Home / Romansa / TEMAN TIDUR CEO / TIDAK ADA ORANG

Share

TIDAK ADA ORANG

Author: Catatan Ayra
last update Huling Na-update: 2025-05-27 09:06:07

Grace menepuk-tepuk wajahnya yang terasa panas hangat. “Oh ya ampun!” imbuhnya dengan sembari menghela napas.

Toilet perempuan di restoran sushi mewah itu sunyi dan bersih, dindingnya dilapisi marmer abu gelap yang mengkilap, dengan pencahayaan lembut yang membuat suasana terasa nyaman dan privat. Di dalam salah satu bilik, Grace berdiri di depan cermin, merapikan riasan tipisnya setelah mencuci tangan. Dia tidak menyadari bahwa detik-detik berikutnya akan mengubah hidupnya.

Pintu toilet tiba-tiba terbuka perlahan. Tak ada suara langkah tergesa. Hanya keheningan dan bayangan samar di kaca yang muncul di belakang Grace. Sebelum dia sempat berbalik atau bereaksi, tangan kuat menekan mulutnya dari belakang, dibungkam tanpa sempat berteriak. Tubuhnya ditarik dengan cekatan ke belakang bilik, lalu seseorang menyuntikkan sesuatu ke lengan kanannya, cairan bening yang membuat pandangannya segera buram, seperti kabut tebal menyelimuti kesadarannya.

CCTV di lorong menuju toilet, yang seharusny
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • TEMAN TIDUR CEO   APA KAU JATUH CINTA KEPADAKU?

    Di bawah gedung Grup smith, Diana mendongak, melihat gedung yang menjulang. Memantapkan hati, dia pun melangkah masuk. Seseorang dari departemen sekretaris tengah menunggu dan membawanya ke lift VIP Direktur.Pada saat ini hati Diana sedikit melega, Tuannya masih memperlakukan sama seperti sebelumnya. Dia seperti asisten lainnya diperbolehkan menaiki lift VIP Grup Smith.Mereka pun sampai di lantai ruangan Lucas. "Silakan masuk!" ujar si sekretaris sambil membukakan pintu.Pada saat ini, Lucas tengah duduk di kursi kerjanya. Tatapan Lucas tampak berbeda ketika Diana masuk.Lucas menatap Diana yang ada di hadapannya, alisnya menyatu, matanya menyipit. Berpikir tentang tak ada rekaman CCTV, tak ada jejak digital, bahkan nomor ponselnya seperti ditelan kabut. Satu-satunya hal yang membuat Lucas yakin ini bukan sekadar menghilang biasa adalah jejak penghapusan sistematis yang terlalu rapi. terlalu terlihat sangat profesional.“Tak ada yang hilang dengan bersih seperti ini, kecuali ada ses

  • TEMAN TIDUR CEO   TAHAN SEBENTAR

    Mata Lucas menyipit. “Mereka tidak menculik Grace untuk uang. Mereka menculiknya karena mungkin dia tahu sesuatu terlalu banyak.”Pintu ruangan terbuka, Alex dan Tun Finn masuk. “Duduk,” Kata Lucas dingin, mempersilakanTuan Finn menurut. Lucas melempar satu berkas tipis ke hadapannya. “Baca itu dan beri tahu aku... tentang informasi apa yang mungkin Grace Ketahui. Semuanya. Sekarang!”Tuan Finn membaca cepat, wajahnya terlihat mulai pucat. Lucas menatapnya, kali ini lebih tajam daripada sebelumnya. Dia berpikir “Siapa pun yang membawa Grace, mereka bukan amatiran. Mereka tahu sistem jadwal kita, tahu pola keamanan di restoran dan tahu kapan CCTV kita mati. Ini berarti bukan kebetulan. Ini... terasa sedang mengajak perang.”Lucas menoleh ke jendela, matanya menatap langit mendung yang menggantung berat di luar. Amarahnya tak lagi berupa teriakan. Kini berubah menjadi ketenangan yang mengancam. Seperti badai yang diam sebelum menghancurkan segalanya.Tuan Finn menarik napas panjang,

  • TEMAN TIDUR CEO   DATA CLOUD

    Di dalam ruangan setengah gelap setengah terang itu, udara terasa pengap, meskipun suhu tak panas. Grace mengerjapkan mata perlahan, kesadarannya mulai kembali. Kepalanya terasa berat, mulutnya kering, dan sensasi logam dari kabel plastik yang mengikat pergelangan tangannya membuatnya refleks menggeliat. Namun, tubuhnya masih terlalu lemah.Bayangan samar-samar ingatannya kembali. toilet restoran, tangan yang membekap, suntikan, lalu gelap. Sekarang, semua berubah. Ini bukan tempat umum. Tidak ada suara manusia lain, tidak ada jendela, hanya tembok abu-abu.“Siapa... siapa kalian?” gumamnya dengan suara serak.Pintu terbuka perlahan. Pria tadi kembali masuk. Tubuhnya tinggi dan kurus, mengenakan pakaian hitam tanpa logo, topi biasa, dan masker kain yang menutupi sebagian wajah. Namun sorot matanya tajam dan penuh kendali.“Akhirnya kau sadar,” katanya sambil meletakkan botol air di lantai, tak jauh dari Grace. “Minum dulu. Kau butuh cairan.”Grace mencoba bangun, tapi tubuhnya masih l

  • TEMAN TIDUR CEO   TIDAK ADA ORANG

    Grace menepuk-tepuk wajahnya yang terasa panas hangat. “Oh ya ampun!” imbuhnya dengan sembari menghela napas.Toilet perempuan di restoran sushi mewah itu sunyi dan bersih, dindingnya dilapisi marmer abu gelap yang mengkilap, dengan pencahayaan lembut yang membuat suasana terasa nyaman dan privat. Di dalam salah satu bilik, Grace berdiri di depan cermin, merapikan riasan tipisnya setelah mencuci tangan. Dia tidak menyadari bahwa detik-detik berikutnya akan mengubah hidupnya.Pintu toilet tiba-tiba terbuka perlahan. Tak ada suara langkah tergesa. Hanya keheningan dan bayangan samar di kaca yang muncul di belakang Grace. Sebelum dia sempat berbalik atau bereaksi, tangan kuat menekan mulutnya dari belakang, dibungkam tanpa sempat berteriak. Tubuhnya ditarik dengan cekatan ke belakang bilik, lalu seseorang menyuntikkan sesuatu ke lengan kanannya, cairan bening yang membuat pandangannya segera buram, seperti kabut tebal menyelimuti kesadarannya.CCTV di lorong menuju toilet, yang seharusny

  • TEMAN TIDUR CEO   RAJA NERAKA

    Lucas menundukan kepalanya, mulai membacanya dengan cepat, lalu berkata. “Sudah cukup. Tidak perlu ada yang di rubah!”Grace pun mundur beberapa langkah, “Jika begitu ini kami akan print dengan kop surat!” kata grace dan melangkah keluar ruangan.Pandangan Lucas jatuh kepada Alex, lalu melontarkan pertanyaan, “Jad! Apa Croissantnya enak?”“Hah!” kata Alex dalam hati seraya menaikan satu alisnya.“Bagaimana dengan kopinya, apakah terasa manis!?” tanya Lucas sambil bersandar dan menyilangkan tangan.“Eum… itu biasa saja, sama seperti rasa Croissant pada umumnya,” jawab Alex sekadarnya. Lucas mengangguk, namun hal yang tidak pernah diduga adalah di sore hari keluar sebuah pengumuman dari bagian HRD tentang pelarangan membawa Kopi dan Croissant sebagai sarapan pagi. Sebagai gantinya kanti akan menyediakan kopi kualitas tinggi dan sarapan bergizi.Sontak saja menjadi gempar di kalangan karyawan Grup Smith. Grace langsung menganalisa kejadian tadi pagi dan pengumuman yang baru saja dia bac

  • TEMAN TIDUR CEO   KOPI DAN CROISSANT

    Baru saja ingin menghubungi paman Henry. Tapi sudah di dului. “Nona stok kain sulam kita sudah habis terjual!”Grace menahan degup kencang dihati. “Siapa yang membelinya!”“Seseorang bernama Alex!” jawab Paman Henry.“Apakah dia tampan?” tanya Grace.“Ya tampan, aku perhatikan dia memakai sebuah bros khusus, tidak dijual di luaran sana!” kata Paman Henry lagi.“Alex… pasti Alex yang itu kan!” pikir Grace yang sepertinya pernah melihat bros khusus itu. Bros penanda pemimpin semua asisten yang ada di Grup Smith.“Eum…ok, sekarang berarti kita harus memesan kain lagi!” Kata Grace kepada Paman Henry, lalu menutup sambungan ponselnya.Grace pun langsung mencari Alex, Pada saat ini pria yang dicari sedang berjalan di koridor dengan membawa beberapa berkas, pria itu masih belum menyadari apa yang terjadi. Sampai Grace sedikit berlari kepadanya. Langkah Alex terhenti.Mereka berdua saling menatap diam. Grace bingung ingin berkata apa. Sementara, Alex lebih bingung lagi, mengapa Nona William

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status