Share

6. Mantan pacar menganggu

.

.

“Alex, kamu apa-apaan sih? Sejak kapan kita pacaran? Dilihat dari sisi manapun, aku tidak pantas untukmu” desis Aila.

Sungguh Aila sangat malu, mereka ada di cafe, ada beberapa orang kantoran dan anak sekolah yang datang dan melihat kejadian itu, mereka menjadi pusat perhatian dan itu membebani Aila.

Disaat Alex mengatakan Aila pacarnya, orang-orang mulai berbisik-bisik, mengatakan itu adalah hal yang konyol, tidak masuk akal!

Tapi, sebenarnya lebih tidak masuk akal lagi mantan kekasih Alex yang menuduh Alex berselingkuh darinya, maksudnya – ayolah!

Pertama, mereka sudah putus, Alex dekat dengan siapapun itu bukan perselingkuhan, lalu yang kedua, Aila tidak cocok dengan Alex. Bagaikan langit dan bumi, perbedaannya begitu jauh hingga ke tulang-tulang, aneh sekali jika Alex dan Aila berpacaran.

“Aila, kamu ngomong apa? Kamu sangat cantik dimataku!” sanggah Alex.

Aila menghela nafas berat, “Begini Stevi... Alex hanya mengatakan itu karena ingin lepas darimu, aku ini teman baik Alex, bisa dibilang, aku bawahannya, aku bekerja di perusahaan keluarga Alex, kami sering bersama karena kami sangat akrab dan kami seumuran. Seperti yang kamu tahu, aku ini gendut dan jelek, hampir tidak masuk akal aku dan Alex memiliki hubungan ke arah yang romantis... lagipula, aku ini baru saja bercerai, jika kalian memiliki masalah, lebih baik kalian bicarakan baik-baik berdua, aku akan pergi untuk memberikan waktu bagi kalian, jangan sangkut pautkan aku dalam masalah kalian, maafkan aku.”

Aila pun pergi dari tempat itu, keluar cafe untuk memberi kesempatan Alex dan Stevi memperbaiki kesalahan mereka.

Alex terlihat tidak suka ditinggal oleh Aila, dia terganggu sekali saat Stevi duduk di kursi yang sebelumnya Aila tempati.

“Katakan apa maumu, Stevi!” ucap Alex, dia tidak mau membuang waktunya untuk omong kosong mantan pacarnya tersebut. Karena, pada kenyataannya, alasan mereka berdua berpisah adalah kesalahan Stevi sendiri.

Stevi berselingkuh dengan tiga pria berbeda, dia mengatakan hanya teman, tapi teman tidak akan berciuman bahkan melakukan hubungan intim. Hubungan Alex dan Stevi sangat toxic, tidak mungkin untuk dilanjutkan.

Tapi lihat Stevi sekarang, dia malah menuduh Alex untuk berselingkuh.

Apa Stevi sudah gila?

Pertama, mereka putus karena kesalahan Stevi, kedua... jika Alex berhubungan dengan orang lain, itu tidak ada hubungannya dengan Stevi lagi.

“Mau ku? Bukankah sudah jelas, aku ingin balikan denganmu, aku tahu kamu masih memiliki perasaan padaku” ucap Stevi dengan percaya diri.

Alex mendengus menahan tawanya, “perasaan? Padamu? Kau gila! Jika perasaan ilfil dan jijik sih ada, Aila ratusan kali lebih baik dari mu! Jangan mimpi ya.”

“Kau yang gila, Alex! Kenapa kau mau berhubungan dengan wanita gendut dan dia itu janda!”

“Dia jauh lebih suci dari kau yang suka menjajakan tubuhmu untuk pria lain! Kau menjijikkan, jika bukan Aila, aku akan menikahi wanita lain, dan itu tentu saja bukan kau!”

Stevi terlihat geram mendengar ucapan Alex.

“Lihat saja, kau akan segera bertekuk lutut di depanku, Alex!”

Alex menyeringai, “aku bukan murahan sepertimu, sudahlah, aku malas berdebat denganmu, tidak ada gunanya, aku akan pergi... jangan ganggu aku lagi!”

Alex pun berdiri dari duduknya, meninggalkan Stevi.

Saat itu Stevi menatap Alex kesal, “lihat saja Alex, aku akan mendapatkanmu kembali!”

Alex berjalan keluar dari cafe, mencari sosok Aila.

Kemudian Alex tersenyum melihat Aila berada di ayunan depan cafe, dia duduk termenung sambil menyedot minumannya yang tinggal separuh. Alex pun berjalan mendekati Aila, kemudian berjongkok di depan Aila.

“Udah selesai?” tanya Aila.

Alex tersenyum lembut dan mengangguk pelan, kemudian dia menarik tangan Aila yang tidak memegang minuman.

Jujur saja, perlakuan Alex yang lembut berhasil membuat dada Aila berdebar tidak karuan.

Tapi Aila sadar, dia itu siapa? Alex lebih sempurna dan jauh sekali jika bersanding dengannya, Aila sadar dia tidak pantas untuk lelaki sempurna seperti Alex.

“Udah kok, aku harap, kamu jangan mengatakan jika dirimu jelek lagi di hadapan orang lain, kamu itu sadar gak sih? Kamu itu cantik... aku setuju jika kamu berbadan gemuk, kamujuga kurang merawat diri, tapi jika kamu cantik ya cantik saja, jangan merendahkan dirimu, aku jauh lebih menyukaimu daripada Stevi” ucap Alex.

Jantung Aila berdebar semakin kencang, dia melihat Alex bagaikan pangeran berkuda putih yang tampan dan bersinar.

Bolehkah Aila berharap lebih?

Ah, tidak Aila!

“Alex, aku tahu kamu orang baik, tapi kamu jangan memberi harapan padaku jika kenyataannya kita itu berbeda, dunia kita berbeda, semuanya berbeda... kamu tahu sendiri aku baru bercerai dan merasa tersakiti oleh hubungan, jadi dekat dengan pria sebagai sesuatu yang romantis... aku masih trauma untuk melakukannya.”

Senyuman Alex berubah menjadi senyuman pahit, “kau benar juga, kamu pasti belum bisa percaya dengan lelaki ya? Tidak apa, kita tetap berteman seperti biasanya kan? hanya kamu teman yang nyambung denganku, meski jurusan kita berbeda, aku kedokteran dan kamu tata boga” ucap Alex.

Aila terkekeh mendengarnya, “haha, aku juga terkejut kita obrolannya bisa nyambung, tapi sepertinya itu karena kamu orang yang supel” sahut Aila.

“Ah, masa sih?”

“Iya, beneran!”

Sementara itu, Stevi yang melihat mereka berdua dengan posisi Aila duduk di ayunan dan Alex berjongkok di depannya, merasa sangat cemburu.

Stevi tidak ingin melepaskan kesempatan itu, dia pun memotret Aila dan Alex dari angel yang wajah keduanya terlihat.

Kemudian dengan akun anonim, Stevi memposting foto mereka dengan caption, ‘si tampan dan si buruk rupa.’

Setelah setelai, Stevi pun tersenyum puas.

“Mampus kamu Aila! Biar kamu dihujat netizen!”

.

.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status