Share

BERITA BURUK

last update Last Updated: 2022-11-20 09:46:42

Bab 4

Berita buruk

Alice membawa Adam pergi dari ruangan itu, Adam menolak karena belum puas menghajar manager Alice. Namun, Alice tetap menarik tangan Adam hingga mau tidak mau Adam pun menuruti apa yang Alice katakan. Sekarang mereka berdua sudah berada di luar restoran, Alice menatap Adam dengan tatapan marah.

“Kita memang pernah bertemu, tapi itu bukan berarti kau bisa ikut campur segala macam urusanku!” seru Alice dengan ekspresi wajah emosi.

Adam tertawa. “Jadi kau terima ajakan dari pria bodoh seperti dia? Rendah sekali harga dirimu ternyata.”

“Terserah kau menyebutku seperti apa, yang jelas pergi dari kehidupanku! Aku tak sudi mengenal orang sepertimu!” balas Alice.

“Untuk apa kau bertahan di tempat seperti ini? Bahkan kau bisa lebih direndahkan dari yang tadi,” ucap Adam.

“Mau mereka merendahkanku atau bahkan membunuhku itu bukan urusanmu! Yang terpenting aku bisa bekerja dan juga makan tanpa mengemis pada siapa pun! Tapi kau datang dan merusak semuanya, bahkan kau sampai menghajar managerku tadi. Apa kau mau bertanggung jawab jika aku sampai benar-benar dipecat?!” ujar Alice tak terima.

“Pergi dari sini, aku bisa menyelesaikan masalah ku sendiri. Jangan jadi pahlawan kepada orang yang jelas-jelas tidak butuh dengan jasamu!” lanjut Alice lalu kembali masuk ke dalam restoran.

Melihat reaksi Alice, Adam diam sejenak, ia merasa direndahkan oleh Alice. Seorang Adam Anderson pantang untuk direndahkan, ia akan marah dan akan membuat perhitungan pada orang yang membuat masalah sekecil apa pun padanya. Namun, berbeda dengan sekarang, Alice adalah wanita yang berbeda di matanya dan hal ini juga terjadi karena kesalahan yang telah sengaja dibuatnya. Sebab gara-gara ulahnya tadi dengan sengaja menyandung kaki Alice, kemudian berakhir wanita itu mendapatkan kemarahan dan perkataan buruk dari pelanggan. Namun, jauh dalam diri Adam, ia sudah puas karena berhasil menghajar manager mesum dengan tangannya sendiri.

Sementara Alice terus berjalan melewati beberapa kursi pelanggan, sampai di mana ada seseorang yang menghentikan dia. Ia berhenti dan menoleh siapa yang memegang tangannya dengan tiba-tiba, ternyata seorang laki-laki yang duduk di sebelah seorang wanita berambut pirang yang sangat dikenalnya, Sera Holmes, dan pria disebelahnya tak lain adalah seseorang yang pernah menyandang status sebagai mantan tunangannya sendiri.

“Bagaimana kabarmu, Alice?” tanya Philip Warren yang masih mencekal pergelangan tangan Alice.

Alice terkejut untuk ke sekian kalinya, karena kali ini di saat yang sama ia bertemu dengan dua orang yang sangat dibencinya dan juga paling dihindari.

“Baik,” jawab Alice cuek. Ia mencoba melepaskan cekalan tangan Philip dari tangannya, tapi tak bisa. Tenaga Philip cukup kuat, dan hal itu membuat Alice tidak nyaman sama sekali.

“Sombong sekali kau, kami bertanya baik-baik tapi kau justru bersikap sok!” celetuk Sera yang dari tadi hanya diam.

“Aku tak ingin menyapa kalian, karena saat ini aku sedang bekerja, jadi tolong jangan menggangguku!” ucap Alice sembari menatap mereka satu persatu.

“Dan tolong lepaskan tanganku ini!” lanjut Alice dengan ekspresi serius.

“Kau pikir, kau siapa, heh?! Hanya menjadi pelayan saja berlagak sok di depan kami! Tanpa kita datang restoran ini tidak akan laku! Kau hanyalah seorang pesuruh, seharusnya kau melayani kami dengan baik!” balas Sera. Tentunya dengan nada mengejek. Sengaja dikeras-keraskan agar pengunjung restoran dapat mendengarnya.

Alice menghela nafas, tangannya sudah tak lagi dicekal oleh Philip. Ia sedikit merapikan bajunya, sebenarnya ia emosi. Tapi emosinya tak boleh meledak di sini, ia harus tetap sabar. Ia tidak bisa berbuat lebih atau ia akan kehilangan pekerjaannya. Walaupun ucapan Sera benar-benar menyakiti hatinya. Apakah dia tidak berpikir terlebih dahulu sebelum berucap?

“Kau lihat, Sayang? Dengan wajahnya yang buruk rupa dan hanya bekerja sebagai pelayan restoran saja sudah berlagak angkuh!” cibir Sera dengan tatapan mengejek.

“Kau benar, Sera. Aku menyesal sudah menyapanya tadi. Sudahlah, jangan mengurusnya lagi. Dan satu hal Alice, jangan salahkan kami jika kami akan memberikan rating rendah pada restoran ini karena salah satu pelayannya tidak becus dalam melayani pelanggan,” ucap Philip.

Pasangan tak tahu malu itu pun melanjutkan kegiatan mereka. Sera yang memang sengaja ingin membuat saudara tirinya kesal, dengan sengaja bermesra-mesraan dengan Philip di depan Alice. Sedangkan Alice hanya berdiri terpaku seperti orang bodoh, mendengar ucapan Philip tadi membuat Alice sedikit takut, bagaimana jika Philip benar-benar melakukan apa yang dia katakan tadi? Ia takut itu terjadi. Apalagi masalah yang hari ini saja belum selesai, mau ditambah masalah lagi. Tentu hal itu akan membuat Alice terancam dipecat.

Alice tak berharap bertemu dengan Philip dan Sera di restoran tempat dia bekerja. Alasan mengapa dirinya dengan Philip menjadi mantan karena selain berselingkuh dengan saudara tirinya sendiri, Phillip juga selama ini hanya menggunakan dirinya sebagai alat agar dia bisa memiliki kedudukan yang tinggi karena ayah Alice yang memiliki perusahaan tempat di mana Philip bekerja.

Antara sedih dan senang Alice bisa lepas dengan Philip, sedih karena ia dan Philip sudah lama bersama. Tapi senang karena ia tidak jadi menikah dengan orang yang salah. Walaupun perasannya yang harus di korbankan. Masih ada rasa yang masih tersisa di hati Alice pada Philip. Namun, dengan logikanya Alice tak mau bersikap bodoh lagi.

Saat ini Alice tak lagi peduli itu semua, ia ingin fokus bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri. Karena itu sekarang tinggal memikirkan bagaimana cara agar Alice tidak dipecat dari pekerjaannya setelah masalah yang menimpanya hari ini.

Alice belum berhasil berbicara dengan menagernya terkait masalah penyerangan Adam yang tiba-tiba, sebab managernya harus dilarikan ke rumah sakit akibat pukulan yang Adam berikan mengenai luka yang cukup serius yang diderita. Alice merasa bersalah dengan hal itu, tapi untuk sekarang ia masih belum bisa datang melihat keadaan sang manager. Karena ia tak mau situasinya semakin tak terkendali.

Sekarang Alice dalam perjalanan pulang, ia menggunakan taksi. Rasanya kepalanya ingin pecah saat ini, entah bagaimana jika ia benar-benar dipecat. Tiba-tiba saja ia mendengar ponselnya bergetar, ternyata ada telepon dari pelayan kepercayaan rumah ayahnya. Karena rasa penasaran yang tinggi, ia pun mengangkat teleponnya.

“Hallo, ada apa, Bibi?” tanya Alice setelah menempelkan ponsel itu ke samping telinganya.

“Nona Alice bisa pulang sekarang?” sebuah suara terdengar sedikit gemetar menyahut.

“Saat ini aku memang dalam perjalanan pulang, Bibi,” balas Alice.

“Cepatlah pulang, Nona.”

Mendengar hal yang baginya aneh, Alice pun tersentak.

“Ada apa, Bibi Mary? Bibi tidak menyembunyikan sesuatu dariku ‘kan? Katakan Bibi,” balas Alice. Perasaannya semakin tak enak, seperti ada sesuatu yang aneh. Sebab suara pelayan kepercayaan yang biasa merawat ayahnya terlihat berbeda.

“Saya terut bersedih, Nona Alice. Saya benar-benar menyesal harus mengatakannya pada Anda.”

“Kenapa, Bibi, ada apa? Segera katakan padaku!”

“Tuan besar meninggal.”

Alice menegang di tempat, tak ada jawaban yang bisa diucapkan Alice saat ini, dengan cepat ia pun langsung mematikan ponselnya secara sepihak.

Alice terdiam, mencerna apa yang terjadi, apakah ia tak salah dengar? Bibi Mary, sang pelayan kepercayaan mengatakan ayahnya sudah meninggal. Apakah yang diucapkannya adalah nyata? Ayahnya tidak meninggal. Ayahnya berada di rumah dan beliau sedang sakit. Mana mungkin beliau meninggal, Alice tertawa dan meyakinkan kepada dirinya sendiri bahwa apa yang ia dengar hanya tipuan semata.

“Alice, tenanglah. Ayah baik-baik saja di rumah. Aku harus segera sampai di rumah dan bertemu dengan ayah.” Alice meyakinkan dirinya sendiri dengan kalimat itu.

Walaupun air matanya masih saja turun, bahkan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Pesan dari orang yang menyuruhnya untuk sabar, ini hanya mimpi. Alice yakin dengan itu, ayahnya masih hidup dan beliau berada di rumah sekarang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TERJERAT CINTA TUAN PENGUASA   HARI BAHAGIA

    Bab 103Hari bahagia“Sudah selesai, Nona. Anda tampak sempurna.” Seorang perias wanita berkomentar pada Alice yang saat itu sudah siap dengan gaun panjang warna putih yang dipakainya.“Benarkah? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat gugup?” Alice berkali-kali memegang tangannya yang terasa dingin karena rasa gugup di hari yang paling mendebarkan untuknya kali ini.Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pernikahan Alice dengan Adam Anderson setelah beberapa minggu Adam mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Alice lewat konferensi persnya waktu itu. Kini setelah melalui proses yang panjang dan juga restu dari anak-anaknya Alice memantapkan hati untuk menerima lamaran dari Adam dan menjadikan Adam Anderson sebagai suaminya sekaligus ayah secara resmi dari anak kembarnya, Edward dan Selena. “Hal itu wajar untuk pengantin, Nona. Anda tampak begitu cantik saat ini. Saya yakin semua mata akan terpesona melihat Anda sekarang,” puji sang perias menatap Alice dengan kedua mata berbinar.

  • TERJERAT CINTA TUAN PENGUASA   KEYAKINAN

    Bab 102KeyakinanAlice membeku, ia tak tahu apa yang akan dikatakan pada pria yang kini tepat di hadapannya. Hingga Alice tersentak saat tangan Adam menyentuh wajah Alice lembut, kemudian sampai turun ke bibir yang tampak pucat, namun tetap menggoda di mata Adam. Perlakuan Adam yang demikian, tentu membuat jantung Alice berdetak semakin kencang. Nafasnya tertahan merasakan gugup yang tiba-tiba saat jari tangan Adam menyentuh bibir Alice dan berhenti di sana. Tanpa berkata apa pun Adam mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibirnya bertemu dengan bibir milik Alice yang terasa dingin, namun lembut dirasakan. Alice terdiam, ia tak menolak, namun juga tak bereaksi. Alice membeku dengan perlakuan manis Adam yang baginya tak biasa dilakukan oleh pria yang selalu kasar, arogan dan mendominasi itu jika menyentuh dirinya selama ini.Ciuman Adam begitu lembut, hangat dan tak terburu-buru itulah yang Alice rasakan. Perbedaan itulah yang secara tak sadar membuat Alice melayang diperlakukan demiki

  • TERJERAT CINTA TUAN PENGUASA   KENYATAAN YANG SEBENARNYA

    Bab 101Kenyataan yang sebenarnyaAir mata kembali luruh di wajah Alice yang terlihat pucat. Tak ia pedulikan hawa dingin yang menerpa dan senja yang mulai berganti gelap. Hingga Alice tak menyadari sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya di dalam mobil. Merasa iba melihat Alice yang sejak tadi berada di makam Adam Anderson, sosok berpakaian hitam itu pun berjalan mendekati Alice. Namun, tanpa disangka ketika sosok itu mendekat, di saat yang bersamaan tubuh Alice limbung. Beruntung sosok itu menangkap tubuh Alice dengan cepat sebelum tubuh Alice jatuh menyentuh tanah.Dipandangi Alice yang kini tampak pucat, dan kurus dari yang terakhir dilihat dengan tatapan teduh. Gerimis semakin deras menerpa, sosok itu pun menggendong Alice yang pingsan masuk ke dalam mobilnya. Kemudian mobil itu pun melaju meninggalkan area pemakaman yang sudah sunyi dan gelap....Alice membuka matanya, ia akhirnya tersadar setelah beberapa lama pingsan. Betapa terkejutnya Alice, ketika ia bangun dan men

  • TERJERAT CINTA TUAN PENGUASA   RASA SESAL

    Bab 100Rasa sesal Dua hari berlalu sejak pesawat yang ditumpangi Adam Anderson dinyatakan hilang. Tim pencairan dan juga orang-orang dari klan Anderson masih sibuk mencari keberadaan Adam. Mereka menyusuri hutan yang dicurigai sebagai tempat jatuhnya pesawat Adam. Selama dua hari pencarian, mereka belum menemukan apa pun. Alice yang mengetahui hal itu pun merasa semakin cemas. Perasaan takut semakin melingkupinya, ia takut jika dirinya akan benar-benar kehilangan Adam, pria yang merupakan ayah dari anak-anaknya. Tak mau berpangku tangan dengan perasaan gelisah yang semakin menyiksa, Alice pun nekad untuk mencari tahu sendiri informasi mengenai Adam. Dengan segala koneksi yang Alice miliki, Alice mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Adam Anderson. Alice menduga jika apa yang terjadi pada Adam adalah konspirasi seseorang. Ia tidak yakin jika apa yang terjadi dengan Adam adalah murni kecelakaan. Sama halnya seperti dirinya. Hingga hari itu pencarian keberadaan pesawat m

  • TERJERAT CINTA TUAN PENGUASA   AKU MOHON KEMBALILAH PADAKU

    Bab 99 Aku mohon kembalilah padaku Sekembalinya dari liburan dengan Alice dan juga anak-anaknya, hanya selang hitungan jam berita mengenai Adam melamar Alice secara terang-terangan sudah masuk sebagai trending topik hangat di berbagai media lokal maupun mancanegara. Sebagai pewaris ketiga klan Anderson, semua gerak-gerik Adam mampu menyihir setiap orang. Berbeda dengan sebelumnya kali ini Adam bersikap tenang, atau lebih tepatnya diam. Ia membiarkan berita itu semakin menyebar luas. Bukan tanpa alasan Adam melakukannya. Ia hanya ingin seluruh dunia tahu jika ia telah jatuh cinta dan wanita yang terlanjur mencuri hatinya adalah Alice Laurine Holmes, putri sulung dari mendiang Kyle Joe Holmes. Adam tak merasa cemas jika pamornya akan menurun hanya karena pemberitaan itu, walaupun Alice masih belum memberikan jawaban pasti, namun jauh dalam hati Adam yakin jika ia bisa memiliki hati Alice, entah itu kapan. Saat Adam tengah hanyut dalam pikirannya, asisten kepercayaannya James Wright

  • TERJERAT CINTA TUAN PENGUASA   WILL YOU MARRY ME?

    Bab 98Will you marry me?Di ujung pertunjukkan yang masih berlangsung, ketika semua mata memandang ke atas sungai di mana cahaya berwarna-warni itu semakin terlihat meriah. Cahaya yang berkilauan penuh warna itu secara mengejutkan membentuk sebuah tulisan.ALICE, WILL YOU MARRY ME?Dengan musik romantis yang mengalun dengan indah, menambah suasana romantis yang semakin tercipta. Suara riuh dari para penonton mulai terdengar, begitu juga semua mata tampak memandang ke arah yang sama. Di mana seorang pria tampan dengan satu buket bunga di satu tangannya tampil mencuri perhatian mereka. “Ada apa ini?”“Apakah ini acara lamaran?”“Siapa pria itu? Tampan sekali!” “Sepertinya wajah pria itu tidak asing! Aku pernah melihatnya, tapi di mana?”“Kau benar, pria itu sepertinya tidak asing. Beruntung sekali wanita yang dilamarnya sekarang!”Orang-orang yang melihat dan menyaksikannya terdengar heboh membicarakan. Sedangkan sang pemilik nama wanita yang bernama Alice tampak terpaku di tempat.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status