Share

TEMAN JADI MUSUH

Tidak, tidak. Aku dan Ikhsan hanya sahabat. Karena saat kecil aku tidak punya teman wanita. Tidak ada yang mau main denganku karena aku nggak pernah bawa uang jajan. Saat kecil aku tergolong pendiam dan takut dengan anak-anak sebaya. Mereka hanya mau bermain denganku ketika aku membawa rupiah agar bisa diajak jajan ke warung. Jika tidak, aku akan bermain dengan anak culun itu di depan rumah.

Tapi tidak mungkin jika Ibu menginginkanku bercerai. Sementara beliau kerap kali menasehatiku agar selalu bersabar dalam ujian rumah tangga.

"Aira ...! Sayang ...! Habislah sudah!" Rengekannya seperti anak kecil. Muak aku mendengar.

"Aira ...!" ulangnya lagi.

Karena Mas Kevin terus berteriak,

Kuletakkan ponsel di nakas, kumudian keluar menemuinya di depan TV.

"Ada apa? Kenapa kok seperti belut sawah begitu?"

Badannya menggeliat seperti cacing kepanasan sembari menarik ujung rambut lurusnya. Mata terpejam dan kepalanya terus bergerak.

"Kamu kenapa sih, Mas? Malu dong sama umur, kelakuan seperti a
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Amieyza Zin
sudah tamat?
goodnovel comment avatar
Khalifah Brebes
endingnya ko ngegantung yaa
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status