Share

Bab 17 Rencana Pernikahan

Dua minggu sudah Nesya dan Gunawan berada di Surabaya. Mereka ada di tempat tinggal masing-masing. Nesya saat ini berada di rumah utama keluarga dari papanya, rumah almarhum opanya, Bram Sanjaya. Yang saat ini ditempati Bianca, adik sang Papa.

Walau sudah sering berkunjung, Nesya tampak masih canggung berada ditengah-tengah keluarga papanya. Ditambah sang papa sudah tiada.

“Nes, ayo sarapan. Tante sudah masak kesukaan kamu,” ajak bu Bianca pada Nesya yang tengah duduk di teras samping rumah sambil memberi makan ikan di kolam ikan.

“Nanti saja, Tante. Masih mual.”

“Loh, ini sudah jam sembilan, sebentar lagi kakak kamu datang.”

Nesya dengan malas meletakkan kotak makanan ikan di meja lalu sekilas tersenyum melihat Bu Bianca. Bu Bianca merangkul Nesya masuk kedalam menuju ruang makan.

Nesya melihat makanan dimeja dan mencium aroma makannya seketika perutnya mual“ Tante maaf, Nesya mual!” Nesya menutup mulutnya dan ingin muntah, ia pun berlari kecil menuju kamar mandi tamu.

Bu Bianca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status