Share

BAB : 32

Setelah dirasa lebih tenang, ia memilih untuk kembali masuk ke dalam. Dan apa yang ia saksikan? Gadis itu justru masih berada di posisi duduk, menatap ke arah pintu masuk sambil menangis.

Padahal ia tak marah, tapi ternyata sikapnya barusan membuat dia merasa jika dirinya marah. Segera menghampiri dan langsung memeluk Karel.

“Aku nggak marah, kenapa menangis?”

Memeluk Ziel dengan tangisannya yang bahkan ia rasa seperti mau kehilangan sosok dia dari sekitaran kehidupannya. Marah dan kesalnya dia mungkin tak terlihat, tapi kata-kata yang diucapkan Ziel padanya seperti sebuah sentilan untuknya.

“Aku sudah jujur, tapi kakak seolah nggak percaya,” ucapnya masih terisak.

“Aku percaya,” balas Ziel. “Aku percaya dengan semua yang kamu katakan.”

Melepaskan diri dari pelukan Ziel, kemudian menghapus kasar kedua pipinya.

“Jangan marah dengan apa yang akan ku jelaskan.”

Ziel diam.

“Kalau gitu aku nggak jadi menjelaskannya. Aku nggak bisa kalau kamu kesal padaku. Gini aja sikapmu sudah nggak enak,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status