Share

BAB 4 - Jam Kosong

Ran duduk di bangkunya dengan lemas, setelah membagikan soal dan mengumumkan pesan Pak Aksa.

Kinan yang sejak tadi khawatir pada Ran ketika mendapati gadis itu lantas bertanya, “Pagi ini kasusnya apalagi? Sepatu hilang sebelah? Buku ketinggalan? Atau kaos kaki lupa dicuci? Itu lukamu kenapa?”

Kinanthi Anggun Kertajasa. Gadis bermata sipit dan lesung pipi yang populer dikalangan anak laki – laki. Tubuhnya mungil semampai, berambut ikal sebahu. Ia memiliki kulit berwarna putih gading. Ia berdarah campuran chinese dari ibunya, dan manado dari ayahnya.

Ran dan Kinan bertemu ketika masa orientasi siswa berlangsung. Mereka ada dalam satu kelompok saat tengah menyiapkan pensi. Ketika berbicang, mereka ada beberapa kesamaan yang membuat mereka nyaman satu sama lain. Hubungan mereka mangalir begitu saja, hingga akhirnya mereka berada dalam satu kelas yang membuat mereka semakin dekat.

Ada satu gadis lagi yang juga berteman dengan mereka. Gadis itu bernama Sunny Lusiana. Seorang gadis yang baik dan penyabar. Energi yang menyeimbangkan antara Ran dan Kinan, yang cenderung hiperaktif. Hanya saja, Sunny tidak satu kelas dengan mereka saat pembagian kelas berlangsung. Meski begitu, mereka bertiga masih sering bermain bersama, tanpa meninggalkan Sunny.

“Ran, jawab pertanyaanku! Kamu kenapa bisa terluka? Mata kamu juga terlihat sembab,” kata Kinan lagi, karena tidak kunjung mendapat respon dari Ran.

Ran menoleh menatap Kinan, “Aku jatuh tadi. Ceritanya panjang sekali. Intinya aku telah melakukan hal yang sangat memalukan,” katanya.

Kejadian di UKS, tiba - tiba teringat lagi oleh Ran yang membuat wajahnya memerah karena malu. Kemudian, ia menutup wajahnya dan meletakkan kepala di meja. Sungguh ia ingin melupakan kejadian itu.

Jiwa keingin tahuan Kinan semakin meronta – ronta ketika Ran tidak menjelaskan kondisi persisnya dengan baik, namun bertingkah sangat aneh. “Kenapa? Cepet jelasinnnnn,” ujar Kinan dengan kesal.

Ran menurunkan tangannya lalu berkata, “Intinya aku kembali dari medan perang dengan selamat, dan sebaiknya kita lekas kerjakan soal ini agar bisa ke kantin. Aku laper, belum sarapan tadi.”

Kinan mendengus. “Hmmm terserah kamu, traktir aku nanti,” katanya.

***

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Seni Hukum
Baru bab 4, air mataku berlinang. Apa yang akan terjadi selabjutnya??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status