Share

Bab 05

last update Last Updated: 2025-02-13 18:55:17

Pertengkaran kembali.

*****

Seorang disebrang sana menunggu keputusan. Yang pasti tidak sekarang.

Nadanya terdengar tidak sabaran. "Supaya kamu disakiti lebih dalam dan melihat laki-laki bajingan itu bermesraan dihadapanmu, baru kamu akan melepaskannya. Begitu?"

Sambungnya lagi dengan nada penuh emosi. "Dengan alasan seperti itu kamu masih tetap bertahan. Jikapun kamu mau hari juga kamu bisa pisah dengan bajingan tak tahu diri itu" dia benar meluap emosinya.

"Kau tahu, aku sudah muak dengan pencundang tak tahu diri itu. Setelah dia dapat segalanya darimu. Kini dengan terang-terangan menyakiti hatimu selingkuh dengan wanita lain. Lana! Bukakah kau mengenalnya Luna? Dia dulu yang pernah jadi sainganmu untuk memperebutkan laki-laki yang sekarang sudah mencampakkanmu. Apalagi yang kamu pertahankan Luna? Apa?"

Tidak dapat berkata apa-apa lagi setelah dia bicara panjang lebar. "Ayah dan ibu sudah menunggu dirumah. Maaf, aku tidak bisa menemuimu hari juga dalam waktu lama karena aku sedang sibuk. Tapi, tenang saja. Aku terus memantau pria bangsat dan selingkuhannya. Apa yang akan kau lakukan Luna?"

"Jangan usik mereka. Aku akan memberi pelajaran yang berharga yang tidak akan pernah terluka selama hidupnya" entah mengapa sekarang aku punya rencana ingin menghancurkan kehidupan kedua manusia parasit dalam hidupku. Belum puas rasanya jika aku tidak menghancurkan mereka berdua sehancur hancurnya seperti hatiku saat ini.

"Apa rencanamu? Oiya, minggu depan ada pertemuan disebuah hotel bintang lima dimana para pembinis akan berkumpul disana karena ada sebuah proyek raksasa yang mereka incar karena invest-nya sangat menggiurkan para CEO. Apa kamu ingin datang kesana Luna?".

"Oiya, ku dengar laki-laki banjingan itu akan datang. Mungkin akan membawa serta selingkuhannya" mendengar hal itu hati bagai terbakar hingga menghancurkan sekujur tubuhku.

"Apa kamu akan datang kesana?"

"Aku akan datang kesana."

"Sendirian."

"Iya."

"Tapi sebelum itu aku ingin membuat perjanjian dulu dengan mas Restu. Jadi, saat diadakan pertemuan itu nanti, agar aku tidak ada masalah sama mas Restu kedepannya denganku. Kamu bisa urus surat perceraian ku dengan mas Restu secepat. Bukti sudah aku kirim di alamat emailmu."

"Kamu cerdik. Tapi kamu belajar dari novel-novel yang sekarang marak di sosmed."

"Iya, karena banyak pelakor yang bertebaran. Jadi, jika laki-laki sudah punya WIL buat apa harus mempertahankannya. Maka aku akan melepaskan dengan lapang dada."

"Baiklah jika itu menjadi keputusanmu. Secepatnya aku akan urus. Aku juga akan mengawasiku saat pertemuan itu."

"Terima kasih. Aku memang sedikit membutuhkan bantuanmu. Demi kelancaran rencanaku."

"Apa yang akan kau lakukan nanti?" Aku tersenyum simpul mendengarnya. Tentu saja aku tidak akan beberkan rencanaku padanya karena itu rahasia pribadiku.

"Itu bukan urusanmu. Yang terpenting rencanaku, itu lancar, itu yang ku inginkan. Dan akan membuatnya menyesal seumur hidupnya karena bercerai denganku!" Mataku membulat. Tekadku sudah bulat aku akan balas lebih dari ini apa yang telah dia lakukan padaku.

"Baiklah jika kamu tidak mau memberitahu rencanamu. Aku hanya mendukungmu."

"Terima kasih."

Setelah itu telpon terputus. Aku tersenyum lebar. Ku tatap kedepan dengan senyum serta perasaan bahagia mulai saat ini tentu saja aku akan menjalankan rencanaku yang telah ku susun.©

*

Rumah ini terasa begitu sepi hanya ada seorang pembantuku. Itupun pulang saat sore dan akan kembali pagi hari.

"Hupfff,,, rasanya aku lelah hari ini" gumamku sambil melangkah dengan tenang memasuki rumah yang telah ku huni bertahun&-tahun dengan suamiku.

Ku mendengar ada seseorang yang sedang bicara dan ku pasang telingaku dengan seksama ternyata itu calon mantan suamiku yang sedang bicara sangat mesra sekali. Seolah dunia milik mereka berdua.

Tidak tahu sedang telponan sama siapa. "Siapa yang sedang dia telpon?" Ada rasa penasaran menggelitik jiwaku walaupun sedikit banyak aku menduganya kalau itu selingkuhannya.

Senyum sangat riang, penuh canda tawa padahal selama ini tidak pernah hal itu dilakukannya. Diawal dulu tidak seperti itu tawanya sangat lepas. "Iya sayang. Buat yang nggak apa sih? Semua telah ku berikan padamu."

Bahkan dengan suara mesra menyebut sayang. Rasanya hatiku seperti terhantam sesuatu yang sangat menyakitkan. Bahkan kehadiranku diruang tengah tidak disadarinya masih asik dengan telponan. "Ya Tuhan" rasanya hati nyeri. Luka yang tak berdarah ternyata lebih menyakitkan dari apa yang ku bayangkan.

"Hemmmm,,,!" Sengaja aku berdehem untuk menarik perhatiannya yang masih sibuk dengan gombalan serta rayuan yang membuat lawan jenis klepek-klepek tapi tidak denganku. Dulu, mungkin akan bucin dengan rayuan mautnya tapi tidak dengan sekarang yang aku sudah tahu kedok, kebusukannya.

Seolah tanpa dosa dia menyapaku. "Sudah pulang kamu. Dari mana seharian?"

"Apa perlu aku jelaskan kemana aku pergi?" Aku balik bertanya. Dia saja seharian sibuk dengan selingkuhan. Kenapa kini peduli denganku. Buat apa?.

Ada kilatan aneh dari sorotnya. Tampak tajam menatapku dengan rasa tidak suka. "Kau masih istriku."

Mendengus, "Kau masih menganggapku istrimu. Sedang yang kamu lakukan diluar sana apa? Kau bersenang-senang dengan wanita jalang itu!"

"Jaga ucapanmu! Jangan sampai aku turun tangan ke kamu!" Dia tersulut emosi.

Memang itu yang ku harapkan. "Sekarang apa yang kau inginkan dariku. Diam begitu saja! Iya! Enak sekali dirimu! Bersenang-senang tanpa memperdulikan perasaanku seperti apa?"

"Ha haaa,,, kau bukan anak kecil lagi. Buat apa peduli dengan perasaanmu, hah!"

"Kau anggap apa aku?" Sentakku. Ku tahan sesak dalam dadaku yang terasa menghimpit jiwaku. Jika, aku sendirian, mungkin aku akan menangis sejadi jadinya. Tapi aku tidak ingin memperlihatkan sisi kerapuhanku dihadapannya. Pandang bagiku menangis dihadapannya.

"Sudah tidak berguna lagi!" Tegasnya.

Membuatku tidak mempercayai kata katanya yang terlontar dengan lugas tanpa rasa bersalah.

Suara agak bergetar. "Baik. Baik, jika seperti itu. Aku sudah artinya buatmu!"

Perlahan aku pergi dari hadapannya. Ia mendengus kesal. "Mau kemana kamu!" Bentaknya. Aku tidak peduli cepat berlalu dan masuk kedalam kamar serta ku kunci dari dalam.

*

Semalam tidak ada yang menggangguku. Aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan dari mas Restu. Aku tidak peduli kemana semalam dia tidur karena dirumah ini ada lima kamar dan satu kamar pembantu yang berada dibelakang dekat dapur.

"Sepi?" Gumamku mencari keberadaan mas Restu karena tidak terlihat gerak geriknya didalam rumah.

Setelah ku periksa dia sudah tidak ada. "Ternyata semalam dia pergi"

"Bu, maaf saya terlambat" pembantuku datang terlambat langsung meminta maaf. Bahkan Barinah, aku memanggilnya bi Inah melakukan kesalahan entah disengaja atau tidak meminta maaf dengan tulus padaku.

Aku tersenyum hangat padanya sebagai bentuk rasa maafku padanya.

"Nggak apa-apa bi, kayak sama siapa? Bibi sudah ku anggap keluarga aku sendiri" aku tersenyum hangat kearahnya.

"Bi, jika nanti aku sudah tidak ada disini lagi, bibi tetap disini ya"

#bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 13

    Sikapnya sangat menyebalkan. ***Laki-laki itu tersenyum sinis kearah Reno dengan tatapan dingin. "Tidak penting kau mengenalku. Setidaknya kau selamat kali ini, jika tidak, nyawamu tidak selamat!"Orang itu menambahkan lagi. "Minggir kau!" Sorot matanya penuh sarat membunuh. Bughhhh,,,,Laki-laki itu menendang kuat Reno hingga terjungkal. "Aaarrggghhhh,,," ringis Reno kesakitan bagian yang ditendang. Namun, tidak berani membalas apa yang dilakukan lelaki klimis yang tidak dikenalnya sama sekali itu. "Siapa orang ini, auranya begitu kuat bahkan seperti ingin membunuhku. Rasanya aku seperti mati rasa" pikir Reno tidak berani menatapnya, merasa engga bahkan ada rasa ketakutan tersendiri. "Luna,,,? Luna,,,!" Serunya tertahan karena Luna dalam keadaan pingsan. Buru-buru menolongnya serta mengangkatnya serta keluar dari rumah itu menuju kerumah sakit. "Aww,,, ahhssssss,,, " Reno bangun tertatih karena tendangan kuat laki laki yang tidak dikenalnya penuh intimidasi tersebut. Sudah leny

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 12. Pelecehan adik ipar 2.

    ##### Pakaian robek hingga bagian tubuhnya yang atas terekspos membuat Reno matanya langsung berkilat dengan jakun turun naik serta darahnya mendidih. Ada yang bergejolak dalam dirinya begitu kuat hingga tak mampu diredamnya kecuali... Nafasnya putus putus dengan mata membelalak tak percaya melihat kulit mulus sang kakak ipar yang bersedih bak porselen seolah kulit itu terawat dengan baik. "Oh, kulitnya mulus sekali tiada cacat." Berbeda dengan Luna yang makin ketakutan. Harga dirinya benar benar runtuh dititik terendah. Tidak bisa berkutik atas perlakuan buruk adik iparnya. Luna menggigit bibirnya kuat-kuat, tubuhnya gemetar hebat. Ia merasa seperti seekor rusa yang terjebak dalam tatapan lapar seekor pemangsa. Pakaian yang terkoyak membuatnya semakin rentan, membuat rasa takut menyelimutinya hingga ke tulang. Sebisanya ia menutupi bagian yang terbuka dengan suka payah tanpa berani kontak dengan tatapan Reno yang seolah sedang menelanjanginya. "Reno... jangan lakukan ini

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 11. Pelecehan adik ipar.

    ##### Sungguh hal yang mencengangkan jika adik iparnya sampai berbuat sejauh ini. "Apa yang kamu lakukan Reno? ini tidak pantas! lepaskan aku! aku ini kakak iparmu! lepaskan aku, kalau tidak... aku akan teriak!" Hp yang dipegangnya lepas. Namun, hal tak terduga terjadi karena tanpa sengaja Luna menekan tombol hijau dan melouspekernya. Hp itu terjatuh kebawah begitu saja dan tidak terlihat layar bahkan Luna tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima dengan pasrah. Kekuatannya terlalu lemah untuk ukuran seorang wanita sedangkan adik iparnya Reno seorang laki laki yang kekuatan jauh lebih besar dari yang dimilikinya. Reno terlihat santai dan tenang. "Teriak saja kakak ipar. Kakak ipar pasti tahu kan yang terjadi apa? nggak ada yang dengar kak" Reno tertawa renyah melihat kekonyolan ini. ia memeluk erat penuh nafsu disaat panggilan telpon sudah diangkatnya. Tentu saja Luna dilanda kepanikan. Bagaimana ia akan bicara karena saat ini Reno sedang memeluknya. "Kau sudah gila ya! aku

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 10

    Seperti mimpi buruk. #### Ada rasa ketakutan tersendiri dihati Luna tapi jika diam saja maka harga dirinya akan diinjak injak dan akan menjadi bahan cibiran bagi suaminya. "Aku berhak. Karena kamu sebentar lagi bukan suamiku" nadanya tegas. Matanya membulat. Matanya panas sedari menahan kecamuk dalam dadanya. Mata Restu melotot dapati hal. Tak terima harga dirinya diinjak injak oleh seorang wanita yang masih istrinya. "Apa maksudmu?" Suaranya keras dengan tatapan penuh intimidasi. Tak kalah sengitnya, Luna berusaha untuk melawannya. "Sudah jelas. Tidak perlu ku jelaskan lagi. Pergi dari kamar ini. Atau tidak,,,?" "Kalau tidak, mau apa? Hah,,,!" Sahutnya lantang. "Oke. Aku yang pergi dari sini. Jika itu yang kau inginkan" Luna bermaksud bersiap untuk pergi. Tatapan suaminya melunak. "Baik" suaranya lirih, akhirnya pergi dari kamar putranya. Restu tampak frustasi dengan keadaan sekarang terlebih Lana tidak ada dan bisa untuk menghilangkan penat yang dirasakannya.

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 09

    Saat kembali. **** Sebenarnya Restu merasa gelisah teringat wanita yang dilihatnya. Tampak begitu cantik , anggun serta elegan. Bahkan melepas penutup kepalanya yang selama ini dikenakan. Dia begitu cantiknya bagai seorang bidadari yang turun ke bumi. Kulitnya juga putih mulus dengan polesan make up yang menambah daya tarik tersendiri bagi lawan jenis. "Tidak mungkin itu Luna. Dia begitu perfect. Bodynya juga yahut tidak seperti yang pernah ku lihat selama ini. Bahkan dengan Lana sangat jauh berbeda. Tubuhnya lebih berisi dan montok. Bahkan selama ini tidak pernah memakai high heels sama sekali. Terlebih mengenakan pakaian yang tampak mewah terlihat. Darimana dia dapat uang?" Spekulasi terus bermain main dipikirannya tentang istrinya selama ini. Bahkan penampilannya yang terlihat tadi jelas berbeda dengan selama ini. Akhirnya pertemuan itu pun dimulai. Bahkan Restu berhadapan dengan seorang investor yang belum pernah dilihatnya selama ini. Tampak terasa asing. Tapi yang la

  • Suamiku Mabuk JANDA Kaya Raya    Bab 08.

    Pertemuan dikamar hotel.#####"Maaf sayang, aku sedikit terlambat" ucap Restu sedikit rasa penyesalan dengan wajah dibuat manis agar wanita yang sudah membuatnya mabuk kepayang siang malam tidak marah padanya. Lana, jada muda yang tampak sexy dan cantik gemoy itu sedikit manyun atas keterlambatan restu. Terlebih pertemuanya didepan gedung sebuah hotel yang cukup terkenal, namun tidak sembarang orang bisa masuk dan hanya orang-orang yang punya kartu anggota yang bisa menikmati fasilitas mewah hotel tersebut. "Ck, kenapa lama banget sih sayang? Aku capek nunggu kamu disini" decaknya kesal padahal cuma pura-pura untuk menarik simpati Restu. Dengan wajah penuh sesal Restu pun tersenyum hangat. "Maaf sayang. Tadi ada urusan sedikit. Tadi, kamu tenang ya, aku ada hadiah buatmu. Supaya kamu nggak kecewa sama aku" Restu tahu bagaimana cara menyenangkan wanita pujaan hatinya yang lagi merajuk itu. Mata wanita yang bernama Lana itupun langsung ber berbinar mendengar kata hadiah dari Restu.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status