HANYA AKU YANG TIDAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 16. **POV FERDI. "Ferdi. Ini ada surat buat kamu." Aku menerima surat dari Ibu. Sepertinya surat yang sangat penting. Namun, surat penting kenapa datang ke rumah Ibu? "Surat apa, Bu?" "Entah? Coba kamu buka aja. Kali penting. Ibu juga heran kenapa surat itu datang ke rumah Ibu bukan ke rumah kontrakan kamu. Eh, Ferdi. Bagaimana hubungan kamu dengan Felisha? Apakah kalian jadi menikah? Beberapa hari kamu mengatakan kalau kamu sempat bertemu dengan dia tetapi kamu nggak menceritakan lebih lanjut karena masih pusing dengan Riana yang lari dari Rumah. Kalau saran ibu lebih baik kamu sama Felisha aja. Ngapain kamu mempertahankan rumah tangga sama perempuan yang udah ninggalin kamu? Kamu kayak nggak punya harga diri aja jadi laki-laki!"Aku hanya diam mendengar Ibu berkata seperti itu. Aku harus menyelesaikan masalah ini dengan Riana secara kepala dingin. Aku nggak bisa dia pergi begitu saja tanpa menjelaskan apa-apa. Meskipun
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 17. **PoV Riana.Aku sedikit terkejut melihat Mas Ferdi datang ke sini. Tak sangka saja dia datang ke Sekolah Dini. Apa kangen sama Dini? Tapi kayaknya nggak mungkin ya dia kangen sama Dini. Karena seumur-umur Mas Ferdi itu nggak peduli sama aku bahkan Dini. "Riana!" Dia membentak. Aku sedikit terkejut mendengar bentakannya datang-datang sudah marah-marah seperti yang biasa dilakukan. "Mas Ferdi." Mas Ferdi mendekat. Wajahnya penuh amarah. Aku menanggapi santai saja karena aku merasa tidak bersalah. Aku bahkan menyilangkan kedua tanganku hendak pulang setelah mengantar Dini. Karena setelah ini aku masih memiliki pekerjaan yang aku ingin selesaikan. Bukan pekerjaan penting-penting sekali karena pekerjaan yang rumit-rumi sudah aku selesaikan. Aku sudah menyusun berkasku. Terhitung dua bulan lagi aku bekerja di instansi pemerintah. "Jadi selama ini kamu nipu aku. Nggak nyangka kamu ini perempuan penipu. Kamu tega nipu suami ka
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 18.**POV AUTHOR.Riana sudah menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah TK anaknya. Meskipun pertengkaran mereka mendapat perhatian dari beberapa orang. Riana sebenarnya malu pada beberapa orang di sana seakan-akan mereka bertengkar hanya untuk memperebutkan Ferdi. Riana hanya bisa mencibir dalam hati memperebutkan lelaki seperti Ferdi tidak ada dalam kamusnya. Jika lelaki itu ingin berpisah darinya maka dia siap. Bukan lagi siap, tapi Riana lah yang sudah menggugat ke Pengadilan Agama. Riana kemudian menepikan mobilnya karena dia ingin menghubungi Monika. Ada hal penting yang harus di tanya nya pada Monika seputar pekerjaan yang akan mereka kerjakan sebagai pegawai pemerintah nantinya. "Assalamualaikum, Monika. Jadi kan kita bertemu di Kafe. Aku udah ngantar anak aku sekolah." "Oh, boleh deh. Ada yang mau aku bicarain juga sama kamu." "Oke deh." Riana kemudian mematikan panggilannya tersebut untuk menjumpai Monik
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 19. **POV Author Beberapa kali Ferdi menghubungi Riana. Tetapi, istrinya itu tak mengangkat. Ferdi kesal karena selama ini Riana tidak pernah seperti itu mengabaikannya. Biasanya, sebelum Riana ini punya pekerjaan sendiri dan mandiri. Dia selalu patuh kepada Ferdi. Selalu patuh kepada ibunya tetapi sekarang istrinya itu membangkang dan terkesan nggak tahu diri. Akhirnya, karena rasa kesal yang mendalam. Ferdi mengirim chat kepada Riana agar istrinya itu membaca saja. Pasti dia akan membacanya. [Riana, datang ke rumah sakit. Chikita kritis dan beberapa kali panggil nama kamu. Mungkin dia gak bisa bertahan. Ini permintaan Mas Bambang.] Setelah menuliskan itu, Ferdi berpikir bagaimana untuk berjumpa lagi dengan Riana. Tidak mungkin dia menunggu Riana di Rumah Sakit untuk menjumpai Chikita. Entah jam berapa dia datang. Ferdi juga nggak tahu. Walaupun Ferdi yakin dia bakal datang ke Rumah Sakit itu. Karena Ferdi juga bukan peng
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM KELUARGA 20. **POV RIANA. "Bunda, kasihan sekali ya Chikita. Apakah dia bisa sembuh?" tanya Dini sebelum kami turun dari mobil.Aku dan anakku sudah berada di parkiran Rumah Sakit. Kami menaiki mobil karena kendaraan ini, kami bisa lebih mudah bepergian kemana-mana. Sekarang aku sudah sendiri jadi aku harus mandiri. Aku juga harus mengantar jemput anakku. Apalagi Dini sekarang sudah mau mengaji. Bila sore hari dia akan mengaji ramai-ramai dengan anak-anak yang lainnya juga di Rumah tahfidz. Tak terlalu jauh dari aku mengontrak rumah. Bersyukurlah anakku ini mengerti keadaan kami. Dia tahu kalau hubunganku dengan suamiku kurang baik. Apalagi anakku ini kurang mendapat kasih sayang dari ayahnya. "Bunda gak tahu, Sayang. Tetapi kita harus menjenguknya karena dia ingin bertemu dengan Dini juga. Kita berdoa aja semoga Chikita sehat dan bisa sekolah lagi. Bisa bermain lagi sama Dini." Aku tersenyum ke anakku. Alangkah aku merasa anakku jauh lebih beru
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 21.**POV AUTHOR. Riana sentak kaget dengan apa yang dilakukan oleh Ferdi. Dia tidak menyangka ketika Ferdi menariknya. Riana berpikir Ferdi akan memarahinya bahkan melakukan kekerasan padanya. Biasanya Ferdi kalau marah akan melempar sesuatu ke depan wajahnya. Misalnya bantal, pakaian tetapi sesuatu yang lembut di lemparkannya ke Riana. Namun, dia lempar secara kasar jika tidak sesuai apa yang dia mau. Contohnya, saat Riana meminta uang tambahan belanja ketika Ferdi memberikan hanya satu juta lima ratus. Karena kesal Ferdi melempar bantal secara kasar padanya. "Dasar! Gak bersyukur kamu jadi istri!" Itu yang dia katakan. Lalu Ferdi pergi. Walaupun dia hanya melempar bantal dan benda-benda lembut seperti kain. Tetapi, tetap saja hati Riana sakit dengan kelakuan kasar sang suami. Dia selama ini sabar selama beberapa tahun karena Riana memang tak punya kerja dan mengharapkan selalu dari Ferdi. Jangankan bergaya bagus, buat be
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 22.**POV Author. "Ferdi kenapa kamu jadi lelaki bodoh sekali. Ceraikan wanita belagu itu. Dia pikir bisa sombong seperti itu dengan punya mobil bekas. Felisha jauh dari segalanya. Dia anak orang kaya. Ibu minta sama kamu. Ceraikan dia!" Ibu berkata garang saat Ferdi tiba di rumah. Ibu sengaja menunggu Ferdi agar lelaki itu tak terus-terusan mengulur waktu untuk menikahi Felisha. "Ibu. Kapan datang. Kenapa datang-datang menyusahkan aku. Aku pusing, Bu. Lebih baik Ibu ngurus Mbak Rahmi yang hamil entah anak siapa!" "Ferdi. Keluarga kita sudah tercoreng namanya gara-gara Rahmi. Jadi aku minta sama kamu. Kamu nikahi Felisha agar nama keluarga kita kembali naik lagi. Ibu udah pusing ditambah Riana yang sombong dan belagu membuat Ibu makin benci dengan dia." Mata Ibu menatap nyalang Ferdi. Ferdi menghela napas panjang. Dia cemburu melihat Riana dekat dengan Aryo dan merindukan istrinya itu. Kemarin Riana dia cium dan itu selalu
HANYA AKU YANG TAK DIBERI SERAGAM OLEH KELUARGA SUAMIKU 23. **Riana merasa lega karena sudah berpisah dari Ferdi. Akhirnya dia ketuk palu perceraian juga dengan lelaki itu. Riana merasa hidupnya lebih ringan. Dia bisa fokus membesarkan anaknya. Kalau dipikir-pikir buat apa dia menderita hanya untuk membuat keluarga Ferdi bahagia. Sementara dia sengsara. Melihat Ibu Imah, Ibunya Ferdi dan sekarang mantan mertuanya. Riana terkadang sakit hati. Dia selalu saja berkata ketus dan sampai mereka bercerai tak juga berubah. Apa salah Riana padanya, dia pun gak tahu? Riana bisa tersenyum sekarang karena masa Iddah juga sudah selesai. Dia bisa bebas. Selama masa Iddah pun Ferdi tak memberi nafkah padanya. Riana cukup sadar diri karena percuma meminta pada sang mantan. Ferdi tak akan memberikan apa-apa padanya. Yang ada dia sakit hati. Allah memang maha baik. Rezeki yang sepenuhnya diberikan saat itu pada Ferdi sudah Allah berikan lagi untuk Riana. Rezekinya Allah kembalikan. Dulu Riana seba