.
.
“Alex, kamu apa-apaan sih? Sejak kapan kita pacaran? Dilihat dari sisi manapun, aku tidak pantas untukmu” desis Aila.
Sungguh Aila sangat malu, mereka ada di cafe, ada beberapa orang kantoran dan anak sekolah yang datang dan melihat kejadian itu, mereka menjadi pusat perhatian dan itu membebani Aila.
Disaat Alex mengatakan Aila pacarnya, orang-orang mulai berbisik-bisik, mengatakan itu adalah hal yang konyol, tidak masuk akal!
Tapi, sebenarnya lebih tidak masuk akal lagi mantan kekasih Alex yang menuduh Alex berselingkuh darinya, maksudnya – ayolah!
Pertama, mereka sudah putus, Alex dekat dengan siapapun itu bukan perselingkuhan, lalu yang kedua, Aila tidak cocok dengan Alex. Bagaikan langit dan bumi, perbedaannya begitu jauh hingga ke tulang-tulang, aneh sekali jika Alex dan Aila berpacaran.
“Aila, kamu ngomong apa? Kamu sangat cantik dimataku!” sanggah Alex.
Aila menghela nafas berat, “Begini Stevi... Alex hanya mengatakan itu karena ingin lepas darimu, aku ini teman baik Alex, bisa dibilang, aku bawahannya, aku bekerja di perusahaan keluarga Alex, kami sering bersama karena kami sangat akrab dan kami seumuran. Seperti yang kamu tahu, aku ini gendut dan jelek, hampir tidak masuk akal aku dan Alex memiliki hubungan ke arah yang romantis... lagipula, aku ini baru saja bercerai, jika kalian memiliki masalah, lebih baik kalian bicarakan baik-baik berdua, aku akan pergi untuk memberikan waktu bagi kalian, jangan sangkut pautkan aku dalam masalah kalian, maafkan aku.”
Aila pun pergi dari tempat itu, keluar cafe untuk memberi kesempatan Alex dan Stevi memperbaiki kesalahan mereka.
Alex terlihat tidak suka ditinggal oleh Aila, dia terganggu sekali saat Stevi duduk di kursi yang sebelumnya Aila tempati.
“Katakan apa maumu, Stevi!” ucap Alex, dia tidak mau membuang waktunya untuk omong kosong mantan pacarnya tersebut. Karena, pada kenyataannya, alasan mereka berdua berpisah adalah kesalahan Stevi sendiri.
Stevi berselingkuh dengan tiga pria berbeda, dia mengatakan hanya teman, tapi teman tidak akan berciuman bahkan melakukan hubungan intim. Hubungan Alex dan Stevi sangat toxic, tidak mungkin untuk dilanjutkan.
Tapi lihat Stevi sekarang, dia malah menuduh Alex untuk berselingkuh.
Apa Stevi sudah gila?
Pertama, mereka putus karena kesalahan Stevi, kedua... jika Alex berhubungan dengan orang lain, itu tidak ada hubungannya dengan Stevi lagi.
“Mau ku? Bukankah sudah jelas, aku ingin balikan denganmu, aku tahu kamu masih memiliki perasaan padaku” ucap Stevi dengan percaya diri.
Alex mendengus menahan tawanya, “perasaan? Padamu? Kau gila! Jika perasaan ilfil dan jijik sih ada, Aila ratusan kali lebih baik dari mu! Jangan mimpi ya.”
“Kau yang gila, Alex! Kenapa kau mau berhubungan dengan wanita gendut dan dia itu janda!”
“Dia jauh lebih suci dari kau yang suka menjajakan tubuhmu untuk pria lain! Kau menjijikkan, jika bukan Aila, aku akan menikahi wanita lain, dan itu tentu saja bukan kau!”
Stevi terlihat geram mendengar ucapan Alex.
“Lihat saja, kau akan segera bertekuk lutut di depanku, Alex!”
Alex menyeringai, “aku bukan murahan sepertimu, sudahlah, aku malas berdebat denganmu, tidak ada gunanya, aku akan pergi... jangan ganggu aku lagi!”
Alex pun berdiri dari duduknya, meninggalkan Stevi.
Saat itu Stevi menatap Alex kesal, “lihat saja Alex, aku akan mendapatkanmu kembali!”
Alex berjalan keluar dari cafe, mencari sosok Aila.
Kemudian Alex tersenyum melihat Aila berada di ayunan depan cafe, dia duduk termenung sambil menyedot minumannya yang tinggal separuh. Alex pun berjalan mendekati Aila, kemudian berjongkok di depan Aila.
“Udah selesai?” tanya Aila.
Alex tersenyum lembut dan mengangguk pelan, kemudian dia menarik tangan Aila yang tidak memegang minuman.
Jujur saja, perlakuan Alex yang lembut berhasil membuat dada Aila berdebar tidak karuan.
Tapi Aila sadar, dia itu siapa? Alex lebih sempurna dan jauh sekali jika bersanding dengannya, Aila sadar dia tidak pantas untuk lelaki sempurna seperti Alex.
“Udah kok, aku harap, kamu jangan mengatakan jika dirimu jelek lagi di hadapan orang lain, kamu itu sadar gak sih? Kamu itu cantik... aku setuju jika kamu berbadan gemuk, kamujuga kurang merawat diri, tapi jika kamu cantik ya cantik saja, jangan merendahkan dirimu, aku jauh lebih menyukaimu daripada Stevi” ucap Alex.
Jantung Aila berdebar semakin kencang, dia melihat Alex bagaikan pangeran berkuda putih yang tampan dan bersinar.
Bolehkah Aila berharap lebih?
Ah, tidak Aila!
“Alex, aku tahu kamu orang baik, tapi kamu jangan memberi harapan padaku jika kenyataannya kita itu berbeda, dunia kita berbeda, semuanya berbeda... kamu tahu sendiri aku baru bercerai dan merasa tersakiti oleh hubungan, jadi dekat dengan pria sebagai sesuatu yang romantis... aku masih trauma untuk melakukannya.”
Senyuman Alex berubah menjadi senyuman pahit, “kau benar juga, kamu pasti belum bisa percaya dengan lelaki ya? Tidak apa, kita tetap berteman seperti biasanya kan? hanya kamu teman yang nyambung denganku, meski jurusan kita berbeda, aku kedokteran dan kamu tata boga” ucap Alex.
Aila terkekeh mendengarnya, “haha, aku juga terkejut kita obrolannya bisa nyambung, tapi sepertinya itu karena kamu orang yang supel” sahut Aila.
“Ah, masa sih?”
“Iya, beneran!”
Sementara itu, Stevi yang melihat mereka berdua dengan posisi Aila duduk di ayunan dan Alex berjongkok di depannya, merasa sangat cemburu.
Stevi tidak ingin melepaskan kesempatan itu, dia pun memotret Aila dan Alex dari angel yang wajah keduanya terlihat.
Kemudian dengan akun anonim, Stevi memposting foto mereka dengan caption, ‘si tampan dan si buruk rupa.’
Setelah setelai, Stevi pun tersenyum puas.
“Mampus kamu Aila! Biar kamu dihujat netizen!”
.
.
..Alex mengantarkan Aila sampai apartemen, Alex bilang dia akan pergi ke kampusnya karena ada urusan dengan dosen. Aila sih iya iya saja, dia bahkan tidak mengerti kenapa Alex selalu melapor pada Aila jika dia mau pergi-pergi.Mungkin Alex pikir dia mengatakan itu agar Aila tahu dimana Alex berada, kalau sewaktu-waktu Aila butuh dia tidak repot. Mungkin begitu ya? Aila hanya berpikiran positif.Saat Aila baru selesai mandi, dia melihat ponselnya menyala, dia pun mendekat dan membukanya.Ternyata Asri, tetangga yang baik dan sering membantu Aila. Aila sih bersyukur temannya di sekitar rumah Rendy ada meski tidak banyak, yaitu Asri, bu Tina, dan Ningsih. Mereka sangat baik dan sering membantu Aila, bahkan ayahnya Rendy Aila minta mereka yang mengawasi. Jika mengandalkan Sari dan Rendy, Aila takut sekali.Sari sudah jelas hanya menginginkan harta ayahnya Rendy saja, sedangkan Rendy itu bodoh dan mudah dipengaruhi. Sari bahkan berniat meracuni ayahnya Rendy dengan obat yang tidak jelas.
..Tok tok tokAila segera menghapus airmatanya saat mendengar ada yang mengetuk pintunya, dia segera beranjak untuk membuka pintu.“Alex?”“Hei, kamu sudah makan malam? Aku membawakan ayam goreng bumbu pedas manis kesukaanmu, mumpung masih jam enam, ayo makan!” ucap Alex.“A-aku tidak bisa makan banyak-banyak, Alex... lagian kenapa kamu makan di tempatku? Nanti mengundang fitnah” sahut Aila.Alex mengernyitkan dahinya, “fitnah apa? Kita kan teman, kamu yang ngomong sendiri... lagian tuh ya, disini orangnya individualis, ini apartemen, Aila! Bukan komplek perumahan atau perkampungan, jangan khawatir.”Alex benar juga, kenapa pula Aila harus menyulitkan Alex hanya karena postingan tidak bertanggung jawab tersebut. Mungkin Alex belum melihatnya saja, lagipula Aila tidak cantik dan menarik, mustahil Alex menyukainya. Aila hanya kebanyakan halu.Secara logika saja sudah tidak mungkin.Alex berdecak kagum melihat masakan yang sudah siap diatas meja.“Wah, masakanmu terlihat sangat lezat,
. . “Kau yang namanya Aila?” Saat itu Aila sedang bekerja di kantor, mengerjakan beberapa pekerjaan yang deadlinenya sudah dekat, Aila sedang serius, tapi tiba-tiba saja datang seorang perempuan cantik dengan dandanan dan pakaian yang mahal dan berkelas. “Benar, anda siapa ya?” tanya Aila bingung. “Psstt! Aila, dia adiknya dokter Alex” bisik teman kerja Aila yang bernama Lia, Lia sendiri sudah lebih senior dalam pekerjaan itu dan dia sering membantu Aila. Aila buru-buru berdiri, “Ah, maaf, saya tidak mengenali anda, apa ada yang bisa saya bantu?” tanya Aila. “Buatkan aku coklat panas, setelah itu temui aku di lobi, aku ingin bicara denganmu” ucap nona muda itu, setelahnya dia pun pergi ke lobi. Aila menoleh pada Lia, yang menyuruhnya untuk mengerjakan saja apa yang diperintahkan nona muda. “Tapi pekerjaanku gimana?” tanya Aila. “Kamu bisa kerjakan nanti, dari pada kamu gak ladenin dia, dia bisa mecat kamu sewaktu-waktu, udah pergi aja, yang ini biar aku kerjain” ucap Lia, dia
..Berita yang sedang viral di berbagai platform media sosial adalah kisah hidup Aila.Padahal, Aila meminta Asri dan Ningsih untuk menyebar luaskan berita tentang perselingkuhan Rendy dan Sari. Memang berita itu disebarluaskan, tapi tidak mungkin nama Aila tidak disangkut pautkan.Memang Rendy dan Sari dihujat banyak orang, bahkan Sari tidak mau keluar dari rumah karena malu. Rendy juga dipecat dari pekerjaannya karena perbuatan bejatnya berselingkuh dengan istri ayahnya sendiri.Namun, netizen yang dengan mudah menelusuri berita, menemukan Aila adalah mantan istri dari Rendy. Lalu, nama Alex juga disangkutkan.Mereka mengira Aila menggoda Alex setelah cerai dari Rendy.Berita tentang Aila makin parah saja.Netizen membela Stevi yang lebih cantik dan lebih pantas bersanding dengan Alex.Pantas saja Alex kepikiran sampai sakit begitu.“Sudahlah, lebih baik aku bertanggung jawab dan merawat Alex sekarang, namaku buruk dimata orang juga tidak masalah.”Aila pun membuatkan minuman hanga
..Aila terkejut saat pagi hari dia terbangun, ternyata Alex bangun lebih pagi darinya. Calon dokter spesialis jantung tersebut sudah berkutat di dapur, bahkan apartemen juga sudah bersih dan tertata rapih.“Alex?” panggil Aila.Alex menoleh dengan senyuman lebarnya, “oh, kamu udah bangun? Cepet mandi dan siap-siap, kita berangkat ke villa di puncak” ucap Alex dengan entengnya.“Villa?”“Iya, kan aku udah bilang, mau ngajak kamu jalan-jalan, aku punya villa lho di puncak, pemandangannya bagus banget disana, di sekitar sana juga ada kebun, taman bunga, cafe-cafe dan tempat wisata lain, kamu pasti suka deh” ucap Alex.Aila melongok pada masakan Alex, dia sudah khawatir dapur akan meledak jika Alex yang menggunakannya, ternyata Alex hanya membuat sandwich isi daging cincang goreng.“Kelihatannya enak, aku baru tau kamu bisa masak” ujar Aila.“Haha, aku cuma bisa masak yang simple, pasti jauh dari masakanmu, udah kamu mandi aja dulu... abis sarapan kita berangkat.”Terpaksa Aila pasrah,
. . Aila meneguk ludahnya, melihat semua makanan enak di depannya. Setelah berlayar dengan yacht, suami istri baik kenalan Alex mengajak untuk makan di restoran seafood bersama. Ada banyak menu yang dipesan, semuanya terlihat menggiurkan, tapi Aila khawatir jika dia banyak makan dietnya akan hancur. Kemudian dia menoleh pada Alex, dia malah asyik mengobrol dengan kenalannya tersebut. Akhirnya Aila makan satu potong sashimi. Ternyata enak! Godaan untuk memakan semuanya sangat besar. Ada king crab yang menggiurkan, ada pula gurita, cumi dan lain-lain, Aila ingin memakan semuanya tapi sungkan, yang memesan suami istri kenalan Alex, yang membayar juga mereka. “Aila makan yang banyak ya? Jangan sungkan, gak perlu mikirin diet segala...” ucap si ibu yang baik itu. Aila hanya senyum-senyum sambil mengunyah makanannya. “Kamu makan yang banyak ya... hari ini gak diet gak apa-apa” bisik Alex. Enak sekali mereka bicara, padahal Aila bernafas saja rasanya badan makin melar. Penampilan Ai
..Aila menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan, berusaha menenangkan dirinya sendiri, kemudian dia kembali menatap Alex. Tatapan mata Alex tetap sama, begitu teduh, tidak ada kebohongan di dalamnya.Namun, Aila masih belum bisa memercayainya.“Aila, kenapa kamu tidak percaya padaku? Apa menurutmu, jika seorang lelaki yang tidak suka, dia akan menolong seseorang sampai seperti ini? Aku bukannya ingin pamrih, aku juga tidak masalah jika kamu tidak membalas perasaanku, tapi rasanya sakit jika kamu tidak memercayai perasaanku” ucap Alex.Alex mengangkat tangannya, lalu meraih pipi chubby Aila, tersenyum kecil, kemudian menundukkan kepalanya.Aila yang bingung hanya mengedip-ngedipkan matanya, bingung dengan situasi yang ada, sampai kemudian kedua bibir mereka bertemu. Tentu saja Aila terkejut, dia sempat mundur namun Alex lebih cepat meraih pinggang Aila dengan tangannya yang bebas, merapatkan tubuh Aila dengan tubuhnya.Ciuman yang semula hanya saling menempel itu mulai berubah me
..“Ini dokter yang ingin ku kenalkan padamu” ucap Alex.Seperti janjinya, dia mengenalkan Aila pada seorang wanita. Mereka langsung menemui wanita itu di rumahnya. Jarak antara apartemen dan rumah itu tidak terlalu jauh, Aila bisa pergi menggunakan sepeda untuk ke rumah itu.Bahkan, Aila dan Alex hanya jalan kaki untuk pergi kesana, mereka sempat jajan siomay juga sebelum sampai rumah tujuan.Aila menjabat tangan wanita yang kelihatan seperti umur tiga puluh tahunan tersebut.“Nama saya Aila.”“Aku Sarah, Alex banyak bercerita tentangmu sampai aku penasaran, seperti apa Aila itu... ternyata seperti yang ku bayangkan selama ini” ucap wanita itu, Sarah.Aila jadi gugup, memangnya Sarah berpikiran apa tentang Aila?“Memangnya apa yang Alex ceritakan?” tanya Aila dengan nada pelan, karena dia takut Alex tersinggung, walau pada kenyataannya Alex hanya senyam senyum seperti orang bodoh.Alex terus memperhatikan Aila sejak tadi, sampai Aila takut Sarah tersinggung.Masalahnya ini di rumah