Share

#20. (Bukan) Pelakor

Mobil mungil bewarna silver berhenti di depan lorong buntu. Jalan lorong itu hanya dipergunakan untuk pemilik rumah keluar masuk. Satu mobil ini saja pas-pasan muatnya.

Tak terasa Bella sudah sampai di rumah. Padahal, perjalanan dari mall menuju rumahnya ini cukup jauh. Semua karena hatinya tengah berbunga-bunga. Pipinya tak henti bersemu kemerahan tiap kali teringat Firdaus memilihnya daripada istri sahnya itu.

‘Hm, awas saja kalau gue dianggap sebagai pelakor. Sorry banget, nih, ya! Suami dia sendiri yang lebih memilih gue, bukan karena gue paksa, lho. Makanya, kalau punya suami itu dijaga baik-baik. Cih!’ omel benak Bella membayangkan jikalau ada sumpah serapah yang keluar dari mulut Nisha. Untungnya, sih ngga.

“Sayang,” panggil Firdaus pelan. Dia memerhatikan Bella memunggunginya sedari tadi. Jangan-jangan wanita itu marah karena kata-katanya yang ngga mau bercerai dari Nisha.

Bella menoleh. Terpampang wajah datar tanpa ekspresi. “Ya?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status