Bab 103Hari bahagia“Sudah selesai, Nona. Anda tampak sempurna.” Seorang perias wanita berkomentar pada Alice yang saat itu sudah siap dengan gaun panjang warna putih yang dipakainya.“Benarkah? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat gugup?” Alice berkali-kali memegang tangannya yang terasa dingin karena rasa gugup di hari yang paling mendebarkan untuknya kali ini.Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pernikahan Alice dengan Adam Anderson setelah beberapa minggu Adam mengungkapkan perasaannya secara langsung pada Alice lewat konferensi persnya waktu itu. Kini setelah melalui proses yang panjang dan juga restu dari anak-anaknya Alice memantapkan hati untuk menerima lamaran dari Adam dan menjadikan Adam Anderson sebagai suaminya sekaligus ayah secara resmi dari anak kembarnya, Edward dan Selena. “Hal itu wajar untuk pengantin, Nona. Anda tampak begitu cantik saat ini. Saya yakin semua mata akan terpesona melihat Anda sekarang,” puji sang perias menatap Alice dengan kedua mata berbinar.
Bab 01 TRAGEDI SATU MALAM YANG TAK TERLUPAKAN Seorang wanita berparas cantik jelita bahkan lebih tepat disebut sempurna, duduk sendiri di sebuah bar dan klub kalangan atas yang memang sengaja dipilihnya untuk membuatnya terhibur di tengah rasa frustasi yang melanda dirinya. Kedua netra indah berwarna zambrud, dengan bulu lentik menatap putus asa gelas berisi minuman beralkohol tinggi yang baru saja diminumnya. Malam ini ia sengaja berpenampilan seksi untuk menarik perhatian laki-laki di klub itu. Dengan penampilan sempurna yang mencolok mata, tentu saja banyak pria yang mendekatinya, namun tak ada yang sesuai dengan seleranya. Saat dirinya benar-benar merasa putus asa, ia pun berjalan gontai keluar ruangan. Akan tetapi secara tak sengaja, ia menabrak seseorang dengan tubuh tinggi yang tiba-tiba berjalan di depannya, bahkan sang wanita muntah di pakaian orang yang ditabraknya. Masih dengan kedua netra yang sedikit kabur, wanita cantik itu sengaja memperjelas penglihatannya, dan ter
Bab 02 Tak akan aku lepaskan! Seorang wanita berambut merah dengan tubuh polos dan kedua tangan terikat tampak terbaring di ranjang. Wanita berparas jelita itu tak lain adalah Alice Laurine Holmes, putri pertama dari pengusaha kaya Joe Holmes di Miami yang diasingkan. Perlahan kedua netra Alice terbuka, ia mengerjapkan mata selama beberapa kali mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Saat sudah sepenuhnya sadar, ia memalingkan wajahnya ke samping dan betapa terkejutnya dia ketika seorang pria dengan tubuh polosnya terlihat tertidur dengan nyenyak di sampingnya. Ia menjerit secara spontan karena merasa terkejut, hingga suara jeritannya membuat pria itu membuka mata. “Siapa kau pria mesum?!!” Alice berteriak syok. “Suara teriakanmu membuatku tuli!” pria dengan wajah rupawan, namun terlihat dingin itu menyahut. “S-siapa kau?! Dan apa yang kau lakukan padaku?!” Alice mencoba bergerak, akan tetapi ia baru sadar jika kedua tangannya masih diikat dengan kencang. Pr
Bab 3Memberikan pelajaran Alice Laurine Holmes, wanita cantik yang sengaja menyamarkan wajah cantiknya dengan berpenampilan biasa. Memakai kacamata dan selalu mengikat rambut panjang warna merahnya yang indah. Karena penampilannya yang buruk itulah Alice kerap dibully di kampusnya sendiri. Namun, itu tak menjadi masalah besar bagi Alice karena ia memang sengaja mencari teman yang tulus untuk mau berteman dengannya. Walaupun Alice dari kalangan yang cukup berada, tapi dia kini mencoba hidup mandiri dengan bekerja paruh waktu sebagai pelayan wanita di salah satu restoran terkenal di kota Miami, Florida. Sejak ayahnya lumpuh dan perusahaannya krisis, perusahaan ayahnya pun kini dalam kendali ibu tirinya. Untuk saat ini Alice tidak memiliki kemampuan khusus agar bisa mendapatkan kembali perusahaan ayahnya. Ia kalah dalam perkataan jika berdebat dengan ibu tirinya itu. Alasan itulah akhirnya yang membuat Alice memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan di restoran. Karena sejak ayahnya s
Bab 4Berita buruk Alice membawa Adam pergi dari ruangan itu, Adam menolak karena belum puas menghajar manager Alice. Namun, Alice tetap menarik tangan Adam hingga mau tidak mau Adam pun menuruti apa yang Alice katakan. Sekarang mereka berdua sudah berada di luar restoran, Alice menatap Adam dengan tatapan marah. “Kita memang pernah bertemu, tapi itu bukan berarti kau bisa ikut campur segala macam urusanku!” seru Alice dengan ekspresi wajah emosi. Adam tertawa. “Jadi kau terima ajakan dari pria bodoh seperti dia? Rendah sekali harga dirimu ternyata.” “Terserah kau menyebutku seperti apa, yang jelas pergi dari kehidupanku! Aku tak sudi mengenal orang sepertimu!” balas Alice. “Untuk apa kau bertahan di tempat seperti ini? Bahkan kau bisa lebih direndahkan dari yang tadi,” ucap Adam. “Mau mereka merendahkanku atau bahkan membunuhku itu bukan urusanmu! Yang terpenting aku bisa bekerja dan juga makan tanpa mengemis pada siapa pun! Tapi kau datang dan merusak semuanya, bahkan kau samp
Bab 5Jadilah wanitaku. Kabar dari Bibi Mary, sang pelayan bukan tipuan, setelah sampai di rumah Alice harus dihadapkan pada kenyataan jika ayahnya benar-benar meninggal. Kini Alice berada di samping makam ayahnya, Alice enggan untuk beranjak. Ia masih terus menangis di samping makam ayahnya. Bahkan ia tak peduli dengan bajunya yang kotor karena lumpur, karena saat itu cuaca sedang hujan deras. Ia sendirian di makam sang ayah, semua orang yang mengantarkan ayahnya ke peristirahatan terakhir sudah pergi satu persatu. Suara tangisan Alice nyaris tak terdengar karena bersatu dengan suara hujan yang terjatuh di tanah. “Ayah kenapa harus pergi meninggalkanku?! Kenapa Ayah? Aku tak bisa menjalani hidup ini sendiri tanpamu, Ayah,” isak Alice putus asa. “Ayah sudah berjanji denganku untuk selalu bersamaku hingga aku menikah, tapi mana janji Ayah?! Kenapa Ayah justru pergi tanpa mengatakan apa pun padaku, hiks!” Alice terus saja menangis dan meraung-raung di samping pusara ayahnya. Dunian
Bab 06Wanita bodohDi dalam kamar mewah bernuansa klasik terbaring tak sadarkan diri seorang wanita yang masih terlihat lemah tak berdaya dengan wajah cantiknya yang pucat. Sedangkan di sampingnya duduk seorang pria berwajah tampan menatap wanita itu dengan tatapan dalam. Siapa lagi jika bukan Adam Anderson, penguasa paling ditakuti di kota Miami. Setelah menemukan wanita yang selama ini selalu dia awasi sejak pertemuan pertama mereka yang menggairahkan bagi Adam, sejak saat itulah Adam tak pernah lepas mengawasi Alice Laurine Holmes, termasuk menyelidiki kehidupan wanita yang entah ada alasan apa sehingga seperti sengaja menyamarkan paras cantiknya pada dunia. Bukankah itu sangat aneh? Di saat semua wanita di dunia ini berlomba-lomba ingin tampil dan berusaha cantik, tapi berbeda dengan Alice. Wanita itu justru menyembunyikan paras cantiknya yang sempurna. Karena itulah Adam semakin penasaran dengan sosok Alice Laurine Holmes. Adam juga tahu kehidupan seorang Alice, termasuk ayah
Bab 07Berusaha kaburSudah hari ketiga Alice harus tinggal di mansion milik pria bernama Adam Anderson, kondisinya pun semakin membaik. Semua para pelayan di mansion itu pun memperlakukan Alice layaknya seorang Nyonya di mansion mewah yang bagi Alice tetaplah sebuah tempat asing. Selama itu pun Alice sama sekali belum bertemu dengan Adam Anderson. Pria itu seolah menghilang begitu saja setelah meninggalkan banyak pertanyaan dalam diri Alice.Alice masih ingat betul saat pria itu mengatakan sesuatu ketika sebelum Alice pingsan di gudang gelap tempat ia dikurung. Bagaimana pria itu dengan penuh percaya diri menawari Alice agar mau menjadi wanitanya. Bukankah itu sangat konyol? Alice mendengus kesal mengingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan pria arogan yang bernama Adam Anderson.Apakah pria itu berpikir wanita adalah barang jual beli dan alat tukar menukar? Setelah mengambil malam pertamanya dan membuat Alice harus terjebak masalah hingga nyaris dipecat, di restoran tempat di man