Share

Bayangan Mia

Penulis: 9inestories
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-18 16:29:03

[Aku mungkin tidak akan pulang malam ini]

Pesan dari Mia muncul di layar. Senja mengerjab, ia segera mengetik balasan:

[Jadi, itu bukan pertemuan bisnis? Kau bermalam dengan seorang pria?]

Tulisan "Mia sedang mengetik..." berdenyut di layar. Senja menatapnya tanpa berkedip, jari-jarinya dingin, rasa tidak sabar menggerogoti dadanya.

Terbersit keraguan di hati Senja. Apakah Surya dan Mia sungguh-sungguh sudah berakhir? Rasanya aneh ketika Surya justru meminta mantan kekasihnya untuk menjaganya, seolah tak ada orang lain yang bisa ia percayai. Terlebih, Surya tak pernah jujur bercerita tentang Mia padanya, seakan ada sesuatu yang disembunyikan.

Tiba-tiba, ingatan malam pertama itu menyelinap. Pengakuan Surya mengenai seorang gadis yang diajaknya bercinta untuk pertama kali. Senja menahan napas. Jangan-jangan… gadis itu adalah Mia?

[Hahaha… Kau benar-benar ingin tahu, Senja? Baiklah, akan kujawab. Ya, aku seorang petualang cinta. Aku bebas, dan aku menikmatinya. Kami bertemu di sebuah pe
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Di Atas Ranjang, di Hari Hujan

    Ciuman mereka dalam dan intens, napas keduanya tersengal. Arya mendorong tubuh Senja perlahan hingga terbaring, matanya membara penuh hasrat.“Mas… pakaianku basah,” rajuk Senja, tubuhnya gemetar saat duduk di ranjang, mencoba melepas cardigannya.“Biar Mas bantu, ya?” tawar Arya, dan Senja mengangguk.Perlahan, Arya menurunkan resleting dress Senja di punggungnya, sementara Senja mengangkatnya sebatas dada, membiarkannya meluncur melewati kepala. Dingin hujan masih menempel di kulitnya, membuat sensasi sentuhan Arya terasa lebih menggetarkan."Mas Arya… gak lepas kaos? Basah itu…” Pipi Senja semakin memerah saat Arya menatap tubuhnya yang nyaris telanjang, hanya dibatasi pakaian dalam yang basah kuyup karena hujan.Tanpa menunggu diperintah dua kali, Arya menegakkan badannya dan mulai menanggalkan pakaiannya satu per satu. Kaos, celana jeans, lalu sepatu. Senja mengamati setiap gerakan Arya sambil melepas flat shoes-nya sendiri yang sedikit kemasukan air hujan masuk, membuat kakinya

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Vespa dan Hujan Adalah Saksi

    "Kamu bawa jas hujan?" Arya menoleh ke samping, matanya menatap Senja yang menggeleng lesu. Hujan deras menimpa trotoar ruko yang tertutup rapat, tetesan air membentuk genangan kecil di kaki mereka."Kalau kita menunggu, bakalan sampai malam ini," katanya sambil menepuk lembut bahu Senja. "Mas beliin kamu jas hujan dulu ya?"Arya sudah bersiap melangkah ke jalan, tapi tangannya ditahan Senja. "Rumahku dekat, Mas. Sekalian saja hujan-hujanan," katanya, nada suaranya lembut tapi ada tantangan kecil di ujung kata.Arya mengamati ekspresi wajah Senja, bibirnya tersenyum ceria, mata berbinar. Sepertinya wanita itu memang menantikan momen ini."Sudah lama juga tidak main hujan-hujanan..." cengir Senja."Tapi kau bisa sakit, pendek..."Panggilan dari Arya membuat mereka saling bersitatap. Diam sejenak, mata mereka saling menyelami, seolah membaca isi hati masing-masing. Degup jantung Senja berdentum kencang dan ia yakin Arya merasakan hal yang sama. Ada dorongan kuat untuk saling mencium, na

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Bayangan Mia

    [Aku mungkin tidak akan pulang malam ini]Pesan dari Mia muncul di layar. Senja mengerjab, ia segera mengetik balasan:[Jadi, itu bukan pertemuan bisnis? Kau bermalam dengan seorang pria?]Tulisan "Mia sedang mengetik..." berdenyut di layar. Senja menatapnya tanpa berkedip, jari-jarinya dingin, rasa tidak sabar menggerogoti dadanya.Terbersit keraguan di hati Senja. Apakah Surya dan Mia sungguh-sungguh sudah berakhir? Rasanya aneh ketika Surya justru meminta mantan kekasihnya untuk menjaganya, seolah tak ada orang lain yang bisa ia percayai. Terlebih, Surya tak pernah jujur bercerita tentang Mia padanya, seakan ada sesuatu yang disembunyikan.Tiba-tiba, ingatan malam pertama itu menyelinap. Pengakuan Surya mengenai seorang gadis yang diajaknya bercinta untuk pertama kali. Senja menahan napas. Jangan-jangan… gadis itu adalah Mia?[Hahaha… Kau benar-benar ingin tahu, Senja? Baiklah, akan kujawab. Ya, aku seorang petualang cinta. Aku bebas, dan aku menikmatinya. Kami bertemu di sebuah pe

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Pertemuan yang Menegangkan

    "Senja…?"Tubuh Senja membeku. Napasnya tersendat saat menoleh ke belakang, ke arah suara itu. Arya berdiri di sana, senyum hangatnya mengembang -senyum yang mengingatkannya pada hari itu di hotel Esmeralda, saat tubuh mereka nyaris menyatu, hampir menembus batas yang tak seharusnya."Ma… Mas Arya…?" Suaranya gugup, hampir tak terdengar."Kau sudah di sini? Di Bogor?"Senja tidak menjawab. Pipinya memerah saat matanya menatap Arya, wajahnya terasa begitu tampan dari jarak dekat. Degup jantungnya meningkat. Bayangan ciuman mereka di hotel Esmeralda kembali melintas, setiap sentuhan Arya masih terasa di kulitnya.Senja menelan ludah, bibir bawahnya tergigit, dan pandangannya tak sengaja menelusuri lekuk tubuh kekar Arya yang terbalut kaos ketat. Ada getar yang menegangkan di perutnya, hangat dan sulit diabaikan."Jadi, kau sudah menemukan si Surya?"Suara lain memecah lamunan Senja. Perlahan, pandangannya bergeser dari lengan berotot Arya ke sosok wanita yang berdiri di sampingnya."Mba

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Surya Kencana, di Antara Dua Janji

    [Aku sudah mendarat di Indonesia sejak dua hari yang lalu, temui aku di hotel yang biasa, aku sangat menginginkanmu. Jangan khawatir, ini bukan bagian dari imbalan]Mia mengerjab membaca pesan chat dari Surya yang masuk. Senyumnya mengembang membentuk sebuah seringai. Kebetulan sekali ia sedang membutuhkan kehangatan. Alih-alih Surya menghubungi istrinya setibanya ia di Jakarta, pria itu justru memilih bersembunyi selama dua hari lalu menghubunginya untuk sebuah ranjang panas. Padahal ia sudah bersiap dengan pakaian kasualnya untuk berkeliling Bogor di pagi mendung dengan mengendarai Vespa bersama Senja. Haruskah ia membatalkannya?[Aku ke sana agak siangan, kami akan berburu kuliner terlebih dahulu. Kau gila S! Pagi-pagi sudah minta begituan! Di mana Mawar? Kenapa tidak minta pada istri pertamamu?]Mia mengirimkan balasan. Ia dan Surya berbagi satu nomor rahasia yang tidak diketahui oleh siapa pun, baik Senja atau Mawar. Ini ide Surya semenjak malam pesta mereka di Roma.[Kami sempa

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Obrolan Senja Hari

    "Aku akan menetap di Bogor untuk sementara..."Senja menoleh, ia melihat Mia menatap langit senja dengan mata berkaca-kaca. Wanita cantik itu menyusulnya ke lantai dua usai sarapan, meminta maaf kepadanya karena telah membuatnya tersinggung."Itu hakmu untuk tidak percaya pada apa yang kuutarakan," ucap Mia, suaranya pelan namun sarat makna. "Hanya satu pesanku: jangan terlalu menggantungkan hidup pada Surya. Sayangi dirimu sendiri. Kadang, melepaskan di saat kau begitu mendamba justru satu-satunya cara untuk membebaskanmu.""Aku akan membuktikannya sendiri, Mia. Aku yakin Mas Surya mencintaiku. Dan si Mawar itu... pasti hanya masa lalunya, seperti dirimu."Keduanya duduk bersisian di balkon lantai dua, menikmati senja yang kian memerah. Meski seharian telah berbagi pikiran, Senja tahu Mia tidak sepenuhnya terbuka. Ada kabut misteri yang masih menyelimuti wanita itu, seolah ia menyembunyikan sesuatu yang berat."Baiklah! Tapi saranku, lihat situasi. Jika Surya pulang seorang diri, jan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status