Share

7. Berita buruk

Author: Dee Hwang
last update Last Updated: 2023-02-28 23:32:44

.

.

Alex mengantarkan Aila sampai apartemen, Alex bilang dia akan pergi ke kampusnya karena ada urusan dengan dosen. Aila sih iya iya saja, dia bahkan tidak mengerti kenapa Alex selalu melapor pada Aila jika dia mau pergi-pergi.

Mungkin Alex pikir dia mengatakan itu agar Aila tahu dimana Alex berada, kalau sewaktu-waktu Aila butuh dia tidak repot. Mungkin begitu ya? Aila hanya berpikiran positif.

Saat Aila baru selesai mandi, dia melihat ponselnya menyala, dia pun mendekat dan membukanya.

Ternyata Asri, tetangga yang baik dan sering membantu Aila. Aila sih bersyukur temannya di sekitar rumah Rendy ada meski tidak banyak, yaitu Asri, bu Tina, dan Ningsih. Mereka sangat baik dan sering membantu Aila, bahkan ayahnya Rendy Aila minta mereka yang mengawasi. Jika mengandalkan Sari dan Rendy, Aila takut sekali.

Sari sudah jelas hanya menginginkan harta ayahnya Rendy saja, sedangkan Rendy itu bodoh dan mudah dipengaruhi. Sari bahkan berniat meracuni ayahnya Rendy dengan obat yang tidak jelas. Aila kesal karena obat itu masih belum terlalu keras, tapi dia tetap menyimpan buktinya.

 “Halo, Asri?” Aila mengangkat telfon dari Asri.

[Aila! Kamu tau gak sih? Di rumahmu sekarang lagi kacau banget! Seminggu kamu tinggal, Rendy hampir aja mukulin si Sari! Sekarang aja Sari kabur gak tahu kemana, Rendy udah kayak orang linglung, gak ada yang ngurusin, kalo kamu diminta balik jangan mau La!]

Aila mengernyitkan dahinya, “emang apa aja yang terjadi Sri?”

[Mereka pernah ketahuan sama warga berhubungan intim, mereka dihujat lah, tapi Rendy kan banyak kerja, yang kena hujat cuma Sari, itupun dia muka badak banget. Terus juga ya, Sari kan gak mau masak, jadi mereka beli terus, uangnya semakin menipis, baru juga seminggu uang habis, marah lah si Rendy, dia bandingin Sari sama kamu, Sari ngamuk dan nglawan, jadi Rendy mau mukulin dia, tapi karena ketahuan warga jadinya gak jad deh... kacau pokoknya mereka tuh setelah kamu tinggal] ucap Asri.

Aila memijit keningnya yang berdenyut, cerita Asri hanya membuatnya pusing saja.

“Oke, tapi aku udah gak ada urusan sama mereka, rendy udah cerin aku, aku ogah mau balik sama dia, lagian aku sama dia udah talak tiga kok, itu karmanya mereka, jadi biarin aja lah” ucap Aila, meski dalam hati dia sebenarnya khawatir juga dengan keadaan disana.

Aila sudah terbiasa  mengurusi semuanya, jadi mendengar kabar rumah kacau membuatnya tidak nyaman. Aila kasihan, tapi setelah mengingat perlakuan Rendy dan Sari, mustahil Aila mau kembali, kecuali dia bodoh.

[Ya aku gak mau kamu balik juga sih, ngapain ngurusin orang brengsek kayak Rendy, mending pak dokter ganteng gak sih...] nada bicara Asri terdengar sedang menggoda Aila, membuat Aila salah tingkah.

“Asri apaan sih, aku dan Alex gak ada hubungan spesial, kita cuma temenan aja kok, orangnya emang baik banget, dia gak suka sama aku.”

[Ih, tapikan dia seganteng itu, kaya raya, perhatian, sempurna banget gak sih! Aku lihat fotonya aja gak percaya dia manusia hidup, kayak lukisan tau gak, kok bisa kamu ketemu orang kayak dia?]

“Haha, itu karena aku nganterin ayah ke rumah sakit kan? kebetulan Alex kuliah spesialis jantung, jadi ya mau gak mau ketemu” ucap Aila.

[Ih, kamu beruntung banget! Kayaknya itu hadiah karena selama ini kamu menderita sama Rendy, aku ceritain ke suamiku tentang masalahmu, suamiku sekarang jadi kesel banget sama Si Rendy. Sekarang warga mau ngusir Rendy juga gak bisa, soalnya dia kan punya tanah disana, tahu sendiri beberapa tanah rumah warga aja masih punya ayahnya Rendy, jadi mereka sungkan] ucap Asri.

“Oh iya, ayah baik kan, Sri?”

[Baik sih La, baru balik ke rumah lagi, makanya sekarang Rendy sama Sari gak ribut, Sari sempet kabur, tapi pas tahu ayahnya Rendy balik, dia balik juga, aku tahu dia cuma mau ngambil hartanya aja, uler banget dia itu!]

Aila hanya mendengarkan keluh kesah Asri dan menanggapinya.

Aila memang tidak terlalu suka bergunjing, tapi dia kepo juga dengan perkembangan disana.

Selesai bertelfon dengan Asri, hari sudah semakin gelap.

Aila pun memasak untuk makan malam.

Malam itu, dia menginginkan sambal hati ayam dan oseng sayur. Harum masakan membuat perutnya berbunyi protes minta diisi.

Setelah masakan selesai, Aila pun pergi untuk mandi.

Selesai mandi ponsel Aila kembali menyala, ada orang yang menelfon lagi, kali ini bukan Asri, tapi tidak disangka-sangka, Nina yang menelfon.

“Iya, Nina?”

[Heh gendut! Kamu tuh ya gak tau malu banget! Kamu guna-guna pak dokter pake apa sih?]

Aila mengernyitkan dahinya bingung, “maksudmu apa ya Nin?”

[Bentar, aku kirimin linknya, kamu tuh gak tahu malu... pak dokter itu ganteng, kaya raya, baik hati, pacarnya cantik banget, dibanding dirimu ya jauh banget, mbok ya ngaca Aila, di rumahmu ada kaca gak sih? Udah aku kirim, silahkan nikmati bully-an netizen ya, hahahaha!]

Nina memutus telfon. Aila pun segera membuka chat dari Nina, lalu membuka link yang Nina kirim.

Ternyata itu link masuk salah satu sosmed terkenal yang sedang booming.

Disana ada postingan jahat dengan gambar Aila dan Alex.

Itu adalah di siang hari saat Aila dan Alex duduk di depan cafe, ada captionnya yang sangat jahat.

‘Wanita ini adalah perebut lelaki orang, dokter tampan itu memutuskan pacarnya yang cantik karena wanita tersebut sudah mengguna-guna si lelaki, wanita itu bahkan baru cerai dengan suaminya.’

Tangan Aila gemetar tidak karuan, dia bingung dan tidak tahu harus bagaimana.

Apalagi, saat melihat komentar jahat di postingan itu, kaki Aila terasa lemas.

‘Udah gendut gak tahu malu!’

‘Cowoknya itu Alexander Pradipta gak sih? Anak pemilik rumah sakit terbesar di Jakarta?’

‘Mantan pacarnya itu Stevi Anna, seorang model dan selebgram, cantik banget lho, masa diputusin gara-gara cewe gendut gitu?’

‘Aku bukannya bodyshaming ya? Tapi level mereka jauh banget!’

‘Si dokter kena guna-guna tuh!’

‘Spill dukunnya dong!’

Aila pun meletakkan ponselnya, dia sudah tidak tahan melihat semua komentar hujatan tersebut.

Dia harus sabar, lagipula tuduhan mereka tidak ada yang benar.

Aila pun menoleh pada cermin satu badan yang ada di kamarnya, dia mendekati cermin itu dan mematut dirinya.

Aila sudah kehilangan 1,5kg dalam sepuluh hari sejak diet dengan arahan Alex, itu saja sudah sangat berat. Namun, badan Aila masih terlihat gemuk.

Aila pun menangis melihat dirinya sendiri, “kenapa aku menyedihkan begini?”

.

.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku selingkuh dengan ibu mertua   64. Perkemahan

    Aila jarang sekali pergi berkemah, dulu pernah pergi dengan Gavin, hanya berdua saja, itupun hanya di belakang rumah nenek mereka.Sebenarnya dulu Aila iri melihat adiknya yang bisa bebas kemana saja, memiliki banyak teman. Jauh berbeda dengan Aila.Banyak juga gadis yang menyukai Gavin, itu juga membuat Aila iri. Dia hanya ingin tahu rasanya disukai oleh seseorang, sekali saja.Dan saat keinginan dia dikabulkan, malah ada dua orang yang mengaku jika menyukainya."Kak, kenapa diam aja disini?" Tanya Travis.Aila yang hanya duduk di depan kompor portabel sambil membuat s'more, menoleh pada Travis.Lelaki tampan yang memiliki mata tajam dan bibir mungil itu sedang berjongkok sambil menatap Aila.Bahkan saat Travis jongkok saja, Aila masih lebih mungil darinya. Aila bengong karena dia sedang berpikir 'mengapa anak-anak yang lebih muda darinya bertubuh besar-besar?'"Kak?" "Oh, aku lagi buat s'more, ini lho... Marshmallow yang dibakar, terus diapit diantara biskuit coklat, kamu coba deh

  • Suamiku selingkuh dengan ibu mertua   63. Mimpi buruk

    Aila membuka matanya perlahan. Matanya terasa berat, dan saat dia mencari cermin, dia melihat kedua matanya sudah membengkak, wajahnya pun sedikit membengkak.Menurut cara yang Aila tahu, dia hanya harus mengompresnya dengan air hangat atau kompres dingin. Aila memilih kompres dingin, baru kemudian menempelkan irisan mentimun pada matanya, sambil kembali rebahan di ranjang.Tanpa Aila sadari, dia kembali terlelap.Dalam tidurnya, teringat kembali kehidupan pernikahan yang menyakitkan bersama Rendy.Saat itu Aila masih gemuk, dia harus merasakan tatapan jijik dari suaminya. Setiap hari suaminya berkata padanya, "cewek gendut kayak kamu tuh, siapa sih yang mau nikahin kali bukan aku? Aku tuh kasihan sama kamu, harusnya kamu bersyukur punya suami kaya aku yang mau Nerima kamu apa adanya, iya kan? Coba sekarang sebutin, pernah pacaran nggak? Enggak kan? Hahaha, itu karena kamu udah kayak babi, kayak buldozer tahu nggak. Ya nggak aneh lah kalo aku nggak mau nyentuh kamu lagi, makanya diet

  • Suamiku selingkuh dengan ibu mertua   62. Atap gedung

    Alexa menepuk bahu kakaknya, Alex, lalu berbisik di telinganya, "kak, aku itu bukannya ingin mengejar Ricky, tapi aku ingin mengawasinya, karena aku tahu dia suatu saat akan berbuat yang lebih dari hari ini pada kak Aila."Alex hanya bergeming, dia tidak bisa mengatakan apapun untuk mengiyakan atau membantah adiknya, karena dia sendiri juga tidak tahu apakah adiknya berbohong atau tidak.Kemudian Alexa berdiri, mengambil sesuatu dari laci warna putih yang ada di meja, lalu memberikannya pada Alex."Lihat ini, aku menemukan foto-foto ini di kamar Ricky, dan itu hanya sebagian. Ricky memotret kak Aila diam-diam dan memandanginya tiap malam, aku melakukan ini semua untuk mu Alex... Aku tidak menyukai Ricky!"Alex memeriksa semua foto yang Alexa berikan padanya. Memang sebagian foto dipotret secara diam-diam, tapi sebagian lainnya pernah Alex lihat di ponsel Aila sendiri, entah itu diposting atau tidak."Tapi aku tahu kamu menyukai Ricky, Alexa... Kamu tidak perlu mengelak hal itu, karena

  • Suamiku selingkuh dengan ibu mertua   61. Merasa bersalah

    "Kak, kamu kenapa?"Gavin yang baru saja sampai di apartemen harus dikejutkan dengan Aila yang menangis di kamarnya tanpa suara, hanya terdengar suara ingus yang dibersihkan dengan tisu.Aila menoleh pada adiknya sebentar, lalu menggeleng pelan. Gavin menghela nafas berat. Aila memang sudah biasa memendam sendiri semua masalahnya, apa yang dia pikirkan, apa yang orang lain katakan padanya. Itu karena dari kecil, tidak ada yang mau mendengarkan ceritanya, bahkan saat ingin bercerita pada ibunya, yang ada Aila malah dibentak.Meski begitu, Aila selalu menjadi pendengar yang baik bagi adik-adiknya, Gavin juga sering bercerita pada Aila.Jadi, Gavin tidak mau membiarkan kakaknya seperti itu terus."Kak, ayo cerita... Jangan dipendam sendiri, nanti malah stress dan jadi jerawat, kulit jadi kusam, bukankah kakak bilang gitu kemarin?"Gavin duduk ditepi ranjang, tersenyum lembut pada kakak perempuannya.Aila beringsut mendekati Gavin, lalu memeluk adiknya erat, kemudian menangis lagi disana.

  • Suamiku selingkuh dengan ibu mertua   60. Situasi yang aneh

    Ricky menghapus sedikit darah yang keluar dari sudut bibirnya, lalu dia menyeringai pada Alex."Ada apa bro? Aila ada disini, dia baik-baik saja, tidak perlu terburu-buru." Ucap Ricky santai.Dia sudah meminta Aila untuk sembunyi, karena awalnya Ricky mengira yang datang Alexa, karena jika Alexa yang datang, dia bisa mencelakai Aila."Tidak perlu pura-pura baik, aku sudah tahu tabiat burukmu, kau berpura-pura menjadi temanku tapi menusukku dari belakang!" Alex menunjukkan rekaman video yang Alexa kirimkan pada Ricky, membuat Ricky menaikkan satu alisnya."Ah, jadi dia menaruh kamera disana, aku akan membuangnya nanti. Katakan pada adikmu untuk tidak terobsesi denganku, aku hanya menyukai Aila—"Alex kembali berniat memukul Ricky, tapi Ricky dengan cepat menghindar dan menarik lengan Alex, menahannya dibalik punggung."Hei lepaskan aku!"Alex yang saat itu sedang kelelahan karena pekerjaannya, bisa kalah dengan Ricky dan dia merasa sangat kesal."Tidak, tunggu, kau harus menenangkan di

  • Suamiku selingkuh dengan ibu mertua   59. Siapa yang manipulatif?

    Saat itu Alex memiliki banyak pekerjaan, dia membantu dokter senior untuk menangani beberapa pasien. Dokter senior itu sangat menyukainya, jadi dia selalu meminta Alex untuk datang. Alex juga senang, dia jadi bisa banyak belajar dari dokter tersebut.Tapi akhir-akhir ini Alex diberi tugas lain, untuk membantu seorang dokter forensik yang sudah sangat terkenal, untuk menangani suatu kasus yang diduga rencana pembunuhan. Korbannya adalah selebriti, makanya tidak semudah itu.Maka dari itu, Alex jadi sangat sibuk. Padahal dia ingin sekali menemui Aila. Perasaannya tidak enak saat itu, ketika tiba-tiba ada Lexa, adiknya, menelfonnya.(Kak Alex!) Ucap Lexa dengan ceria setelah Alex akhirnya menerima panggilan tersebut."Iya, Lexa ada apa? Bagaimana dengan kerja pertamamu di cafenya Aila? Apa kamu sudah pulang?"Lexa bergumam kecil, (hmm, aku baru saja pulang dan aku ingin mengatakan sesuatu padamu, kamu mau mendengarkan ku kan, kak? Kita memang tidak seakrab itu, tapi aku tetap menyayangim

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status