Share

21. Pamer.

“Wah, gila... seumur-umur baru kali ini aku masuk ke diskotik!” seru Lilis begitu dia menemui Vanny. Matanya liar menyusuri arena bar yang dipenuhi lautan manusia.

Mereka sangat banyak, tak terhitung oleh Lilis. Sebagian dari mereka menari gembira dan menjerit sangat kencang, seakan ingin mengalahkan suara musik. Sebagiannya lagi duduk di atas sofa yang disediakan, tak lupa mereka  juga menggoyangkan tubuhnya.

“Pen, omnya kamu nggak marah kamu ke tempat begini?” tanya Lilis mendekatkan mulutnya ke telinga Vanny.

“Marah? Kenapa harus marah? Lis, hidup ini hanya satu kali, kita harus pintar-pintar menikmatinya. Aku nggak pernah larang dia ngapain aja, mau seminggu hanya nemani istrinya juga aku nggak peduli, yang penting uang lancar. Dan dia juga nggak larang aku ngapain pun selagi aku melayani dia dengan baik. So, apa yang mau dimarahkan?” terang Vanny panjang lebar.

Jadi begini kah hidupnya orang kaya? Pasangan tak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status