion meremas-remas tangannya sepanjang perjalanan. Semenyebalkan apapun perjalanan ini, Arion harus tetap menjalaninya karena ia perlu ketemu langsung dengan Kanya. Dia harus memastikan bahwa Kanya tidak bicara macam-macam soal video itu kepada Tera, istrinya.

“Loe serius, loe gak kasih tahu apa yang Zyan bilang di video itu, kan?” tanya Arion begitu sampai di pintu rumah Kanya.

Kanya yang baru bersiap pergi, buru-buru mengatur napas karena kaget. Sial! Dia kalah cepat. Sejak mendapat pesan dari Andrew bahwa Arion mau ketemu sama dia, Kanya mencoba beralasan agak pertemuan itu tidak jadi dilaksanakan. Namun, bukan Arion jika dia tak bisa menjalankan apa yang dia mau.

Karena sudah tertangkap basah, mau tidak mau, Kanya harus menghadapi sepupu jauhnya itu.

“Sebenernya gue gak niat kasih tahu. Gue cuman mau minta maaf sama Kak Tera. Tapi pas tahu kalau dia belum pernah liat videonya ya gue bingung. Jadi gak bilang apa-apa.”

“Kenapa harus ungkit-ungkit soal video sih?”

“Bang, gue tahunya Tera udah liat itu video. Mana gue tahu kalau loe gak kasih liat ke dia.”

“Bentar, tadi loe bilang loe mau minta maaf? Loe mau ngasih tahu Tera kalau anak kecil yang Zyan cari itu sebenernya dia?”

“Ya…iya. Gue kira dia udah tahu. Gue ngerasa bersalah aja dulu perah ngebohongin dia.”

“Tera gak pernah tahu soal video itu dan kita udah bahagia banget hidup tanpa bayang-bayang si Zyan itu. Terus tiba-tiba loe dateng dan ungkit video terus bikin Tera inget lagi sama mantannya. Maksud loe apa, sih?”

“Gak ada maksud apa-apa, Bang. Gue murni karena kelepasan ngomong. Serius, gak ada maksud apa-apa gue. Lagian kalaupun Tera tahu yaudah sih kan kalian udah nikah juga. Gak bakal jadi masalah juga kan?”

“Gak sesederhana itu, Nya. Loe tahu gimana jungkir baliknya gue biar Tera bisa move on dari Zyan. Bahkan sampai sekarang aja Tera gak tahu kalau gue kenal sama loe.” Arion menelan ludah.

“Bang, gue gak mau ikut campur urusan rumah tangga lho, ya. Gue mau nikah, gue gak mau kena karma, Bang. Pasti rasanya sakit banget kalau tahu ternyata selama ini loe itu udah bohongin dia. Loe jadi penyebab Tera gak bisa bersatu sama Zyan.”

Arion menggebrak meja. Perkataan Kanya benar-benar membuatnya naik darah.

“Loe pasti gak pernah, kan, kayak gini di hadapan Tera? Loe selalu nyembunyiin sifat asli loe, kan? Asal lho tahu, Bang. Pernikahan itu dibangun dengan kejujuran dan loe gak pake itu sama Tera.”

“Cukup. Gue sayang sama Tera. Gue gak akan biarin satu orang pun ambil perhatian Tera dari gue. Gue gak mau Tera sampe keinget lagi sama Zyan. Jadi gue harap, loe gak ungkit-ungkit lagi soal video itu ke dia. Okey?”

Kanya mengangguk. Sejak awal kenal Arion, Kanya tahu bahwa dia memang seorang yang posesif. Namun, dia pikir setelah menikah sifat posesifnya itu akan hilang. Ternyata tidak. Kanya sengaja tidak memberi tahu soal Dannesh karena pasti urusannya akan panjang kalau Arion tahu masih ada orang yang menyimpan video selain dia dan Zyan.

Kanya dan Arion itu saudara jauh. Mereka tidak begitu kenal sebetulnya, hanya bertemu setahun sekali saat halalbihalal keluarga besar. Kali pertama Arion menghubunginya adalah untuk bertanya tentang anak arsitek di kampusnya yang bernama Lentera. Dia tak sengaja bertemu Lentera di roof top apartemen. Waktu itu, Lentera sedang menangis karena putus dari Zyan.

Arion kemudian mencari informasi tentang Lentera kepada Kanya. Dari mulai makanan favorit, aktivitas yang dia senangi, sampai urusan kisah cintanya dengan Zyan yang terpaksa kandas. Arion mulai mendekati Lentera saat tahu dia pulang kampung ke Surabaya. Sejak itu, Arion menjelma menjadi malaikat penyelamat yang menemani Lentera menjalani masa-masa sulit saat harus berpisah dengan Zyan.

Sebenarnya, Kanya kasihan dengan Lentera. Sejak dulu dia ingin memberi tahu bahwa Arion bukanlah orang yang tepat untuk mendampingi Lentera. Kanya khawatir sikap posesif Arion akan membuat Lentera menderita. Namun, dia tak pernah bisa menghubungi Lentera. Arion juga memberinya ultimatum untuk tidak mencampuri urusannya dengan Lentera. Kanya tidak bisa berkutik karena selama ini keluarganya berutang banyak kepada Arion.

Arion langsung naik darah begitu Andrew memberi tahunya bahwa untuk beberapa hari ke depan Zyan sedang ada di Surabaya untuk urusan bisnis. Detik itu juga Arion langsung memutuskan kembali ke Surabaya. Entah kenapa, perasaannya menjadi tak karuan. Dia segera memberi perintah untuk mengawasi gerak-gerik Lentera, Arion tak mau Lentera bertemu dengan Zyanendra meskipun hanya sedetik.

Sayangnya, perintah Arion datang terlambat. Sebelum orang-orang suruhannya bergerak, Lentera sudah lebih dulu bertemu Zyan di salah satu kafe dekat vendor kain tempatnya biasa belanja. Lentera yang tahu tabiat suaminya, sengaja mencari tempat terbaik agar tak ada yang mencurigainya. Lentera juga sengaja tidak bercerita ke Mbak Arie bahwa dia akan bertemu Zyan. Mbak Arie dan karyawannya yang lain hanya tahu kalau dia sedang ke vendor kain.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status