Share

BAB : 44

Jam terakhir adalah mata pelajaran olah raga. Karena otomatis usai pelajaran berakhir, para siswa dan siswi bisa langsung pulang karena kecapean.

Karel dan Giska sudah berada di lapangan, menunggu guru olah raga yang datang. Sementara Puja kembali ke kelas untuk mengambil botol minum miliknya yang ketinggalan di kelas. Tak lama, mungkin hanya kisaran lima menit, gadis itu sudah tampak kembali sambil berlari menghampiri Karel dan Giska.

“Mana cuaca panas banget lagi. Ini apa nggak ada toleransi gitu, Pak … buat basket aja gitu. Atau renang,” keluh salah satu siswi pada guru.

“Kalian ini. Baru juga panas dikit aja udah ngeluh. Dahulu, para prajurit perang mau hujan badai, panas terik, angin topan puting beliung, tetap saja mereka semangat juang untuk membela negara!”

“Adoh, Bapak … ini tuh mapel olah raga anak SMA. Masa disamain sama prajurit perang, sih,” tambah Giska yang ikutan protes saat mendengar balasa si guru.

“Betis saya auto membengkak nanti, Pak … kalau dipaksa lari-lari ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status