Share

Bab 25 : Bertemu Dewi

Aku menggeleng, mendekat ke arah Bapak sembari mengusap bulir demi bulir air mata yang jatuh di pipinya.

"Bapak ini bicara apa? Kenapa malah minta maaf?" ucapku dengan suara bergetar. "Bapak di sini saja, ya, tunggu Mira pulang!"

Bapak mengangguk, air matanya masih mengalir. Aku keluar dari kamar, sekilas menatap Ibu yang sedang asik menggonta-ganti saluran televisi dengan kaki naik ke atas.

Helaan nafas berat keluar dari mulutku. Melihat reaksi Bapak yang meminta maaf penuh penyesalan tadi kupikir Bapak mungkin menyesal atas tindakannya dahulu padaku dan Mas Haris.

Harta yang ia agung-agungkan dan anak serta menantu yang dahulu ia bangga-banggakan kini habis tak bersisa hilang entah ke mana. Yang ada hanyalah penyesalan.

Aku memang pernah tak suka dengan perlakuan Bapak kepada Mas Haris. Terlalu membeda-bedakan memang. Suamiku hanyalah tukang tahu, aku tahu itu. Namun, saat keadaan terpuruk begini bukankah Mas Haris yang selalu ada di samping Bapak? Kupikir itu penyesalannya hingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status