Share

7. Berita buruk

.

.

Alex mengantarkan Aila sampai apartemen, Alex bilang dia akan pergi ke kampusnya karena ada urusan dengan dosen. Aila sih iya iya saja, dia bahkan tidak mengerti kenapa Alex selalu melapor pada Aila jika dia mau pergi-pergi.

Mungkin Alex pikir dia mengatakan itu agar Aila tahu dimana Alex berada, kalau sewaktu-waktu Aila butuh dia tidak repot. Mungkin begitu ya? Aila hanya berpikiran positif.

Saat Aila baru selesai mandi, dia melihat ponselnya menyala, dia pun mendekat dan membukanya.

Ternyata Asri, tetangga yang baik dan sering membantu Aila. Aila sih bersyukur temannya di sekitar rumah Rendy ada meski tidak banyak, yaitu Asri, bu Tina, dan Ningsih. Mereka sangat baik dan sering membantu Aila, bahkan ayahnya Rendy Aila minta mereka yang mengawasi. Jika mengandalkan Sari dan Rendy, Aila takut sekali.

Sari sudah jelas hanya menginginkan harta ayahnya Rendy saja, sedangkan Rendy itu bodoh dan mudah dipengaruhi. Sari bahkan berniat meracuni ayahnya Rendy dengan obat yang tidak jelas. Aila kesal karena obat itu masih belum terlalu keras, tapi dia tetap menyimpan buktinya.

 “Halo, Asri?” Aila mengangkat telfon dari Asri.

[Aila! Kamu tau gak sih? Di rumahmu sekarang lagi kacau banget! Seminggu kamu tinggal, Rendy hampir aja mukulin si Sari! Sekarang aja Sari kabur gak tahu kemana, Rendy udah kayak orang linglung, gak ada yang ngurusin, kalo kamu diminta balik jangan mau La!]

Aila mengernyitkan dahinya, “emang apa aja yang terjadi Sri?”

[Mereka pernah ketahuan sama warga berhubungan intim, mereka dihujat lah, tapi Rendy kan banyak kerja, yang kena hujat cuma Sari, itupun dia muka badak banget. Terus juga ya, Sari kan gak mau masak, jadi mereka beli terus, uangnya semakin menipis, baru juga seminggu uang habis, marah lah si Rendy, dia bandingin Sari sama kamu, Sari ngamuk dan nglawan, jadi Rendy mau mukulin dia, tapi karena ketahuan warga jadinya gak jad deh... kacau pokoknya mereka tuh setelah kamu tinggal] ucap Asri.

Aila memijit keningnya yang berdenyut, cerita Asri hanya membuatnya pusing saja.

“Oke, tapi aku udah gak ada urusan sama mereka, rendy udah cerin aku, aku ogah mau balik sama dia, lagian aku sama dia udah talak tiga kok, itu karmanya mereka, jadi biarin aja lah” ucap Aila, meski dalam hati dia sebenarnya khawatir juga dengan keadaan disana.

Aila sudah terbiasa  mengurusi semuanya, jadi mendengar kabar rumah kacau membuatnya tidak nyaman. Aila kasihan, tapi setelah mengingat perlakuan Rendy dan Sari, mustahil Aila mau kembali, kecuali dia bodoh.

[Ya aku gak mau kamu balik juga sih, ngapain ngurusin orang brengsek kayak Rendy, mending pak dokter ganteng gak sih...] nada bicara Asri terdengar sedang menggoda Aila, membuat Aila salah tingkah.

“Asri apaan sih, aku dan Alex gak ada hubungan spesial, kita cuma temenan aja kok, orangnya emang baik banget, dia gak suka sama aku.”

[Ih, tapikan dia seganteng itu, kaya raya, perhatian, sempurna banget gak sih! Aku lihat fotonya aja gak percaya dia manusia hidup, kayak lukisan tau gak, kok bisa kamu ketemu orang kayak dia?]

“Haha, itu karena aku nganterin ayah ke rumah sakit kan? kebetulan Alex kuliah spesialis jantung, jadi ya mau gak mau ketemu” ucap Aila.

[Ih, kamu beruntung banget! Kayaknya itu hadiah karena selama ini kamu menderita sama Rendy, aku ceritain ke suamiku tentang masalahmu, suamiku sekarang jadi kesel banget sama Si Rendy. Sekarang warga mau ngusir Rendy juga gak bisa, soalnya dia kan punya tanah disana, tahu sendiri beberapa tanah rumah warga aja masih punya ayahnya Rendy, jadi mereka sungkan] ucap Asri.

“Oh iya, ayah baik kan, Sri?”

[Baik sih La, baru balik ke rumah lagi, makanya sekarang Rendy sama Sari gak ribut, Sari sempet kabur, tapi pas tahu ayahnya Rendy balik, dia balik juga, aku tahu dia cuma mau ngambil hartanya aja, uler banget dia itu!]

Aila hanya mendengarkan keluh kesah Asri dan menanggapinya.

Aila memang tidak terlalu suka bergunjing, tapi dia kepo juga dengan perkembangan disana.

Selesai bertelfon dengan Asri, hari sudah semakin gelap.

Aila pun memasak untuk makan malam.

Malam itu, dia menginginkan sambal hati ayam dan oseng sayur. Harum masakan membuat perutnya berbunyi protes minta diisi.

Setelah masakan selesai, Aila pun pergi untuk mandi.

Selesai mandi ponsel Aila kembali menyala, ada orang yang menelfon lagi, kali ini bukan Asri, tapi tidak disangka-sangka, Nina yang menelfon.

“Iya, Nina?”

[Heh gendut! Kamu tuh ya gak tau malu banget! Kamu guna-guna pak dokter pake apa sih?]

Aila mengernyitkan dahinya bingung, “maksudmu apa ya Nin?”

[Bentar, aku kirimin linknya, kamu tuh gak tahu malu... pak dokter itu ganteng, kaya raya, baik hati, pacarnya cantik banget, dibanding dirimu ya jauh banget, mbok ya ngaca Aila, di rumahmu ada kaca gak sih? Udah aku kirim, silahkan nikmati bully-an netizen ya, hahahaha!]

Nina memutus telfon. Aila pun segera membuka chat dari Nina, lalu membuka link yang Nina kirim.

Ternyata itu link masuk salah satu sosmed terkenal yang sedang booming.

Disana ada postingan jahat dengan gambar Aila dan Alex.

Itu adalah di siang hari saat Aila dan Alex duduk di depan cafe, ada captionnya yang sangat jahat.

‘Wanita ini adalah perebut lelaki orang, dokter tampan itu memutuskan pacarnya yang cantik karena wanita tersebut sudah mengguna-guna si lelaki, wanita itu bahkan baru cerai dengan suaminya.’

Tangan Aila gemetar tidak karuan, dia bingung dan tidak tahu harus bagaimana.

Apalagi, saat melihat komentar jahat di postingan itu, kaki Aila terasa lemas.

‘Udah gendut gak tahu malu!’

‘Cowoknya itu Alexander Pradipta gak sih? Anak pemilik rumah sakit terbesar di Jakarta?’

‘Mantan pacarnya itu Stevi Anna, seorang model dan selebgram, cantik banget lho, masa diputusin gara-gara cewe gendut gitu?’

‘Aku bukannya bodyshaming ya? Tapi level mereka jauh banget!’

‘Si dokter kena guna-guna tuh!’

‘Spill dukunnya dong!’

Aila pun meletakkan ponselnya, dia sudah tidak tahan melihat semua komentar hujatan tersebut.

Dia harus sabar, lagipula tuduhan mereka tidak ada yang benar.

Aila pun menoleh pada cermin satu badan yang ada di kamarnya, dia mendekati cermin itu dan mematut dirinya.

Aila sudah kehilangan 1,5kg dalam sepuluh hari sejak diet dengan arahan Alex, itu saja sudah sangat berat. Namun, badan Aila masih terlihat gemuk.

Aila pun menangis melihat dirinya sendiri, “kenapa aku menyedihkan begini?”

.

.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status