Share

62: TERLUNTA

London di masa lalu.

"Assalammu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Ya Allah anak Mama. Sehat, Nak?"

"Alhamdulillah sehat, Ma. Mama dan Papa sehat?"

"Sehat, Nak. Abangmu dan Borne bagaimana?"

"Kami sehat semua di sini, Ma. Mama ga usah khawatir."

Terdengar isak tangis yang tertahan di seberang sana.

"Kok Mama nangis?"

Dirga menunggu jawaban dari sang Mama yang masih terisak.

"Maafin Mama dan Papa. Kalian jadi terlunta-lunta di sana."

"Ya Allah, Mama... Kami kan kuliah dapat beasiswa, Ma. Abang juga udah residence. Dirga dan Borne juga sambil kerja. Jadi Mama ga usah khawatir. Kami baik-baik saja. Kemarin ada yang beli design Dirga. Lumayan hasilnya. Inshaa Allah mau Dirga seriusin. Do'ain aja ya, Ma."

"Iya, Nak."

"Mama, Papa, Kak Nisa dan Hana jaga kesehatan ya. Cuma itu yang bikin kami tenang di sini."

"Iya, sayang. Makan yang teratur, istirahat yang cukup. Shalat lima waktu. Waspada dengan hal-hal yang ga baik ya, Nak."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status