Share

15.

Misha tertidur karena kelelahan. Gadis itu terbaring meringkuk di lantai marmer ruangan bekas kamar ibu Andreas yang sedang dibersihkannya.

Andreas berjalan mendekat lalu berjongkok di dekat gadis itu. Dia lalu mengamati Misha yang terlihat lelap seolah lupa tempatnya berada. Keringat lembab terlihat di kening dan rambut kemerahan gadis itu. Tanpa sadar, Andreas mengulurkan tangannya mengusap kening Misha.

"Harusnya kau tidak bekerja berlebihan," gumam Andreas pelan.

Mata biru kelam pria itu menyorot lembut menatap gadis yang berniat dihancurkan nya. Sekelumit perasaan sesal disertai cubitan rasa bersalah membuat Andreas mematung dengan tangan masih mengusap rambut gadis itu yang terasa basah.

"Kenapa harus kau, Misha? Rasanya jadi begitu sulit," gumam pria itu lirih.

Misha menggeliat, lalu membuka matanya perlahan. Sepasang mata sebiru samudra menatap Andreas dengan linglung.

"Andre," ucap Misha dengan suara mengantuk.

Andreas menarik napas tajam mendengar namanya dari bibir Misha.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status