Share

Pasang CCTV

Suara Hantu di Kamar Tamu

Part 2 : Pasang CCTV

Setelah berhasil membeli kamera CCTV, aku segera kembali ke kantor. Rasanya  sudah tidak sabar untuk memasang benda kecil ini di kamar tamu yang menurut dua anakku ada hantunya itu. Sebaiknya, sebelum malam aku harus sudah memasang kamera tersembunyi ini yang tentunya tak ada yang boleh tahu, termasuk Syilvina, istriku.

Kulirik jam di pergelangan tangan yang sudah menunjuk ke arah pukul 16.00, pekerjaanku juga sedikit lagi rampung. Setengah jam lagi, aku harus berkemas pulang. Sebelum magrib, aku harus sudah berada di rumah.

Pukul 16.30, aku sudah berada di mobil dan memacunya menuju pulang. Suasana jalanan lumayan sepi, jadi aku bisa memacu kendaraan secepat mungkin.

Satu jam kemudian, aku sudah tiba di rumah. Anak-anak menyambutku dengan girang. Maklum, kalau hari biasanya aku pulang ketika semuanya sudah tertidur.

“Tumben pulang awal, Bang?” sambut Syilvina sambil salim kepadaku lalu membantu membawakan tas kerja juga jasku.

“Kerjaan sudah rampung, jadi Abang bisa pulang awal,” jawabku sambil menggendong Arshi, putri bungsuku.

Rasanya senang sekali bisa pulang awal begini, jadi bisa bercengkrama dengan keluarga kecilku. Oh iya, jangan sampai lupa, misiku pulang awal karena ingin memsang kamera CCTV.

“Sayang, Abang lapar, tolong siapkan makanan, ya!” ujarku kepada wanita yang sudah kurang lebih lima belas tahun kunikahi itu. “Arsha, bawa Arshi main ke kamar! Papa mau mandi dulu,” sambungku sambil melambaikan tangan kepada putri tertuaku.

Syilvina melangkah menuju dapur, ketiga anakku menuju ruang tengah. Kini saatnya aku menjalan misi memasang kamera CCTV itu. Dengan langkah cepat, aku segera menuju ruangan pojok kanan yang tak jauh dari tangga untuk menuju ke lantai atas. Kubuka perlahan kamar itu lalu menyalakan lampunya.

Aku mengerutkan dahi saat melihat tempat tidur yang terlihat kusut dan acak-acakan, padahal tak ada yang tidur di sini sejak beberapa bulan terakhir. Kamar ini hanya akan digunakan jika ada orangtuaku atau juga orangtua istriku yang datang berkunjung ke sini.

Ah, sebaiknya aku cepat memasang mamasang benda kecil ini. Semoga aku bisa mengetahui jenis hantu yang membuat resah Arsha dan Arka. Kasihan mereka, tidak bisa tidur dengan tenang sebab kamarnya berdekatan dengan kamar angker ini, begitu Arka menyebut kamar dengan nuansa cat warna biru itu.

Pekerjaanku selesai, segera kumatikan lagi lampu lalu menutup pintu. Kulangkahkan kaki menuju kamar, lalu meraih handuk dan mandi.

Hingga aku selesai menunaikan sholat magrib, Syilvina belum juga masuk ke kamar. Apa dia sedang memasak? Biasanya ia tinggal memanaskan saja, sebab ia sudah memasaknya sejak siang.

Aku keluar dari kamar, lalu mendapati tiga anak-anakku sedang menonton televisi acara kartun upin dan ipin sambil mencemil sepiring sosis yang dipotong kecil-kecil.

Aku tersenyum dan melewati mereka lalu menuju dapur.

“Eh, Abang .... “ sapa Riko saat kami berpapasan di dekat pintu masuk ke dapur. Dia terlihat sangat terkejut, aku hanya tersenyum tipis, lalu melanjutkan melangkah menuju dapur.

Aku tersenyum simpul saat melihat Syilvina sedang mencuci piring dengan posisi membelakangi. Aku melangkah perlahan dan langsung memeluknya dari belakang, Syilvina meliuk tubuhnya, namun membiarkanku menciumi leher jenjang itu sebab rambut ia sanggul ke atas.

“Beb, udah ah!” ucapnya masih dengan mengeliutkan tubuh, mungkin ia sedang menahan geli atau juga hasrat.

Aku mengerutkan dahi, tumben sekali dia memanggilku ‘Beb’? Biasanya juga Abang atau juga sayang.

“Hmm ... Sayang, kok tumben maanggil ‘beb’?” bisikku di telinganya.

“Eh!” Syilvina langsung membalikkan tubuhnya dan menatapku dengan terkejut.

Aku masih menautkan alis, panggilan ‘beb’ membuat otak jahatku berpikir yang macam-macam. Sejak dari masa pacaran, tak pernah dia memanggilku begitu. Panggilan kami hanya kata ‘sayang’ saja.

Bersambung ....   

Comments (2)
goodnovel comment avatar
sukri gas
seru banget bikin penasaran terus bacanya
goodnovel comment avatar
Fahmi
Aku masih menautkan alis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status