Share

9. Luka Itu

“Ra, kamu baik-baik aja, kan?” melihat Lentera masih bersembunyi di belakang telapaknya, Zyanendra merasa begitu khawatir. Dia tidak mengerti mengapa setelah menjelaskan apa yang terjadi padanya di Hari Penentuan, Lentera jadi tak henti mengeluarkan air mata.

“Ra, ada kata-kata aku yang salah, ya? Kenapa kamu nangis?” ucapnya khawatir.

Lentera membuka wajahnya perlahan. Ia lantas mengatur napasnya kemudian meminum air yang Zyanendra sodorkan padanya.

“Makasih.” kata Lentera setelah meminum satu teguk saja.

“Sebenernya apa yang terjadi, Ra? Ada apa sama Arion?”

Lentera kembali menangis. Pertanyaan Zyanendra benar-benar sulit untuk dia jawab. Lentera seperti kehilangan kata-kata setelah mengetahui kejadian tentang masa lalunya itu. Dia teringat lagi betapa dulu setiap hari dia selalu berkata kepada Arion betapa dirinya masih sangat mencintai Zyanendra. Lalu, Arion menguatkannya, mendukungnya untuk menem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status