Share

17. Semakin Rajin

(Author POV)

Tatapan Fikri membingkai penuh wajah sang ibu. Raut yang semakin hari kian dimakan usia itu terlihat sendu. Antara sedih dan terlihat menahan amarah. Ada apa? Kenapa? Fikri jadi mulai curiga. Apa sosok ayah yang tak pernah ia tahu ada di sana?

“Buk?” panggilnya lirih.

Baru saja cangkir diletakkan, Bu Narmi—ibunda Fikri—berucap, “Wis Magrib, Le. Cepet mandi dan salat ke masjid. Tak siapke sik banyu angete.”

Bu Narmi berdiri dan hendak berlalu ke dapur. Namun, dengan cepat tangan Fikri menarik lembut jemari sang ibu.

“Buk ... apa bapak ada di sana?” tanya Fikri dengan hati-hati.

Bu Narmi terdiam sebentar. “Iya, bapakmu ada di sana,” jawabnya datar. “Sudah, ya. Jangan tanya yang lain lagi, Le.”

Fikri hanya mengangguk patuh. Pantang baginya menentang ucapan sang ibu. Wanita yang amat sangat ia cintai juga ia hormati.

Sejujurnya, pria berparas tampan itu tak terlalu haus akan kasih sayang seorang ayah. Ia punya sosok itu walau bukan ayah biologis. Ibunya sudah menikah lagi da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Xiao Wudi
hahahaaa asyeeekkk
goodnovel comment avatar
Zudia
ikut nyanyi aku thoor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status