Share

Tangis Shelomitha

Sebelum adzan magrib berkumandang mereka sudah samapi di rumah sang kakek. Mereka membersihkan diri lalu Salat Magrib berjamaah. Setelah itu berkumpul di meja makan. Makan malam sudah tersedia ada mie goreng, telur, ayam bakar juga urap-urap dan sambal kentang

Hening hanya terdengar suara sendok dan piring mereka menikmati makanan, yang begitu menggoda lidah. Hingga piring mereka kosong, Shelomitha membantu membersihkan sisa makanan. Meja kembali rapi, Shelomitha mendekati Ayahnya, duduk di sampingnya.

"Kapan baliknya, Nak? Apa sebaiknya disini saja, temani Bapakmu juga Masmu?" tanyanya.

"Raka harus sekolah, Ayah, kan Mitha kemarin sudah cerita sama, Ayah."

"Yakin ndak takut kalau digangguin atau mungkin sama Siska."

"Ayah ... kenapa harus takut. Aku hanya takut sama Allah, sudahlah Ayah, aku hanya butuh do'a Ayah. Jadi kenapa harus takut."

"Ya, Ayah hanya bisa berdo'a semiga kamu dlaam lindungannya, Tha."

"Aamiin."

"Nak Arya, Ayah nitip, Mitha ya! Jagain dia dari, Siska."

"Insya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status