Hana mengangguk mengerti meskipun di dalam hatinya ia ingin memprotesnya Bukan aku yang merayumu tapi kamulah yang membawaku ke ranjangmu, bathin Hana
Ah tapi sudahlah, bibirnya sudah kadung mengatakan akan membantu hubungan Leon dengan wanita itu
Tepat saat mobil mereka berhenti di lampu merah. Mata Hana mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil. Matanya menangkap gerombolan siswa siswi berseragam SMA yang sedang berangkat sekolah dengan raut wajah riang. Tanpa ada beban di pundak mereka
Ada rasa iri terbersit di dadanya. Apakah mereka juga menanggung masalah seperti yang aku alami sekarang? Hidupku berubah begitu cepat dalam beberapa hari ini . Masalah datang bertubi-tubi tanpa jeda waktu agar ia bisa bernafasLeon melirik Hana. Lelaki itu seperti tahu apa yang sedang dipikirkan Hana
"Kau ingin kembali ke sekolah" tanya Leon . Lampu merah menyala selama 60 detik
Hana menoleh "entahlah.....
Hari sudah larutLangit sudah gelap saat Hana keluar dari apartement lelaki itu. Butir-butir gerimis jatuh ke pipi dan tangannya . Gadis itu menaruh ranselnya ke atas kepalanya sebagai payung lalu berjalan pelan-pelan menyusuri jalanJalanan cukup sepi saat itu. Hana menyadari ada sebuah mobil yang mengikutinya dari belakang sejak tadi. Ia sedikit gelisah, siapakah mereka?Gadis itu menengok ke belakang untuk memastikan kegelisahannya. Dugaannya benar beberapa pria berpakaian preman keluar dari dalam mobil dan mendekati Hana"Siapa kalian ? Ada keperluan apa denganku?" Gertak HanaTak ada satupun dari mereka yang menjawabHana mundur selangkah demi selangkah firasatnya mengatakan akan ada hal buruk yang akan menimpanyaAku harus pergi, bathin HanaNamun gerakan Hana kurang cepat mereka memegangi lengan Hana dan salah satu dari pria-pria itu membekap hidung Hana dengan saputangan y
"Aku tahu kau pasti berkhianat padaku" umpat SarahRei tidak menjawab ia hanya membalas tatapan Sarah dengan sorot sama tajamnya seperti Sarah"Ha ha ha ha begitu rupanya..... apa kau juga terpincut oleh gadis sialan di sampingmu hah? " maki Sarah penuh emosiHana menunduk ketakutan mendengar teriakan SarahLaluDoor.....door....dooor..... suara pelatuk tembakan bergema diseluruh ruanganSarah tersenyum ketika dengan mudahnya menekan pelatuk shotgun di jarinya, membuat tiga lubang di dahi ReiRei jatuh terjerembab ke lantai . Dalam waktu sekian detik permukaan lantai sudah tergenang darah ReiTubuh Hana bergetar hebat, bayangan akan kematian ayahnya yang penuh darah masih belum kering di ingatannya sekarang satu orang lagi mati tepat di sampingnyaHana mendekat ke tubuh Rei yang kini tergeletak. Kedua mata pria itu masih terbuka. Ia berusaha menutupi luka di dahi
Aku sudah tidak mencintaimu lagi. Aku akan menceraikanmu" ujar seorang lelaki penuh emosi"Jangan tinggalkan aku mas. Aku dan anak-anak masih sangat membutuhkanmu....." raung wanita yang berada di sebelahnya. Ekspresinya terlihat berlebihan Lalu datanglah kedua anak kecil memeluk kaki pria tadi dengan air mata bercucuran Leon yang tak jauh berada di sana terlihat tidak senang. Tidak natural. Kesedihannya terlalu di buat-buat . Bathin Leon. Tiba-tiba terlintas bayangan Hana dengan wajah memelas menatap sendu kepada Leon Leon mengernyitkan dahinya. "Cut....... bagus . Ayo berikan tetes mata untuk Siska" Sutradara yang duduk di sebelah Leon memberi arahan kepada semua staff . Mereka sedang melakukan syuting drama layar kaca yang akan tayang malam nanti. Siska si aktris utama dalam drama menerima obat tetes mata dari salah satu staff lalu menuangkan beberapa
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi. Aku akan menceraikanmu" ujar seorang lelaki penuh emosi"Jangan tinggalkan aku mas. Aku dan anak-anak masih sangat membutuhkanmu....." raung wanita yang berada di sebelahnya. Ekspresinya terlihat berlebihanLalu datanglah kedua anak kecil memeluk kaki pria tadi dengan air mata bercucuranLeon yang tak jauh berada di sana terlihat tidak senang.Tidak natural. Kesedihannya terlalu di buat-buat . Bathin Leon. Tiba-tiba terlintas bayangan Hana dengan wajah memelas menatap sendu kepada LeonLeon mengernyitkan dahinya."Cut....... bagus . Ayo berikan tetes mata untuk Siska" Sutradara yang duduk di sebelah Leon memberi arahan kepada semua staff .Mereka sedang melakukan syuting drama layar kaca yang akan tayang malam nanti.Siska si aktris utama dalam drama menerima obat tetes mata dari salah satu staff lalu menuangkan beberapa tetes ke matanya"Ap
Leon ada disana tak jauh dari tempat kejadian. Ia sedang makan siang bersama clien mereka. Di sebuah cafe dekat dermaga pantai dengan seorang ceo muda yang cantik bernama nona Maura Alexia . Maura adalah teman satu kelas saat Maura dan Leon sekolah dulu.Status Maura saat ini adalah sudah bercerai dari suaminya karena ia tak bisa melupakan sosok Leon yang sudah ia cintai sejak dulu.Leon meneguk kopi hitamnya sambil membaca kontrak kerja mereka . Ia membacanya hati-hati . Ini adalah projek baru yang dicetuskan Kriss. Sebelumnya Leon hanya bekerja sama dengan penulis-penulis terkenal yang buku-bukunya terbit jutaan ekslempar untuk diangkat menjadi sebuah movie . Namun projek ini berbeda.Projek Leon selanjutnya adalah mengadaptasi novel novel digital best seller ke layar lebar. Dan Maura adalah ceo dari aplikasi novel digital yang saat ini tengah digemari pembaca . Perubahan teknologi membuat tren baru untuk novel-novel digital.Orang
Leon memacu mobilnya mengejar ambulans di depannya, lelaki itu tampak gusar saat menyetirMungkinkah karena aku......Mungkinkah karena aku dia berniat bunuh diri....Tidak....tidak mungkin karena akuLeon memukul-mukul stir mobil,Tentu saja karena aku...Karena aku sudah menidurinya dan membuangnya begitu sajaLeon kembali memukul-mukul stir mobilIa tidak pernah menjadi pria berengsek seumur hidupnya . Ia adalah pria baik yang selalu setia kepada satu wanita kekasihnya"Maafkan Leon bu.....Leon telah melanggar janji" desis LeonJanji yang pernah Leon ucapkan di hadapan mendiang ibunya agar hanya setia pada satu wanita. Ibunya bertahun-tahun menderita karena ulah ayahnya yang suka bermain wanitaItulah sebabnya Leon bersikap dingin dan begitu membenci ayahnya sendiri, tuan Riko"Kini aku sama berengseknya dengan ayahku sendiri" r
Kris langsung menjalankan perintah atasannya. Umur mereka hanya berbeda dua tahun. Dulu Leon adalah kakak kelas Kris saat SMA. Kris yang sejak kecil tinggal di panti asuhan tidak mempunyai begitu banyak teman . Saat Kris bergabung dengan club basket , Leon lah yang pertama kali mengajaknya berbicara. Ia adalah senior yang sangat baik selain itu Leon juga membantu biaya sekolah Kris tanpa minta imbalanItulah alasan Kris setia dengan bosnya.Kris naik taksi pergi ke rumah Hana . Ia berdiri di depan pagar rumah yang tampak sangat sepi itu. Pagar rumahnya digembok dari luar, itu artinya tidak ada orang di dalam rumah"Anda sedang apa?" Tepuk seorang wanita paruh baya ke pundak KrisKris menoleh ke belakang"Maaf apa saya bisa bertemu penghuni rumah ini""Saya tetangga sebelah rumah. Anda siapa?""Saya kenalannya nona Hana""Anak muda apa kamu sungguh tidak tahu apa yang menimpa keluarg
Di hotelDi dalam kamar mandi berdinding kaca, tuan Riko masih mencumbui Sarah dibawah guyuran air showerTuan Riko mencium penuh gairah setiap lekuk tubuh wanita ini. Tubuh wanita ini begitu membuatnya candu, membuatnya kembali merasa mudaSejak kematian istrinya bertahun-tahun yang lalu ia selalu di dera rasa bersalah yang berkepanjangan namun ketika ia bertemu dengan Sarah untuk pertama kalinya, pria berusia 54 tahun ini sudah jatuh hati kepada SarahSekilas wajahnya mirip dengan istrinya yang sudah tiada itu. Pantas saja Leon juga mencintai wanita iniJari-jemarinya meremas penuh kelembutan di dada Sarah lalu mencubit tepat di kedua ujung putingnya, membuat Sarah mengerang"Nggghhh.... cukup.... ngggghhhh aku... aku harus pulang. Ayahku sedang menungguku di rumah" ucap Sarah"Satu kali lagi" pinta pria tua itu sambil mengecup leher jenjang Sarah"Matikan airnya, aku kedi