Senja menghembuskan napas berulang kali, mengibaskan kedua telapak tangan dan berjalan mondar-mandir. Sesekali ia melirik cermin memanjang yang terpasang di dinding, tepat di atas deret wastafel yang tersambung dengan lemari kecil sebatas perut, tempat menyimpan peralatan mandi. Ia berhenti sejenak, kembali mengambil napas lalu menghembuskannya perlahan."Jangan gugup, Senja! Kau sudah sangat menggoda malam ini!" semangatnya pada diri sendiri.Ia membusungkan dadanya dan mengangkat dagu angkuh. Tali yang tersimpul pita di bagian dada, ia lepas. Lalu menyingkap belahan lingerie dengan melepas dua kancing teratas. Telapak kanannya bergerak masuk menyelinap, menangkup dada kirinya, meremasnya perlahan. Kedua matanya terpejam, bibir bawah ia gigit dan lenguhan lirih pun lolos."Senja! Kenapa lama sekali?"Tetiba suara rendah itu membuyarkan kesenangannya. "I-iya sebentar, aku lagi nyemprotin parfum, Mas."Segera, Senja menarik tangannya, ia berdeham guna membersihkan sesuatu yang terasa m
Terakhir Diperbarui : 2025-06-25 Baca selengkapnya