Share

Pancake

Mayang menatap pantulan wajahnya di dalam cermin. Entah sejak kapan wajahnya memucat seperti sekarang ini. Nafsu makan yang biasa besar, sirna begitu saja.

Banyu mengecup puncak kepala Mayang. Diusapnya pundak rapuh itu dengan sayang, “Ada sesuatu yang membuat senyummu hilang?”

Bukannya menjawab, tapi air mata sialan itu malah dengan lancangnya keluar dari pelupuk  mata Mayang. Mayang tidak tahu, apakah berbagi dengan Banyu adalah sesuatu yang benar sekarang.

“Hey ... .” dipeluknya tubuh Mayang, Banyu tidak tahan jika harus melihat gadis manisnya bersedih.

“Aku lelah Mas, aku pengen berhenti.” Mayang meraung dalam pelukan Banyu.

“Apa di SPBU semelelahkan ini?” Banyu tidak ingin berpikir yang lain sekarang.

Mayang menggeleng. Sungguh dia tidak tega jika harus menceritakan semuanya ke Banyu sekarang.

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status