Share

Pengaruh Tubuh Lembut

Putri Lukman melirik kursi tamu yang terlihat mahal, dipersiapkan untuk para tamu pimpinan ARS Corporation. Gadis itu sedikit ragu, pula mata hitamnya menyapu ke seluruh ruangan, lebih tepatnya menghindar mata coklat terang di sana.

Wira meminta sekretaris pergi melalui gerakan mata. Tidak perlu lama untuk menyisakan mereka berdua saja. Kiran menelan ludah seketika, tubuh kecil ini bergerak gelisah, dia benar-benar dilanda kegugupan.

“Apa urusan dengan temanmu sudah selesai?” Pertanyaan berbeda dari yang dipikirkan putri Lukman. Lelaki di balik meja berkata lembut. Berputar dengan kursi kerjanya membentuk setengah lingkaran, sehingga menghadap sang istri yang duduk tegap.

“Be-belum.” Sahut lawan bicara.

“Belum?”

 “Ya,” Kiran langsung menyambar. “Tadi Bayu menjemput sekretarismu buru-buru, kemudian aku dibawa mereka ke sini, awalnya aku sudah meminta ditinggalkan di rumah temanku saja. Aku… mengganggu pekerjaanmu, ya?” Putri Lukman menundu

Basreswara

dukung author dengan menaikkan cerita ini berupa review 5 bintang dan berikan permata sebanyak-banyaknya

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status