Share

Kami Mancing Ikan, Orang Mancing Emosi

Perjalanan ke rumah Firman akhirnya sampai juga. Begitu kami sampai sudah disambut Firman di pintu gerbang. Langsung disuguhi minuman nira dan ikan nila panggang. Kami makan dengan lahap.

Tempat Firman makin maju saja, lokasi ini dulu dia beli murah. Karena tanahnya yang tidak subur dan berbukit-bukit. Hingga susah untuk ditanami apa pun. Akan tetapi di tangan Firman berubah jadi indah. Sungai kecil itu jadi penambah daya tarik, dia bahkan membuat air terjun buatan di tempat itu.

"Gak pernah banjir di sini kah?" tanya Bang Parlin.

"Pernah, tiap tahun," jawab Firman.

"Wah, kalau banjir bagaimana?"

"Aku sudah antisipasi, sudah hapal kapan musim hujan, jika musim hujan, ikan akan kami panen semua, baru pergi mengungsi," kata Firman.

"Wah, gak repot itu,"

"Tidak juga, Bang, kami anggap liburan, kami sudah punya rumah di kota, tempat mengungsi jika musim hujan."

Kami lalu lanjutkan acara mancing. Sebenarnya mancing ini bukan hobby bang Parlin. Menurut Bang Parlin, memancing itu pekerjaan o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (31)
goodnovel comment avatar
Tisiti Khodijah
sebut anak pake nomorrrr hahahahahaha
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
jangan suudzon mbak... perempuan yg di ajak nikah si tugirin itu masih muda ya... dari pada di angkat anak mending di nikahin.. ............ ya kan... pinter itu perempuan
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
bener mbak pake nomer.. anak nya lima belas lho... rumah nya gedeeeee banget... orang Jawa sih tapi feodal belanda banget... kata nenek ku dulu tuh pernah kerja ama belanda... tetangga aja manggil lurah e...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status