Share

21. Sudah Izin

Seminggu berlalu setelah peristiwa mendebarkan di atas becak lampu malam itu. Faza dan Fikri masih kerap bertukar kabar lewat telepon dan juga pesan singkat walaupun Fikri sendiri tak pernah menyinggung perihal jawaban atas ungkapan hatinya.

Malam itu, setelah mengantarkan Faza pulang, Fikri pun ikut masuk seraya meminta diri kepada Bu Endang juga Pak Abdul sebagai orang tua Faza di Jogja. Di teras, sebelum pulang, Fikri pun sempat berbincang sebentar dengan Faisal. Hingga terakhir, pria berkemeja lengan panjang itu mengucapkan sebuah kalimat dengan logat bahasa Jawa yang membuat Faza tergelitik sampai tersipu.

“Mas, matur sembah nuwun. Kulo paringaken malih tuan putri lebet keadaan wetah lan sae,” ungkapnya dengan penuh sopan santun.

(Mas, terima kasih banyak. Saya serahkan kembali tuan putri dalam keadaan utuh dan baik.)

Dengan bersandar di tembok teras, Faisal hanya tersenyum dan mengangguk-angguk seraya memegang dagunya. Sudah mirip seorang dosen yang sangat puas dengan hasil kerj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zudia
yuk lanjut lagi thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status