Share

#19. Manusia Bodoh

“Kenapa datang, sih, Nis?!” sergah Elza emosi. Dia tak bisa membayangkan bagaimana sahabatnya ini menghadapi dua orang paling hina itu seorang diri. Dia ngga habis pikir, kok, mau-maunya, sih Nisha meladeni mereka.

Sore ini Nisha meminta waktu Elza untuk bertemu. Sahabatnya itu masih dalam masa cuti melahirkan, jadi masih sempat untuk diajaknya jalan.

“Kenapa ngga minta temenin aku, sih, Nis?!” tanya Elza masih kesal. Toh dia juga sering pergi bertiga sama Firdaus. Suami sahabatnya itu juga sudah terbiasa dengan kehadirannya.

Nisha melirik bayi perempuan yang baru berumur empat puluh hari dipangkuan Elza. ‘Ya, ngga mungkinlah aku mengajakmu, terus ninggalin si kecil. Punya temen kok aneh-aneh aja pikirannya,’ dumelnya dalam hati.

Terburu-buru Elza menyeruput ice coffee latte. Mulutnya sudah tidak sabaran mau protes ini dan itu, namun di lain sisi tenggorokannya terasa kering.

Nisha menunggu kata-kata apa saja yang akan dimuntahkan oleh sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status