Bestieq, apakah ada kesepakatan? Bacalah bab berikutnya. Jangan lupa komennya, please.
Merri keluar dari ruang pertemuan dengan kesal, “Mau menikah untuk mendapatkan keturunan. Pasti bukan satu anak tapi beberapa anak, memangnya aku mesin pencetak anak?” gumamnya sambil menghentakkan kakinya.Tiba-tiba sosok wanita tinggi tegap menghalangi langkah Merri, “Perintah pak Dragnar, mbak sebaiknya membaca dulu draft kesepakatan.”“Perintah?” Merry mendengus.” Saya bukan pegawainya, dia tidak berhak memerintah saya.” Kata Merri mendorong wanita tinggi tegap itu. Dengan gaya yang gesit wanita itu menangkap tangan Merri dan mengunci gerakannya hingga Merri tak bisa berkutik.“Maafkan saya mbak Merri, mohon jangan melawan keinginan pak Dragnar.”Ujar wanita itu dengan nada rendah tapi tegas tetap mengunci tubuh Merri.“Miss Franka, lepaskan dia!”Terdengar suara bariton menggema di ruang tamu.Wanita tinggi tegap itu bernama Franka melepaskan pegangannya membiarkan Merri mengurut pergelangan tangannya.Kursi roda dengan penumpangnya Dragnar Braspati mendatangi Merri yang masih sibuk
Tepat jam 20.00 malam, ponsel Merri berdering, Merri melihat log panggilan lalu tersenyum masam,”Hallo, anda tepat waktu.”“Hum, aku memang tidak suka orang yang mempermainkan waktu. Waktu bagiku sangat berharga, seharian pikiranku hanya pada kesepakatan membuat aku tidak fokus.”“Ada beberapa hal yang ingin saya bicara pribadi dengan anda.”“Pribadi, rahasiamu? Semua rahasiamu aku ketahui.”“Jangan ngawur! Jangan bertidak sebagai Tuhan, meskipun anda punya kuasa dan keuangan yang hebat!”Sindir Merri.“Ok, tentukan saja tempatnya di hotel bintang lima,semoga kita semakin komunikatif?”“Di rumah sakit.”“Ok, di kamarmu di lantai 26. Aku segera menuju ke sana. “Kata Dragnar penuh keyakinan bahwa Merri akan menerima tempat yang ditawarkan.“Aku akan menunggumu di kamar.”“No, kamu tunggu di kamar calon mama mertua. Aku ingin menjenguknya dan menyapanya. Dia harus mengenal calon anak mantunya.” Ujar Dragnar penuh pecaya diri.“Percaya diri banget, belum tentu aku mau menjadi isterinya,” gu
“Jika aku menerima kesepakatan, apakah aku tetap kau perkenankan merawat mama?” Tanya Merri.Dragnar langsung mengambil keputusan,”Kamu pindah ke rumahku.”“Apa? Kita belum suami isteri.”“Rumah sakit bukan tempatmu.”“Belum menikah kamu sudah pakai jurus memerintah, aku tidak akan meninggalkan mama sendirian di rumah sakit!” Kata Merri dengan nada keras.“Siapa bilang mamamu tetap di rumah sakit, dia calon mertuaku. Dia ikut bersamamu , suster Lidya yang akan merawatnya.”Merri menatap Dragnar,’Penuh percaya diri ini orang ,percaya dirinya yang berlebihan membuatnya sok berkuasa.’“Kita akan membicarakan beberapa hal sebelum menikah. Jangan takut, aku tidak akan menyentuhmu sebelum kita menikah meskipun melihatmu ada keinginan untuk menciummu.”“Tidak bermoral.” Jawab Merri disambut tawa terkekeh Dragnar."Honey, aku pria baikbaik tidak akan menyentuhmu sebelum ikatan yang sah. Hum.. aku terpesona dengan bibirmu setiap kau melontarkan kata-kata kejam kepadaku, semakin menggairahkan
Sampai di rumah besar milik Dragnar Braspati, Merri disambut Dragnar di depan pintu ruang tamu.“Bagaimana pertemuan dengan teman-temanmu?” Tanya Dragnar.“Menyenangkan dan Enak.”“Hum…”“Menyenangkan karena aku bisa tertawa, enak karena mereka memuji masakannya, terutama steaknya.” Jawab Merri sambil mengangkat kakinya melepaskan high heels.“Kamu terlihat capek, istirahatlah sejenak. “Ujar Dragnar, suaranya tegas , di telinga Merri sepertinya dia diperintah.“Saya akan melihat mama.”“Mamamu sedang istirahat. Nanti sore kita menemui mama.”“Mama di mana?”Tanya Merri dengan intonasi tinggi dengan emosi marah.“Di kamarnya. Mengapa marah? Jangan khawatir mamamu. Suster Lidya menjaganya 1 kali 24 jam.”“Aku ingin melihat apakah mama baik-baik saja. Hanya dia yang kumiliki di dunia ini.” Kata Merri.“Honey, di samping mama ada aku di sisimu.Aku sekarang sudah suamimu.”“Hum.. Bisakah aku melihat mama?”Tanya Merri yang sudah terlihat tenang.“Baiklah.”Tanpa menunggu Dragnar mengayuh kur
Matahari menerobos melalui vitrage tipis , menerpa wajah Merri yang masih tertidur lelap memberi kehangatan di wajahnya. Mata yang terpejam perlahan-lahan terbuka,berusaha mengusir kantuk yang masih tersisa. Merri menggeliat malas di ranjang, matanya langsung terbuka lebar mendapati miss Franka berdiri di depan pintu kamar ,”Selamat pagi nyonya,anda terlihat tidur lelap sekali.”“Pagi juga, apa yang kamu lakukan di kamarku?” tanya Merri.“Saya ingin membangunkan nyonya tapi nyonya terlihat tidur lelap, saya tidak sampai hati membangunkan.”“Hum..”Merri kemudian duduk di tepi ranjang,siluet nya dalam gaun tidur dengan rambutnya yang berantakan tergambar di cermin meja rias, segera dirapikan rambutnya.“Nyonya silahkan mandi, tuan menunggu nyonya untuk sarapan,”Merri menatap miss Franka ingin mengatakan sesuatu, akhirnya dibatalkan hanya ngedumel dalam hati,’Aku diperintah oleh suamiku dan perempuan ini mengatasnamakan suamiku memerintahku,’ Batinnya.“Bisakah kamu meninggalkan saya s
Oh…Kau…!!” Kata Merri nyaris menjerit melihat wajah di balik masker yang terbuka. Senyum kecil di wajah tampan berselubung dingin , percaya diri, ditambah pesan menggoda seolah puas baru melakukan kejutan yang membuat Merri terkaget-kaget setelah mengetahui wajah di balik masker.“Surprise,” Bisik Dragnar.Merri menggeleng tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, jemarinya mencengkeram kaos yang dikenakan Dragnar.“Oom Danur?”“Hum, si manusia salju.” Jawab Dragnar, tersenyum lebar menatap Merri dalam-dalam. Wajah Merri terlihat pucat , Dragnar bisa merasakan detak jantung Merri yang berusaha duduk, refleks Dragnar menahan Merri membiarkannya terus berbaring di ranjang.“Aku ingin merasakan detak jantungmu. Detak jantungmu seirama dengan detak jantungku,”Kata Dragnar meraih tangan Merri diletakkan di dadanya yang bidang, lalu tangannya diletakkan di dada Merri yang bergedub lebih kencang ketika tangan Dragnar menyentuh payudaranya.“Apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganmu.“ Prote
Di kamar tidur, Merri terus menggerutu , menurutnya Dragnar telah mempermainkan dirinya, seolah dia menyambut kemudian mencampakkan hasrat dan gairah Merri membuat Merri susah payah menentramkan jantung dan denyutan di bawah perutnya."Dia telah membuat jantungku meloncat-loncat tak karuan,nyeri di bawah perutku kembali berdenyut ingin dipuaskan.” Geram Merri berusaha menghilangkan rasa kecewanya.“Rupanya psikopat itu senang melihatku tersiksa menahan dorongan seksual yang muncul karena godaannya.” Umpat Merri.Akhirnya Merri memutuskan untuk menghindar dari Dragnar , mengurung diri seharian di kamar. Keheningan kamar tidur tanpa ada suara membuat pikirannya terdorong untuk mengingat sesosok wajah yang dirindukan sekaligus dibencinya,”Kamu sedang apa? Apakah kamu bahagia di sana dengan perempuan itu? Mengapa kamu memilih dia untuk menyemaikan benihmu? Aku selalu kau jejali dengan pil pencegah hami agar aku tidak hamil. Alasannya jangan sampai aku hamil sebelum kamu melamarku. A
“Ngghh.”Merri mengerang pelan ketika merasakan sentuhan basah di lehernya. Bibir Dragnar menari-nari di lehernya. Sentuhan itu menurun menyentuh kedua payudaranya.Merri tidak berani membuka matanya, dipejamkan matanya kuat-kuat ketika rasa nikmat mulai menjalari dimulai dari bibirnya yang telah berkali-kali dipagut Dragnar dengan rakus.Bibir tebal itu sekarang membelai leher ,menghisap dengan gemas ceruk leher titik sensitif Merri membuat Merri kembali mengerang . Tatapan puas terlihat di mata Dragnar ketika bercak merah terukir di ceruk leher Merri.“Ah!”Lenguhan terlontar dari bibir Merri ketika bibir Dragnar bermain di kedua payudaranya, bergantian menghisap kedua pucuk secara intens.Melepaskan kemudian menghisapnya. Merri tidak sadar dia telah memberikan dirinya, pertahanan dirinya telah lepas membuat Dragnar semakin liar.“Ini sumber kehidupan anak-anak kita kelak,”Bisik Dragnar setelah melepaskan bibirnya dari pucuk yang dihisapnya membuat Merri melenguh.Bibirnya t
Merri tersenyum tahu signal yang disampaikan mamanya, menyatukan jempol dan jari telujuk, tanda cinta khas Korea menarik tangan dragnar masuk ke kamar tidur.Di kamar tidur, tidak ada kata-kata diantara mereka, saling menatap, saling membagi rindu yang ingin dilepaskan.“Aku merindukanmu,”bisik Dragnar.“Aku merindukanmu juga,”bisik Merri.Dragnar menatap tajam Merri,”Kamu merindukanku?”“Hum, sangat. Aku tidak bisa tidur. Lihat ada kantong mata…..”“Aku …..pernah bermimpi kita bertemu lalu saling melepaskan rindu, kamu menyatakan bahwa kamu merindukanku.Setelah bangun aku marah, ternyata aku bermimpi.”“Aku merasa seperti terjebak antara rindu dan cinta,”bisik Merri di telinga Dragnar.“Honey, merindukanku, aku sudah senang, “bisik Dragnar memeluk tubuh Merri.“Honey, I need you,”bisik Dragnar mengulum bibir Merri dengan intens, melepaskan bibir Merri ketika merasakan napas Merri tersengal-sengal.“Aku juga menginginkanmu,”bisik Merri parau .Dragnar menurunkan dres Merri dengan per
Pintu ruang CEO diketuk, Andri sekretarisnya dan Ryan pengawal pribadinya masuk ke dalam ruangan.“Sudah ada informasi terbaru?”tanya Dragnar.“Belum ada bos,”Jawab Ryan.‘Kemana mereka menyembunyikan diri?Mengapa Merri sampai hati membuatku panik dan frustasi? Hum..mungkin karena ia tidak mencintaiku hingga tidak punya perasaan terhadap diriku?’batin Dragnar.“Kamu sudah cek perusahaan milik pak Kristianto?” tanya Dragnar.“Sudah bos, para karyawan menyatakan bahwa mbak Merri dan ibu Anna sejak pak Kristianto meninggal tidak pernah ke kantor sejak perusahaan dikuasai saudara-saudaranya pak Kristianto.”Jawab Ryan.“Hum, satu lokasi lagi yang harus kita cek,”“Di mana itu bos?”“Panti asuhan, tapi terletak di Pare ,Kediri.Apakah mereka menyembunyikan diri mereka di sana?”Tanya Dragnar seolah pada dirinya sendiri.Ryan dan Andri menatap bosnya yang wajahnya terlihat kusut, rambutnya berantakan karena sering diremas karena kesal.“Kami siap ke sana asal bos segera perintahkan.Saya aka
Di mobil, tubuh Dragnar membeku, kepalanya mendadak pusing, mencemaskan keadaan Merri yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya. Sesampai di kantor, Dragnar langsung ke ruang CEO, yang sementara ini dijabat ketika pak Baron ke luar negeri.Betapa kagetnya Dragnar melihat ibu Aida ada di kantor dengan memasang wajah datar, ayahnya duduk di kursi CEO matanya tertatap lekat pada laptop di depannya. Kedua makluk yang ada di ruang CEO langsung beralih pandangannya ketika pintu ruang CEO terbuka dengan kasar kemudian dibanting dengan keras.“Ini bukan rumah, ini kantor!Darimana saja kamu?Mom tanya dad, katanya kamu ada melakukan sesuatu.Mom curiga kamu mencari perempuan liar itu!”Cicit mamanya tanpa henti.Dragnar menghembuskan napas panjang, seolah ada beban yang ia bawa sepanjang perjalanan , pikirannya terus ke sosok Merri, sosok perempuan yang sangat dicintainya ,tiba-tiba menghilang setelah beberapa bulan mereka mengecap indahnya hubungan mereka, membuatnya frustasi.Ketika sa
Saat istirahat siang teman -teman Merri video call menceritakan kedatangan suami dan mertua Merri. Merri tertawa mendengar cerita mereka ketika Rissa menjelaskan PHP ke pak Baron. "Waktu aku katakan mertua mu turlap, wajahnya terlihat bingung,aku tunggu ia bertanya." "Apakah mertuaku bertanya?"tanya Merri menahan senyum. Rissa tertawa,"Mungkin ia segan bertanya karena ketika mengatakannya aku tersenyum-senyum seakan memujinya dan dibalik itu ingin mengetahui apakah ia mengenal bahasa gaul kami anak-anak jaman now."Kamu ini suka memancing di air terjun,"Ucap Merri disambut teman-temannya dengan tertawa tergelak-gelak. Setelah video call dengan teman-temannya, Merri menemui mamanya yang sedang duduk di sofa,"Ma, tadi Oom Baron dan mas Dragnar mencari kita di rumah kontrakan teman-teman."Ibu Anna membalikkan badannya,keningnya berkerut,"Mas Baron ? Mama sungguh tidak percaya kalau ia sendiri mencari kita, ""Oom Baron dan mas Dragnar. Semalam mas Dragnar dan pengawalnya mencari kit
“Danur, dad ikut di mobilmu,” ujar pak Baron.“Kita pakai mobil masing-masing saja,” jawab Dragnar.“Dad khawatir kamu nanti menghilang seperti isterimu, “Ada keinginan Dragnar untuk membantah ayahnya, kemudian memasang wajahnya senormal mungkin agar ayahnya tidak curiga pada rencananya sebelum ke kantor akan kembali ke rumah teman-teman Merri.“Andri, kamu pakai mobilku, aku akan ikut mobil Danur.”Pak Baron memberi perin tah pada sekretaris sekaligus asisten pribadi Dragnar.Andri membungkuk, meraih jas dan tas kerja Dragnar, menuju ke pintu melintasi ruang tamu menuju ke teras, meletakkan jas dan tas kerja Dragnar di jok penumpang.“Drangnar, ikut dad, mungkin ada pembicaraan khusus denganmu . Tidak mungkin dibicarakan di kantor,”ujar ibu Aida tersenyum , kemudian beranjak ke suaminya mencium kening suaminya.“Dragnar , dengar kata-kata ayahmu. Semua yang dikatakannya adalah demi kepentinganmu, apalagi ayahmu sekarang sedang mempersiapkanmu menjadi CEO di perusahaannya.”“Ok, mom.
Setelah diberi obat penenang, Dragnar tertidur pulas. Atas perintah tuan Baron , seorang pengawal pribadi berjaga di luar kamar tidur, kedua orangtuanya kembali ke kamar mereka.“Dragnar sudah kacau logikanya sejak menikah dengan Merri. Apa yang Merri lakukan kepadanya sehingga ia menjadi tergila-gila pada perempuan yang tidak mempunyai harga diri.” Ujar ibu Aida ketika mereka berada di kamar.“Kamu kan tahu, Danur sudah lama suka sama Merri. Waktu jumpa kembali ketika liburan mereka bertemu, katanya cinta pertamanya kambuh dan ia setuju dengan rencanaku untuk menjodohkannya dengan Merri."“Itulah kamu, mau merajut kembali persahabatanmu dengan Andrew, kita tidak tahu Merri yang dulu polos, manis berubah menjadi liar.”“Liar?” Tanya pak Baron.“Iya, dengan pacarnya yang dokter sering ketemuan di Semarang, tinggal bersama di apartemen pacarnya berhari-hari, apa yang dilakukan seorang perempuan dan pria dalam satu kamar berhari-hari?”Pak Baron menatap isterinya,kemudian tersenyum,”Ci
Kepanikan semakin mendera pikiran Dragnar, diambilnya ponselnya, jempolnya bergulir mencari nomor Merri, tidak ada tanggapan. Dragnar kemudian menghubungi pengawal pribadinya,“Kamu, tanya ke pos jaga apakah mereka melihat nyonya muda keluar dengan nyonya besar?” Perintahnya.Setelah menunggu sekian detik, ponselnya berbunyi,”Apa? nyonya muda ,ibu Anna dan suster keluar tanpa diantar supir? Kemana mereka?”Mendapat jawaban dari pengawal pribadinya, Dragnar langsung memberi perintah,”Siapkan mobil, saya akan mencari isteriku!”Dragnar gelisah , Merri tidak bisa dihubungi, satu-satu jalan hanyalah menuju ke tempat kost teman-teman Merri.Dragnar tidak tahu tempat kost teman-teman Merri, supir yang pernah mengantar mereka pasti tahu tempat kost teman-teman Merri.Dragnar gelisah tidak saja karena menghilangnya Merri, khawatir Merri hamil. Ia tidak ingin bayi yang dikandungnya akan mengalami masalah,’Aku harus mem punyai keturunan, ini satu-satunya warisan yang indah kuberikan jika aku
Turun dari lift dengan membawa satu tas yang dibawa sewaktu datang ke mansion, Merri menuju ruang tamu mamanya terlihat gelisah ditatap ibu Aida.“Kamu tidak mencuri perhiasanku?”tanya ibu Aida.Merri membuka risluting tas, mengeluarkan dua baju tidur miliknya dan dalaman miliknya, diletakkan di atas meja tamu.“Semua baju, lingerie yang dibeli Dragnar tidak saya bawa. Yang saya bawa hanya cincin kawin yang dibeli Dragnar. Saya tidak menyerahkan karena Dragnar belum menceraikan saya.Walaupun Dragnar kelak akan menceraikan saya, saya tidak mau bercerai! Karena apa yang sudah disatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan atau diceraikan manusia!” Ujar Merri.Ibu Aida memandang Merri dengan tatapan sinis,kemudian mengalihkan pandangannya ke miss Franka, ”Buang semua pakaian yang sudah dia pakai,jangan ada tersisa satupun.”Miss Franka membungkuk tanpa mengatakan satu katapun lalu pergi menjalankan perintah nyonya besar.“Hum..mana kunci rumah?”Tanya Merri.“Silahkan ambil map plastik yang ad
Merri masih tertidur lelap ketika Dragnar membangunkan dengan membelai lengannya , tidak ada reaksi, dilanjutkan dengan mengusap kepala, diakhiri dengan mengecup kening Merri.Mata yang semula redup tiba-tiba membesar melihat Dragnar sudah berpakaian rapi. Aroma parfum Dragnar membelai hidung Merri.“Honey, aku kerja dulu.Dad sudah menungguku di meja makan untuk sarapan. Mungkin aku pulang agak malam, ada beberapa meeting yang harus aku ikuti.”Merri mengangguk mengerti.“Hum, kalau kamu ketemu dengan mom, usahakan membiasakan memanggil dengan mom ,juga kalau bertemu dengan dad, usahakan memanggilnya dad.Kamu sekarang bukan orang lain, kamu bagian dari keluarga Braspati, kamu anak menantu mereka.”Merri mengangguk lagi,’Terpaksa aku mengalah dan bersabar. Kali ini aku mengalah demi suamiku, bukan demi tante Aida dan oom Baron, Oom Baron aku tidak perlu kuatir, dia menerimaku.’Batin Merri kemudian meraih bahu Dragnar.“Semoga Tuhan memberkatimu dan memberkati semua rencana dan aktivitasm