Share

Pingsan

Bara terbangun dari tidur lelapnya. Dikenakannya baju yang tadi berserakan, lalu langsung berjalan ke kamar mandi. Diputarnya knop, namun pintu terkunci dari dalam.

"Cintya, masih lama?" teriak Bara.

Bara berjalan ke arah balkon, sambil menunggu Cintya keluar kamar mandi. Dia teringat, kalau ada Aisyah di kamar tamu. Bergegas ia turun, mencari istri mudanya.

Dengan setengah berlari, dia menuruni anak tangga. Pikirannya berkecamuk karena telah meninggalkan Aisya cukup lama.

Kriet

Pintu kamar utama dibuka. Disapunya penjuru kamar, namun tak menemukan Aisya.

"Aisya," panggil Bara.

Tak ada sahutan. Bara mengecek di kamar mandi yang terletak di kamar, tapi nihil.

"Ke mana kamu, Aisya?" gumam Bara sambil melangkah keluar.

Dilewatinya ruang tamu, lalu menuju ke ruang tengah. Bara kembali ke kamarnya, untuk mengambil baju. Dia ingin segera mandi.

"Cintya, belum selesai?" teriak Bara di depan pintu.

Sudah tidak ada gemericik air, tapi Cintya tak kunjung keluar. Kandung kemihnya sudah pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wiwin
Bara tidak terus terang apa alasan menikah lagi. sunah yg ringan saja tidak dia kerjakan, kok sunah berat di laksanakan. Lanang egois ya kayak bara ini.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status