Share

61. Wanita Ular

“Aku belum siap Papa pergi, aku sayang papa.” 

Tante Arumi mengandeng tanganku. Langkah kakiku begitu terasa berat saat menuju di mana Papa akan di makamkan hari ini, di kuburan terdekat. Aku masih tidak rela atas kepergian papa yang begitu saja tanpa terduga.

Aku masih terpukul. Aku masih syok.

“Ayo, sayang ke sana,” ajak Arumi agar berdiri tepat di pemakaman papa. Jasad papa berada di peti akan di kubur bersama tanah dan peti.

Aku, Kak Anna dan Mama Katerina tidak bisa manahan tangis saat papa akan di kubur bersama peti putih. Tiba-tiba Kak Anna merengkuh tubuhku, kita saling membagi kesedihan dan kekuatan setelah sekian lama tidak saling berpelukan. 

Pemandangan itu begitu menyakitkan. 

Tangisku pecah kembali ketika papa benar-benar sudah terkubur di dalam sana. Pandanganku memburam, kepalaku pusing, dan dadaku sesak. Aku tidak kuat untuk berdiri. Sesaat aku meliha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status