Share

bab 188

Keesokan harinya, saat azan Subuh berkumandang Ravi bergegas untuk ke mesjid. Dia tahu jika letak mesjid tak jauh dari rumahnya. Memang beruntung sekali dia mendapatkan rumah itu, selain punya tetangga yang baik, juga mudah untuk salat berjamaah.

Kemarin, Ravi tidak sempat ke mesjid karena sibuk beres-beres. Jadinya dia hanya salat di rumah saja.

Beberapa gadis berbisik-bisik saat melihat kehadiran Ravi di sana. Lelaki baru yang terlihat sangat tampan, membuat mata gadis-gadis belia itu membelalak terpesona.

Ravi tersenyum dan mengangguk pada Rina yang berpapasan dengannya ketika hendak masuk ke dalam mesjid. Ravi menuju barisan laki-laki, sedangkan Rina menuju tempat salat yang dkhususkan untuk perempuan.

“Rin, siapa? Kamu kenal?” tanya salah satu kawannya sambil menggoyangkan lengan Rina. Gadis itu tertawa pelan.

“Dia tetangga baru aku. Namanya Mas Ravi,” ucap Rina dengan pipi merona merah.

“Hah? Tetangga kamu? berarti nggak jauh juga dari rumahku. Telat! Bisa sampai terlewat co
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status