Share

BAB : 31

Seperti yang sudah direncanakan, Kiran pulang bareng Davian dan Arland ada tugas malam ini dan kemungkinan hingga dini hari. Sementara Ziel menemani Karelyn.

“Mau makan?” tanya Ziel pada Karel.

“Sudah tadi sama Tante,” jawab Karel.

Ia duduk dengan kedua kaki yang berjuntai. Hanya tangannya yang sakit, bukan berarti satu tubuhnya ikutan sakit. Sedikit pusing saja, mungkin ini efek tranfusi darah, hingga tubuhnya butuh sedikit penyesuaian.

Ziel duduk di kursi, menatap fokus pada layar ponselnya. Tiba-tiba benda itu diambil alih dengan cepat oleh Karel.

“Karel …”

“Katanya kakak mau menemaniku di sini, tapi kok sibuk sama hp terus.”

“Menemani, bukan mengobrol, kan?”

Langsung mengembalikan benda pipih itu pada Ziel. Nyebelin, bisa-bisanya dia membantah. Harusnya kan ngasih kalimat yang manis atau apa gitu untuk mengalah. Tetap, ya … meskipun Ziel sudah bilang sayang dan cinta sekalipun, sifat asli dia masih terus aktif.

Karel merebahkan badannya, memejamkan kedua matanya perlahan. Berharap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status