Share

Tentang Bayi Dan Pelakor

Bayi itu sudah agak besar, mengkin umurnya juga sudah satu tahun, akan tetapi sepertinya belum pandai berjalan. Aku coba gendong. Tiba-tiba bayi itu menangis, aku jadi panik, tangisannya terdengar sangat keras. Kucoba goyangkan badan layaknya orang gendong bayi. Akan tetapi bayi itu terus saja menangis.

"Bang, beli dulu susunya?" perintahku pada Bang Parlin.

"Susu apa?"

"Aku mana tau, Bang,"

"Kasih air tajin aja," kata Bang Parlin.

"Ini anak bupati lo, Bang, bukan anak petani," kataku kemudian.

Ucok dan Butet memang tidak pernah minum susu kemasan saat bayi, mereka masih menyusui sampai dua tahun, setelah itu makan seperti biasa, tidak pernah minum susu formula atau susu pertumbuhan.

"Udah, sini kugendong," kata Bang Parlin. Suamiku itu pun menggendong bayi satu tahun tersebut sambil bernyanyi. Nyanyiannya masih seperti dulu, ungut-ungut yang sudah dia modifikasi.

"Dari mana hendaknya ke mana

Dari Medan hendak ke Padang

Bagaimana hati tidak gundah gulana

Ayah dan ibumu lagi berper
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
sekai
d jamin bakalan ramai tuhh, kalo ada anak mantan bupati d rmh bang parlin, soalnya mantan bupati bkl sering jenguk anaknya itu. jd kesempatan mantan bupati buat sering ketemu nia. kan dia emang suka nia. tinggal bang parlin sanggup g nahan cemburu... hahaa beneran bkl ramai tuhh rumah
goodnovel comment avatar
sekai
genius neng,, jan mo nyamperin k sana
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Keluarga pak parlin saja yang adopsi anak mantan bupati, biar keluarga pak parlin dirumah ramai,, kalau di serah kan kembali anak mantan bupati ke ibu nya saya tidak yakin,, masa depan nya pasti akan hancur.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status