Share

Part 29

Laki-laki dengan rahang tegas itu sudah berdiri di balik pintu yang tertutup, sambil menyilang tangan di depan dada dan menatap nyalang ke arahku.

"Ka–kamu mau ngapain, Mas?!" tanyaku setengah takut.

"Mau ngapain aja terserah aku dong. Ini rumahku dan kamu masih istriku!" jawabnya seraya mendekat.

"Mantan, Mas. Kamu lupa ya, kalau kamu sudah mentalakku?!" 

"Masih bisa rujuk kan, Mayla?!" Mas Ibnu mencengkram rahangku keras dengan sorot mata penuh amarah. 

Ekor mataku terus melirik ke kanan dan ke kiri, mencari ponselku ingin menghubungi Abraham.

"Apa, kamu nyariin ini?!" Menunjukan gawai milikku.

Astaghfirullah, kenapa handphoneku ada sama Mas Ibnu. Perasaan tadi aku meletakkannya di atas kasur. Apa dia memang sudah berada di sini sejak aku masuk ke dalam kamar.

"Kamu pasti ingin menghubungi selingkuha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status